webnovel

Papa Pertama

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Saat Ruaruan berlari, tiba-tiba dia menabrak sepasang kaki jenjang. Seketika tubuhnya langsung terpental ke belakang.

"Sakit…" Ruanruan memegang dahinya yang merah dan dengan mata berair mengangkat kepalanya.

Saat dia mengangkat kepala kecilnya itu dia langsung melihat seorang laki-laki yang tertegun.

"Direktur Mu, Anda baik-baik saja, kan?" Li Yan bertanya kepada Mu Shen dengan khawatir, tapi sorot matanya kemudian melihat ke arah Ruanruan.

Li Yan, 'Wah… anak ini sangat cantik, hanya dengan melihatnya langsung membuat orang terpana, sayang sekali dia tidak memiliki rambut.'

"Tidak apa-apa." Mu Shen menjawab dengan santai, dia tidak melihat Ruanruan dan langsung berjalan pergi.

Ruanruan malah meletakkan Xiao Baibai ke samping kemudian sebelum semua orang sempat bereaksi, dia sudah berlari dan memeluk Mu Shen.

"Papa!"

Saat mendengar itu semua orang seketika langsung terkejut, tidak hanya asisten dan sekretaris yang ada di samping Mu Shen, tapi juga para pengawal yang mengikuti Mu Shen merasa sangat terkejut hingga menahan nafas mereka.

Ruanruan terlihat seperti takut Mu Shen akan kabur darinya sehingga dia memeluk kaki Mu Shen dengan erat menggunakan kedua tangan dan kakinya, dan terlihat seperti beruang kecil yang memeluk kaki Mu Shen.

Mu Shen mengerutkan alisnya dan melihat ke arah Ruanruan yang bergantung di kakinya.

"Lepaskan, kamu salah orang." Suara Mu Shen terdengar tidak sabaran.

Mu Shen, 'Di sini ada sangat banyak makhluk yang menganggu, berisik sekali.'

Ruanruan memeluk kaki Mu Shen dengan semakin erat, dia menggelengkan kepalanya, "Tidak, paman adalah papaku, aku dapat mengenali papa. Papa Mu Shen, kata master aku harus menemukan kalian, paman orang yang benar."

Kemudian Xiao Baibai berlari dari belakang menghampiri Ruanruan dan kepalanya membentur tubuh Ruanruan.

"Lepaskan." Mu Shen sudah kehilangan kesabarannya, dia mengulurkan tangannya lalu memegang tangan kecil Ruanruan untuk melepaskannya.

Ruanruan yang melihat raut wajah Mu Shen yang begitu dingin, ditambah atas perlakuan tidak adil yang baru saja dia alami membuatnya tidak bisa menahan air matanya lagi.

"Papa… tidak menginginkan Ruanruan?" Ruanruan kemudian menangis, suaranya tidak keras tapi juga tidak pelan. Dia tidak bisa menahan air matanya lagi. Dia memiliki wajah yang menggemaskan, meskipun wajahnya sedikit kotor, tapi saat dia menangis, orang yang melihatnya akan merasa luluh.

Bahkan asisten dan sekretaris Mu Shen yang melihat Ruanruan menangis merasa tidak tega, mereka ingin menenangkan Ruanruan, tapi saat melihat wajah direktur mereka yang begitu dingin dan menakutkan, mereka tidak berani mengatakan apapun.

"Papa, Ruanruan adalah anak yang baik, jangan membuang Ruanruan." Suara Ruanruan sangat lemah dan begitu manis membuat semua orang yang mendengarnya merasa luluh.

Mu Shen melihat ke arah Ruanruan, awalnya dia ingin melempar Ruanruan tapi setelah melihat wajah kecil Ruanruan yang terlihat seolah telah diperlakukan dengan tidak adil, entah kenapa tiba-tiba dia merasa tidak tega.

"Kenapa kamu memanggilku papa?" Saat Mu Shen bertanya, dia melihat ke arah Ruanruan, orang yang biasanya mendapatkan tatapan ini tidak akan kuat, bahkan asisten yang ada di sampingnya juga tidak kuat menerimanya.

Tapi Ruanruan malah menggunakan kedua matanya yang berair itu untuk melihat Mu Shen, sorot matanya begitu jernih dan tidak terlihat adanya rasa takut.

"Kata... kata master." Ruanruan menggunakan lengannya yang berisi untuk mengusap air matanya, kemudian dia melepaskan tas ranselnya dan mengeluarkan sebuah foto serta sebuah dokumen.

Laki-laki yang ada di foto itu terlihat begitu tegap, wajahnya tampan dan sorot matanya terlihat begitu dingin.

Laki-laki yang ada di foto itu adalah Mu Shen.

Mu Shen mengambil foto itu lalu melihat foto dirinya sendiri, setelah itu dia melihat tulisan yang ada di balik foto itu dan membacanya dengan memicingkan matanya.

[Mu Shen, Ruanruan adalah anak perempuanmu. Jika kamu tidak percaya maka kamu bisa melakukan tes DNA. Aku harap kamu bisa menjaganya untuk beberapa saat, aku akan segera kembali dan membawanya pergi, jika kamu tidak menyukainya aku harap kamu tidak akan melukainya.]

Pesan itu ditulis dengan indah, setiap hurufnya ditulis dengan sangat rapi dan tegas.

Jika dilihat dari tulisannya, terlihat jelas bahwa orang yang menulis pesan ini memiliki sifat yang arogan.

Mu Shen melihat ke arah Ruanruan yang sudah memeluk kakinya lagi, 'Ternyata dia anak perempuan.'

Kemudian dia melihat sebuah dokumen yang isinya adalah hasil tes DNA.

Saat ia melihat hasil dari tes DNA yang menyatakan bahwa dirinya dan Ruanruan adalah ayah dan anak, raut wajahnya berubah. Sorot matanya menjadi dalam dan berbahaya.

"Siapa mastermu?" Suara Mu Shen tetap dingin, tapi Ruanruan sama sekali tidak takut, dia hanya berharap Mu Shen tidak akan membuangnya.

Ruanruan mengerutkan alisnya, setelah berpikir sejenak dia menggigit jarinya.

"Master… ya master."

Mu Shen, "..."

Mu Shen melihat ke arah Ruanruan tanpa mengatakan apapun, lalu tiba-tiba terdengar suara yang tidak enak didengar.

"Itu dia! Anak tidak tahu diri, kamu masih mau kabur?! Kamu sudah menendang anakku, tapi aku belum memberimu pelajaran."

Seorang wanita mendorong para pengawal untuk lewat, tapi saat dia melihat Mu Shen dan yang lainnya, seketika nyalinya menjadi ciut.

Xiao Baibai yang melihat wanita itu langsung menggertakkan giginya dan mengeluarkan suara seoalh mengancam wanita itu untuk tidak mendekat.

Wanita itu diam-diam melihat ke arah Ruanruan lalu dia tersenyum manis ke arah Mu Shen.

"Astaga, kalian orang kaya yang membeli pemandian air panas yang dikatakan oleh kepala desa. Kalian mau pergi kemana? Apa mau mampir ke rumahku dulu? Anak tidak berguna … anak ini pasti menabrak kalian, ya? Aku sudah bilang biksu kecil ini adalah anak tidak berguna dan membawa sial. Berikan saja dia kepadaku, aku akan mengurusnya, kelak dia pasti akan lebih menurut."

Perkataan wanita itu membuat Mu Shen dan orang di sampingnya merasa jijik, tapi dia yang tidak menyadari itu malah mendorong anaknya untuk menyapa Mu Shen.

"Cepat panggil paman. Kalian tidak perlu sungkan, kepala desa juga begitu, kenapa tidak membawanya mampir. Ayo, ayo, pergi ke rumah kami untuk makan, tidak perlu sungkan."

Wanita itu hendak menarik tangan Mu Shen tapi dalam sekejap sorot mata Mu Shen menjadi sangat dingin.

Asisten Li dengan cepat menahan tangan wanita itu, kemudian dengan suara dingin berkata, "Tidak perlu, kami ada urusan lain, tolong minggir."

Untuk menghadapi orang seperti Li Miao, Li Yan biasanya hanya akan tersenyum profesional. Sebagai seorang asisten ia tidak mau melakukannya dengan tangannya sendiri.

Para pengawal dengan cepat berdiri di depan Mu Shen dan yang lainnya seolah bersiap untuk melindungi mereka semua.

Para pengawal yang bertubuh besar itu terlihat begitu kuat dan menakutkan, membuat Li Miao melangkah mundur dan Wu Yong seketika langsung menangis.

Saat kepala desa melihat keadaan itu, seketika ia merasa tidak senang dengan Li Miao dan keluarganya. Dia melihat ke arah Li Miao dan suaminya dengan sorot mata tajam.

"Apa yang sedang kalian lakukan?!"

Kedua suami istri itu merasa takut karena apa yang terjadi, tapi mereka masih berusaha untuk tetap tersenyum.

"... Tidak makan, juga tidak apa-apa, tidak perlu datang ke rumahku."

Li Miao diam-diam melihat ke arah Ruanruan dengan sorot mata marah. Dia menyalahkan Ruanruan atas apa yang dia lalui saat ini.

"Ayo pergi." Mu Shen melepaskan Ruanruan lalu berbalik badan dan hendak pergi, tapi Ruanruan dengan cepat berlari dan kembali memeluk kaki Mu Shen.

"Papa jangan membuang Ruanruan, master sudah pergi dan tidak mudah untuk Ruanruan menemukan papa, jangan membuangku."

Semakin Ruanruan memikirkannya, dia merasa semakin sedih, 'Master tidak menginginkanku, sekarang setelah bersusah payah mencari papa, papa malah tidak menginginkanku. Apa aku benar-benar anak yang begitu menyebalkan dan membuat semua orang ingin membuangku?'