webnovel

ALDONEM~Part 1

Bandung, 20 Oktober 2016

Hari ini adalah hari penting bagi seorang Veyna Putri Gee Aldonem. Ia baru saja selesai penerbangan dari London ke Bandung. Mobil yang dikendarainya membelah jalanan kota Bandung yang padat, tak seperti dulu kota ini banyak berubah ketika ia memutuskan pergi ke London karena kejadian itu. Kejadian dimana membuat keluarga Aldonem hancur perlahan-lahan, tak ada lagi canda tawa dan senyum lebar orang-orang. Semuanya menghilang sejak kejadian itu dan berganti wajah murung dan senyum palsu yang selalu tampak diwajah.

Mansion keluarga Aldonem tampak berdiri megah dengan gerbang menjulang tinggi dengan penjagaan yang sangat ketat. Siapa saja yang ingin masuk kesana harus melalui berbagai seleksi perantara. Veyna yang baru saja tiba langsung menuju ke lantai dua dimana kamarnya berada. Kopernya ia biarkan tergeletak yang sudah diurus oleh maidnya di lantai sembari mengistirahatkan tubuhnya Veyna membuka handphone dan menghubungi seseorang.

''Halo, daftarkan dan siapkan perlengkepana sekolah untuk saya di AHS besok''

Telepon dimatikan sepihak oleh Veyna setelah mengatakan perintahnya. Ia menghela napas kasar ia harus mempersiapkan diri bertemu kembali dengan orang-orang di masa lalunya juga orang baru yang belum diketahuinya. Sekian lama ia pergi mungkin membuat apa yang ada disini berubah.

###

Sedangkan dibelahan dunia lain seseorang sedang memandang sebuah foto, disana terdapat 3 orang yaitu, sepasang suami istri beserta putrinya yang masih dalam gendongan itu tersenyum lebar menghadap kamera. Foto tersebut sudah usang dimakan usia tatapannya berubah sendu matanya terlihat memendam rindu yang begitu mendalam. Tangannya mulai meraba wajah dalam foto tersebut satu persatu dan berhenti lama di potret bayi usia 3 bulan yang berda dalam gendongan sang istri.

''Apa kabar sayang? Pasti sekaranag kamu sudah besar wajahmu pasti cantik sekali, jangan pernah membenciku jika kita bertemu nanti, aku akan berusaha mengungkapkan kebenarannya. Suatu hari nanti aku akan menjemputmu untuk membawamu pulang dalam pelukanku. Tunggu aku maka kita akan bertemu!''

###

Pagi ini AHS digegerkan dengan murid baru pindahan dari London. Para siswa sibuk menebak siswa baru adalah seorang siswi cantik sedangkan para siswi menebak seorang cogan yang akan memenuhi AHS. Amel dan Nico baru saja sampai di sekolah jeritan para siswa dan siswi sudah memekakkan telinga melihat pasangan couplesweet AHS.

'Astaga Nico tambah ganteng aja'

'Suami gue astaga'

'Amel tambah cantik eu'

'Senyumnya bikin gue meleleh'

'Serasi banget ya mereka'

'Alah cantikan juga gue'

'Murahan banget sih! Palingan juga Nico dipelet sama dia'

Kata terakhir yang diucapkan salah satu haters Amel membuat Nico mengepalkan tangannya ingin sekali ia membungkan mulut orang orang yang menyebut istrinya murahan. Catat ISTRInya, ya Amel dan Nico memang sudah menikah setahun yang lalu. Sebenarnya mereka 1 tahun lebih tua untuk usia anak SMA. Mereka telat sekolah karena kekurangan biaya waktu masih kecil.

AHS adalah sekolah milik keluarga Aldonem, Aldonem High School. Sekolah elit ternama di Bandung yang memiliki fasilitas terlengkap di kota ini. AHS terdiri atas 4 lantai kelas lantai bawah untuk kelas 10, lantai 2 untuk kelas 11 dan lantai 3 untuk kelas 12, dilanjut lantai 4 untuk rooftof. Memiliki lapangan basket indoor dan outdoor, aula berkumpul dan lapangan untuk uapacara.

Amel dan Nico berhenti berjalan ketika sebuah teriakan yang mengintrupeksi mereka. ''AMEEELLLL!!!!'' suara cempreng itu milik Veyna murid baru yang dibicarakan seluruh AHS hari ini.

''VEYYYNAAA!!!'' teriakan Amel tak kalah keras dengan Veyna, Amel berlari memeluk Veyna dengan erat. Nico yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala ia sangat merindukan sahabat tercintanya ini, selama ini mereka berpisah karena Veyna melanjutkan sekolah di London.

''Huaa gue kangen banget sama lo Vey lo balik kok gak bilang-bilang sih!'' ucapnya dengan nada kesal.

''Hehehe sorry habisnya kan gue capek jadi gak sempet mampir. Weh temen gue makin lengket aja nih dari dulu,'' seraya melihat nico yang setia menempel pada Amel. Amel yang mendengar pun hanya terkekeh pelan.

''Lo gak kangen sama gue Nic, ck ck ck kutub utara udah pindah ya dari dulu lo gak berunah sama sekali, peluk dulu dong.'' Veyna merentangkan tangannya dan Nico pun membalasnya dengan pelukan hangat. Nico juga merindukan Veyna yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri.

Koridor kelas 10 menjadi ramai melihat kejadian dimana Veyna dan Nico yang sedang berpelukan, pasalnya si kutub ini ridak pernah dekat dengan cewek manapun kecuali dengan Amel. Para siswa berbisik-bisik mengenai siapa siswa tersebut karena berani memeluk nico di depan amel yang notabenya kekasihnya sendiri. Tak ayal juga ada yang memfoto bahkan memvideo untuk dijadikan gosip hangat hari ini.

###

Suasana kelas XII IPA 3 menjadi hening ketika seorang guru mengetuk pintu dan masuk membawa seorang murid baru yang sedang marak dibicarakan di AHS. Para murid sibuk memerhatikan si murid baru yang tak lain dan tak bukan adalah Veyna.''Nah anak-anak hari kalian kedatangan murid baru, silahkan kamu perkenalkan diri!''

Veyna mengangguk samar, ''kenalin nama gue Veyna Putri panggil aja Veyna atau Vey gue pindahan dari London sekian.'' obsidiannya menyapu ke seluruh penjuru kelas dan menemukan seorang siswi sedang mentutp wajahnya dengan tangan di atas meja, ia mengembangkan senyumnya dan saat itu juga membuat laki-laki berceloteh ria.

'Senyumnya manis bat cuy'

'Cantik, boleh nih kalo gebet'

'Tadi pagi gue lihat dia meluk Nico di depan Amel parah abizz'

'Berani banget dia meluk Nico'

'Bukannya Amel pacarnya Nico yah'

'Putus kali'

'Cantikan yang ini cuy dari pada si Salsa'

'Si Salsa bakal ke geser nih posisinya'

''Nah Veyna perkenalkan nama ibu Bu Sukma ibu mengajar pelajaran sejarah disini. Kamu silahkan duduk di bangku kosong yang masih ada.'' Banyak bangku kosong di kelas tersebut namun Veyna lebih memilih duduk dengan siswi yang sedang tidur sejak ia masuk tadi.

''Baiklah anak-anak hari ini kalian jam kosong karena Pak Budi sedang ada tugas di luar sekolah, jadi kalian jangan rame terus kalo keluar kelas ijin sama ketua mengerti !''

''Mengerti Bu!''

Kelas kembali ramai setelah Bu Sukma keluar melewati pintu dan para murid melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda tadi. Veyna menyibukkan dirinya dengan membuka ponselnya melihat-lihat informasi selama ia tak ada di Indonesia termasuk tentang keluarnya Alex dari penjara, berita ini membuat dirinya sedikit gusar. Pasalnya Alex adalah ketua dari musuh bebuyutannya.

Selama 2 jam pelajaran teman-temannya banyak yang mengajaknya bicara dan berkenalan namun tak digubrisnya sama sekali bukan karena ia sombong namun karena ia malas meladeni mulut-mulut cempreng anak perempuan yang menanyakan masalah yang sangat tidak penting menurutnya.

Siswi disampingnya terganggu akan kebisingan anak perempuan yang menggerombol di mejanya. Matanya yang terbuka menyesuaikan dengan cahaya yang masuk ketika sudah sadar sepenuhnya ia menoleh ke samping menyipitkan mata. Sejak tadi ia memang tertidur karena semalam ia kurang tidur. Didapatinya anak baru itu sedang tersenyum evil ke arahnya dan berkata, ''Hai kita ketemu lagi,'' sambil tertawa lirih.

''LO!!!''

Teriakan itu membuat beberapa siswa menoleh untungnya keadaan kelas sedikit sepi karena bel istirahat sudah berbunyi 10 menit yang lalu. Namun Veyna masih tetap diam di bangku menunggu teman sebangkunya yang masih bingung dengan kehadirannya disini secara tiba-tiba.

''Hai,