1 Prolog

Sejak aku kecil, ada pertanyaan yang menghantui pikiranku. Kenapa aku sendirian, dan bukan orang lain? Kenapa harus aku, tuhan? Karena aku banyak dosa? Banyak diluar sana orang yang mempunyai dosa, tapi hidupnya enak, sedangkan aku tidak. Aku membencimu tuhan... aku sangat membencimu. Aku tidak akan pernah percaya kepadamu. Aku pernah berpikir, apakah ada tuhan? Dimana tuhan berada? Di langit? kalau, adapun tuhanlah yang akan mengatur dunia ini layaknya seorang raja yang memerintahkan rakyatnya. Tidak sedikit pula raja di zaman dahulu menganggap dirinya sebagai dewa atau tuhan. Mereka menyuruh rakyatnya menyembahnya setiap hari, menuruh membuat patung dirinya lalu menyembahnya... Kalau, salah satu dari rakyatnya yang gak mau menyembah dirinya maka akan dijatuhi hukuman mati. Hukum abad pertengahan memang kejam, kalau melakukan kesalahan hukum gantung kalau tidak hukum dibakar hidup-hidup. Jadi, aku menganggap tuhan itu tidak ada, karena tuhan aku tidak pernah bahagia. Selama ini, aku hidup sebatang kara dan sendirian, tidak ada yang mau menerimaku dan menganggap aku ada.

Osamu Dazai menuliskan dalam novelnya, "Sekarang saya tidak mempunyai kebahagiaan atau ketidakbahagiaan.

segalanya berlalu.

Itulah satu-satunya hal yang saya pikir mirip dengan kebenaran dalam manusia di mana saya tinggal sampai sekarang seperti di neraka yang terbakar.

Segalanya berlalu."

Kehidupan itu tidak seindah yang dibayangkan. Banyak diluar sana hidup enak, tapi tertekan dalam kehidupannya... entah itu, faktor keluarga atau faktor lingkungan. Ketika, aku melihat orang-orang kaya yang berlalu lalang di sebuah mall, aku berpikir "betapa enaknya orang itu, semua yang dia inginkan dapat terkabulkan. Kenapa orang sepertiku hidup susah dan menderita? Aku sangat iri dengan mereka!" Kenyataannya, aku salah. Orang yang terlihat kaya sebenarnya orang biasa yang penampilan mencolok. Mereka mempunyai hutang ratusan juta hanya untuk bergaya, akhirnya mereka terlilit hutang dan menderita. Lebih parah lagi, mereka tidak bisa membayar hutang tersebut dan mereka menjual rumahnya demi membayar hutang mereka dan akhirnya, mereka hidup di jalanan. Itulah, hidup... Apa yang kita harapkan tidak 100% akan terjadi. Mungkin, keinginan kita akan terwujud beberapa tahun lagi dan hasilnya akan dua kali lipat yang kita bayangkan. Ketidakbahagiaan kita adalah suatu kesuksesan yang ternilai. Ada pepatah kuno, "Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda." Banyak orang yang gagal tapi mereka tidak putus asa. Mereka tidak mendengarkan omongan orang lain dan bersabar, karena bersabar kita akan menjadi kuat. "Biarkan mereka menganggapmu remeh dan tidak berguna, anggaplah mereka amplas yang mengasahmu. Lama-kelamaan kamu akan mengkilap dan orang yang menganggapmu remeh akan tidak berguna"

Dari dulu, aku ingin menciptakan dunia keadilan. Dunia di mana tidak ada penderitaam dan kesakitan. Aku hanya ingin menyelamatkan 5 orang saja, tidak perlu banyak-banyak itu merepotkan. Menyelamatkan orang tidak mudah yang kita bayangkan, mungkin orang akan salah paham dengan apa yang kita lakukan untuk mereka. Manusia memiliki hati yang sulit untuk dipahami, hati mereka akan berubah setiap saat. apakah kalian tahu, hati manusia paling lemah diantara makhluk hidup lainnya. Dengan mulut kita bisa menyakiti hati orang lain. Yah, itu saja yang aku tahu. "Karena mulut lebih tajam daripada pedang."

Itulah, kehidupan saat ini semua orang akan saling menghina dan orang yang lemah dan miskin akan menjadi manusia paling kuat yang pernah diciptakan...

avataravatar