webnovel

aku mencintai kelebihanmu

Terlahir dari keluraga berdarah biru dengan gelar yang sangat istimewa dari darah orang tua, terutama sang Ibu. memiliki paras yang sangat rupawan, Zen sudah memiliki darah biru dari Ibunda dan memiliki keistimewaan lainnya yang mungkin sebagian orang tidak daptkan keistimewaan itu. apakah keistimewaan itu yang diturunkan dari sang Ibunda ?

Fittia_Rizkiana · Teen
Not enough ratings
5 Chs

Teman Baru

Hari ini Gatra dan yang lain mengajak Zen untuk nongkrong di salah satu Caffe yang letaknya tidak terlalu jauh dari sekolah, untuk sekedar melepas penat saja. Sebenarnya Zen sangat senang ketika Gatra dan yang lain mengajaknya untuk nogkrong bersama. ini pertama kalinya Zen pergi ke Caffe dengan teman temannya, biasanya Zen selalu menghabiskan waktu sendiri di kamar atau sekedar mengecek Caffenya yang sekarang ia datangi bersama teman temannya.

" Selamat siang Mas Zen, selamat datang di Caffe Acazia " sapa waiter yang berdiri dan membukakan pintu.

Ketika ingin membuka pintu Caffe, pintu Caffe tersebut sudah di buka dan banyak sekali para karyawan Caffe berdiri sejajar dan memberikan hormat kepada Zen.

" loh kok mereka semuanya berdiri dan beri salam juga lagi ke kita, eh ke tadi waiternya sebut nama siapa ya ?" ucap Citra penasaran.

" nama Zen sayangkuu ." jawab Gaudri sambil membelai rambut gadisnya

Zen yang merasa dibicarakan oleh teman temannya hanya terdiam dan langsung memilih tempat duduk yang biasa dia pesan.

" enak juga nih tempat, ruangan bernuansa pelangi dengan berbagai warna di dinding dan terdapat foto foto polaroid yang tergantung di atas setiap meja dan lampu tumblr yang membuat suasana semakin cantik.

"caffenya bagus ya. " ucap Citra masih menatap seisi caffe milik temannya ini.

Zen tersenyum lalu berkata " semua ini design nyokap gue".

"apaa, ini beneran caffe lo bro ?" tanya Gaudri penasaran sambil menatap Zen

" bukan punya gue, ini punya orang tua gue. " sambung Zen

***

Permisi, mau pesan apa ?" ucap waiter dengan menyerahkan beberapa menu

Setelah memesan makanan dan minuman, Zen dan ke empat temannya bercerita dan berdebat hal hal yang sepele. zen sangat menikmati kebersamaannya dengan teman teman barunya.

Tidak terasa, hari telah berganti malam. Sinar senja perlahan meredup, dan di gantikan dengan kelap kelip indahnya bintang di langit yang membuat suasana kebersamaan semakin hangat.

" kita pulang yuk, udah malam nih. nanti bunda nyariin !" ucap Bintang memecahkan tawa canda teman temannya.

" ya ampun, udah gelap aja. gak berasa ya " sambung Citra

" yaudah yuk pulang, Tang lo bareng gue aja nanti gue antar. " ucap Zen

Gatra menatap Zen yang dengan sigapnya mengambil tas Bintang, tanpa ia sadari ke ketiga temannya memandang Zen dengan sedikit ter kekeh.

"gercep banget pak yang mau pulang bareng " goda Gaudri

" hah .. hhmm enggak kok. apasih dri !" jawab Zen dengan sedikit gelagapan

"cieee cieee, ada yang lagi PDKT nih. " goda Citra dengan sedikit mengedipkan matanya kepada Bintang

Bintang yang hanya melihat gelagat Zen dan teman temannya hanya bisa tersenyum dan mengikuti langkah Zen untuk pergi keluar Caffe.

"hhmm .. guys, gue bali duluan ya . Bye. " pamit Bintang dan Zen melakukan Tos ala para cowo

" iya, hati hati ya Tang. Zen langsung pulang ya jangan dibawa mampir hehehe . " Citra melambaikan tangannya begitu Zen dan Bintang telah melajukan motornya dengan cepat.

***

"alamat rumah lo dimana Tang ?" tanya Zen memecahkan keheningan selama perjalanan

"Di Komplek Clovis Recidence blok D " ucap Bintang dengan singkat.

itukan komplek rumah gue, cuma beda blok ternyata gue sama Bintang, dengan senyum tipis di bibir Zen.

"Zen bisa cepetan sedikit gak ? pinta Bintang dengan nada sedikit bergetar.

"kenapa Tang, takut Bunda marah ya " tanya Zen

"dibelakang gue ada yang ikutin, gue takut , " sambut Bintang yang kini mungkin hampir menangis

Zen juga merasakan kehadiran makhluk halus, berkata " pegangan ya " ucap Zen yang langsung melajukan motornya dengan cukup kencang.

Tidak lama kemudian Zen sudah sampai didepan pekarangan rumah Bintang. " Zen makasih ya udah dianterin " ucap Bintang dengan senyum manisnya.

"sama sama, kalo gitu gue langsung pulang ya. " pamit Zen dan langsung menyalakan motornya.

"assallamu'alaikum, Bunda. " ucap Bintang dan mencium tangan wanita setengah baya yang sedang asik menonton tv.

wa'alaikumsallam, eh anak Bunda udah pulang. kok pulangnya malam banget sih nak, terus tadi di antar siapa ? tanya Bunda dengan berbagai pertanyaan.

" maaf Bun, tadi Bintang pergi sama temen temen terus lupa liat jam hehehe . tadi itu Zen temen baru di sekolah Bintang " jawab Bintang

"Temen baru apa pacar baru " goda Rani Bunda Bintang

" ih apasih Bunda, itu beneran temen baru Bintang Bun . " jawab Bintang sambil menaiki tangga menuju kamarnya.

30 menit kemudian, Bintang keluar kamar dan menuju lantai satu untuk makan malam bersama.

"Bun, masak apa ? hhmmm .. baunya enak sekali " ucap Bintang.

"masak makanan kesukaan kamu sayang, yuuk kita makan " ucap Bunda Bintang dengan mengelus sayang rambutnya