webnovel

AKU TERGODA (21+)

Indah yang terus terusan menggodaku, membuatku mencapai batasku menahan hasratku padanya, jika Indah tidak menahan dan mencegahku saat ini...apakah aku benar benar harus berhianat pada istriku?!!! Bahkan Lita istriku lebih cantik dari Indah tapi kenapa aku sampai hati, bermain dibelakangnya bersama Indah. Lita salah satu karyawan ku, dia adalah istri orang namun tak membuatku menyerah untuk mendapatkannya, awalnya aku hanya iseng, tapi lama kelamaan aku mencintainya, apa alsannya?! aku juga masih bertanya tanya, apakah karena aku tahu rahasia suaminya, atau karena aku tahu rasa sakit yang juga dialaminya!?

cesput · Urban
Not enough ratings
62 Chs

SMS (21+)

klak!

Suara pintu tertutup pelan, Aku yang masih berdiri mematung berusaha mengatur nafasku agar kembali normal. Aku yang saat ini sedang marah namun sedikit berhasrat karena baru saja area sensitifku dijamah orang lain sampai membuat sekujur tubuhku merinding geli.

Tubuhku yang semula kedinginan karena AC tiba-tiba merasa panas tak karuan hingga membuat wajahku merah padam. Entah karena kesal dengan sikap menjengkelkan laki-laki pemarah tanpa alasan tadi atau karena sentuhan nafas laki-laki itu ditelingaku. Hatiku menjadi gusar karena teringat ucapannya yang tidak sabar melihat wajahku, bukankah dia seperti sedang menggodaku?!, halah omong kosong, kenapa juga aku percaya kata-katanya, batinku.

Kuraih ponselku dari dalam kantong blazer ku, ku ketik pesan melalui whatsapp untuk ka Angel manager pemasaran dikantorku. Salah satu anak owner ku, yang pastinya adalah kakak si pemarah tadi.

"kak Angel, kenapa tidak info email tentang manager yang baru?" ketikku bersahabat, ya aku dan Angel memang sudah dekat, karena dia adalah seniorku waktu dikampus dulu. Maka tidak jarang kalau kami sering makan bareng setiap Angel berkunjung ke toko ku.

"ah iya, aku memang belum kirim data manager baru itu ke semua toko, memang kenapa?

eh tunggu, kok kamu bisa tau ada manager area baru?" balas Angel bingung.

"iya aku tau kak

karena manager barunya abis kunjungan kesini barusan" ketikku lagi.

"what?! Alex ke tokomu?!" balasnya syok

"yes, and sambil marah-marah enggak jelas"

"maksudnya?"

"dia datang menjadi customer, dan mencari-cari kesalahan anak toko, kemudian marah-marah karena aku dan anak-anak toko tidak mengenalnya"

"oh ya?!

dasar anak nakal

biar nanti ku tegur dia"

"iya makasih kak"

"sorry banget ya Lit"

"gapapa kok kak, mending kamu langsung kirim datanya ketoko lain deh, kasian anak toko lain kalau sampai diomel-omelin dia"

"oke oke, aku akan kirim data dirinya ke anak toko lain" ketiknya mengakhiri.

Huft leganya...selesai sudah kegelisahanku, semoga anak toko lain tidak kena omelannya.

*****

Sore yang melelahkan, suara ketikan keyboard komputer disetiap meja mendominasi ruangan, seling bunyi mesin printer yang sesekali mengeluarkan kertas yang selesai di cetak.

Semua orang bekerja serius berusaha secepat mungkin menyelesaikan semua tugas dan urusan kantor.

Tampak dua sejoli yang sedang kasmaran mencuri-curi pandang dari balik komputernya masing-masing, Leo dan Indah. Mereka sibuk memandang satu sama lain, sambil sesekali melemparkan senyum tanda menggoda satu sama lain.

"pak gatel nih" ketik indah menggoda di whatsapp dan mengirimnya ke Leo.

"apanya yang gatel sayang" balas Leo yang menggoda balik.

"ini loh yang dibalik celana dalem aku" ketiknya lagi, sambil melirik dan senyum manja ke Leo.

"yakin cuma yang dibalik celana dalem yang gatel? balas Leo sambil pura-pura mengetik tombol keyboard komputer.

"puting aku juga nih, gatel banget dari tadi"

"terus gimana dong biar kamu gak gatel lagi?"

"garukin pake punya kamu yang gede itu"

"haduh punya aku udah siap banget nih dari tadi buat garukin punya kamu"

"gimana dong pak, aku udah gak kuat banget nih, bayangin punya kamu bikin punya aku becek banget"

"hah, jangan becek disitu, nanti bangkunya basah, hehe"

"makanya jilat becekannya biar bersih lagi"

"gimana caranya dong?"

"kehotel kemarin mau lagi gak?"

"apa dong alesannya buat mampir kesana?"

"oh iya ya, aku samperin bapak kesitu ya, bantuin kerjaan bapak"

"jangan, masih ada Adit dan Silvi nanti mereka curiga"

"hoaamh ahh, akhirnya kelaaarrr" seru Adit sambil meregangkan badannya yang kaku karena fokus mengetik untuk menyelesaikan kerjaannya dikomputer. Alhasil membuat Leo dan Indah kaget dan menghentikan Chat mereka satu sama lain.

"pak Leo! saya udah kirim PDF ke email bapak ya, tugas saya udah kelar nih pak, boleh gak saya ngopi dulu diruang OB?" pinta Adit yang masih duduk dibangkunya, tepat berada disamping kanan depan meja Leo. Susunan Meja kantor didivisi Leo membentuk Leter U, meja pusat ujung U adalah meja Leo, 3 meja berjejer disamping kanan, dan 3 meja lagi berjejer disamping kiri, meja indah Tepat berada diseberang meja Adit.

"pak Silvi juga udah kelar nih, boleh gak silvi ngopi dulu bareng Adit" timpal silvi yang masih duduk di bangkunya sebelah meja kerja Adit.

"iya iya boleh, udah sana pada ngupi dulu sekalian langsung pulang juga gapapa gak usah kesini lagi" balas Leo tanpa fikir panjang, menurutnya ini sebuah kesempatan emas, batinnya.

"serius pak?!" tanya Adit ragu, minta kepastian

"iya serius!"

"yeay asiiik!!" timpal silvi kegirangan dan langsung berbenah tasnya supaya bisa langsung diambil dan cepat pulang ketika selesai ngopi nanti "indah! tugas kamu udah kelar belom? pak Leo bolehin kita ngopi dulu sebelum pulang nih" tanya silvi yang sudah berdiri siap untuk pergi ke ruang OB.

"aku belum kelar, masih lama deh nih kayaknya, kalian duluan aja" ucap Indah bohong, sambil pura-pura sibuk mengetik dikomputer, padahal tugasnya sudah kelar dari tadi, makanya dia bisa kirim chat ke Leo.

"yaudah kalo gitu kita duluan yaa, Pak Leo thanks ya, Ndah kita ngupi dulu ya!" pamit Adit sambil jalan beriringan dengan silvi pergi menuju ruang OB.

Sekarang tinggal Indah dan Leo yang tersisa diruang divisi itu, karena ketiga orang lainnya sedang tugas keluar area mengunjungi kantor cabang yang lain.

Segera Indah berjalan mendekat ke arah Leo, menyentuh punggung belakang Leo, perlahan menunduk dan sekarang sedikit menungging disamping Leo.

Tangan Leo yang langsung menyambut godaan tubuh Indah merayapi belakang paha Indah. Mengelus lembut pahanya dan perlahan jarinya menuju selangkangan Indah.

"pak garuk pak aaahhhh" ucap Indah mendesah karena keenakan dibelai selangkangannya. Bibirnya digigit-gigit sendiri, berusaha menahan sekecil mungkin desahan nafsunya.

Suara Indah yang mendesah membuat tubuh Leo memanas, birahinya memuncak, hingga batang miliknya keras seketika, langsung saja ditariknya celana dalam Indah yang sudah becek karena lendir-lendir pelumas nafsu yang tertahan tadi. Celana dalam itu merayap turun melewati kaki Indah, alhasil lepas sudah dalaman Indah.

Tangan Leo membelai lagi pahanya Indah, merayap hingga ke lubang milik wanita yang sedang horny itu. Dielus-elus clitoris Indah yang sudah mencuat karena hasratnya, Indah mendesah-desah makin keenakan.

Dirasa sudah cukup basah lubang milik Indah, jari Leo melebarkan lubang milik Indah langsung dicoblosnya lubang basah itu dengan dua jarinya. Dikocok perlahan sambil diputar dikorek dan dikocok lagi, Indah semakin horny, matanya merem melek keenakan.

"pak yang cepet" pinta Indah mendesah, Leo langsung nurut, mendorong keluar masuk semakin dalam jari jarinya dan semakin cepat diobok-oboknya lubang milik Indah.

"emnh aaah ndah mhau chrohtt phak, owhmn aaahhh hmnhnm" desah indah tertahan karena mulutnya tertutup tangannya, sengaja agar suara desahnya tidak meluap terdengar, matanya yang tidak bisa membohongi hasratnya berputar ke atas, sampai menyisakan celah warna putihnya saja.

Muncratlah cairan gairah Indah keluar dari lubang miliknya yang berkedut-kedut kenikmatan, pantatnya yang mengejang-ngejang keenakan menyetrum sekujur tubuhnya.

Leo langsung mengelap cairan gairah Indah dengan CD wanita itu yang sedari tadi dipegangnya.

"ndah, sekarang giliran tongkat sakti ku ndah" pinta Leo yang sudah horny berat, sambil mengelus-ngelus batang miliknya yang masih berada didalam celana kerjanya. Indah yang sudah selesai mengatur nafas selepas orgasmenya langsung jongkok merangkak masuk kedalam kolong meja, kini Indah sudah tidak bisa terlihat siapa-siapa lagi, tubuhnya sukses tertutup meja Leo.

Gairah Indah yang selama jam kerja, seharian ini selalu berharap bisa secepatnya mengemut batang kekar ini, segera menyambar dan membuka resleting celana kerja Leo, kini berdirilah kokoh tongkat sakti Leo menyembul memaksa keluar dari celana dalamnya sampai menampar pelan pipi Indah saking tegang, besar dan kekarnya tongkat sakti Leo.

Mulut Indah langsung melahap habis batang milik leo, sampai masuk kedalam rongga tenggorokannya, mata indah berputar keatas saking tidak muatnya batang milik Leo didalam mulutnya, dikeluarkannya lagi batang kekar itu, dijilat dan diemutnya lagi, dilumat disedot setiap bagian milik Leo.

Gerakan Indah semakin menggila, sambil melumat batang milik Leo, Indah meremas-remas sendiri buah dadanya dan menarik-narik sendiri puting tegangnya karena posisi tangan Leo tetap diatas tombol keyboard komputer.

"ooohhh aaahhh enak ndah sedot terus ndaahhh" desah Leo keenakan, sambil matanya mengamati sekitar takut Adit dan silvi mengambil tas untuk pulang.

Indah yang semakin horny berharap bisa dicoblos batang milik Leo, akhirnya Indah malah meraba lubang miliknya sendiri dengan jari-jarinya sambil terus mengulum penis Leo membayangkan batang keras itu berada didalam lubang miliknya. Bola matanya berputar-putar ke atas karena merasakan nikmat yang luar biasa, mulutnya terus naik turun memompa batang milik Leo.

"aaahh" desah Leo yang sudah tidak tahan ingin menembakkan amunisi spermanya ke dalam mulut Indah. Ditekannya kepala wanita yang sedang menikmati batang keras miliknya itu menelan semakin dalam penis kekarnya hingga terjepit ke pangkal tenggorokannya.

"oohh aahh" desah orgasme Indah dan Leo berbarengan, mulut indah penuh dengan cairan hasrat Leo yang menyembur keluar, tanpa ragu indah menelan semua sperma Leo itu.

Terdengar berisik langkah kaki mendekat, rupanya Adit dan Silvi sudah selesai minum kopi, karena kedatangan mereka yang mendadak membuat Indah masih terjebak dikolong meja.

"lah si Indah mana pak?" tanya Adit sambil menuju meja kerjanya untuk mengambil tasnya.

"ke toilet" jawab spontan Leo gugup, sambil pura pura sibuk didepan komputernya tanpa menoleh sedikit pun ke Adit.

"yaudah pak, kita berdua balik duluan ya" pamit Adit dan silvi serentak, langsung pergi meninggalkan Leo.

Setelah situasi cukup aman, Indah bergegas keluar dari kolong meja, sambil membenahi penampilannya yang berantakan akibat ulahnya sendiri.

"kita pulang juga yuk pak!" ucap Indah manja sambil menarik tangan Leo. Dan Leo pun mengikuti permintaan Indah.

Seperti biasa Lift penuh sesak para karyawan yang akan pulang, seperti biasa juga Indah berdiri dibelakang Leo berada disudut lift saking penuh sesaknya didalam. Dada Indah yang besar dan empuk itu pun seperti biasa bermain-main dibelakang punggung Leo.

Hi Readers!

thanks sudah menyempatkan untuk membaca karya pertama saya, mohon dimaklum untuk penulisan dan bahasa yang mungkin masih terasa kaku.

jangan lupa berikan vote dan juga like agar menjadi inspirasi dan semangat saya untuk bisa melanjutkan chapter-chapter selanjutnya.

Happy reading all

cesputcreators' thoughts