1 Prologue

Aku seorang gadis biasa yang terjebak disebuah novel web isekai yang kubaca. Novel romantis yang memperlibatkan kedua saudara kandung yang ingin memenangkan hati seorang putri dari Kerajaan Mahalonga—Daphne.

"Siapa yang tidak kenal dengan keluarga mereka?"

"Hahaha aku setuju—Duke Dalbergia mempunyai tujuh anak 3 laki-laki dan 4 perempuan yang mempunyai wajah indah bagaikan pahatan patung seni dari negeri selatan, mereka juga selalu mencetak prestasi."

"Aku setuju, terutama Francis dan Vicenzio? Rumornya kedua pemuda itu sangat hebat di medang perang. Bahkan mereka adalah panglima dan mempunyai tentara masing-masing. Kakak adik yang sangat patut dibanggakan! Mereka berdua bahkan kompak melawan monster naga merah berberapa bulan lalu meski mereka di squadron yang berbeda.

Sungguh luar biasa kekompakkan keluarga Dalbergia."

"Tapi anak laki-laki satunya yang bernama Finn juga tidak kalah hebat, ia terlahir dengan tubuh mana murni yang mungkin akan menjadikan dia seperti ibunya? Mantan penyihir terbaik di kerajaan ini—Mariana?"

"Aku setuju! Namun bagaimana dengan anak-anak gadisnya?"

"Aku dengar anak-anak gadisnya mendapatkan pendidikan yang sangat baik,"

"Well—it's Duke Dalbergia after all, what would you expect? Kelahiran ketujuh anak dari keluarga Dalbergia adalah sebuah anugerah untuk kerajaan ini dari Dewa Amunra.

"Aku dengar Victoria mempunyai usaha butik dan hampir memonopoli trend fashion kerajaan ini, bahkan sampai kepelosok kerajaan tetangga, kemudian Fransesca—ia suka membaca buku bahkan menulis buku yang membahas tentang sejarah kerajaan ini dengan sangat detail sampai buku yang ia tulis menjadi panduan dasar anak-anak bangsawan untuk mengenal kerajaan ini dan anak Duke Dalbergia yang paling kecil—Valentina aku dengar dia menjadi seorang alkemis bahkan lulus di akademi alkimia dengan predikat nilai yang sangat memuaskan! Bahkan ia adalah teman baik dari Yang Mulia Putri Daphne!"

"T-tapi, aku dengar ada satu anaknya lagi? N-namanya siapa ya? Bahkan aku tidak mengingatnya saking dia hanya diam dan tidak pernah melakukan apa-apa."

"Ah iya—aku tahu namanya Fredelyn kan? Aku dengar dia adalah anak gadis Duke Dalbergia yang paling tua meski yang tertua secara garis adalah Valentino, tapi seharusnya ia menjadi contoh bagi adik-adik perempuannya. Namun, yang dilakukan gadis itu hanyalah berdiam diri di mansion Dalbergia dan tidak berkontribusi untuk kerajaan ini."

"TUHAN? AKU TAHU AKU MEMANG BODOH DIKEHIDUPAN KU SEBELUMNYA NAMUN AKU JUGA TIDAK MAU DI REINKARNASI MENJADI FREDELYN!

GADIS INI SANGAT TIDAK BERGUNA, KEHIDUPAN SEBELUMKU PUN SANGAT TIDAK BERGUNA!

KENAPA AKU HARUS MENJADI FREDELYN YANG SAMA TIDAK BERGUNANYA—sepertiku?"

"I will give the whole universe to six of you—my dear brothers and sisters. Aku harap kita selalu seperti ini, ya?"

"Apapun yang terjadi di masa depan sana, aku mohon jangan kalian biarkan siapapun menghancurkan keluarga kita secara perlahan, paham?"

"Fredelyn? Kamu siap?" tanya Luca—mantan pangeran Kerajaan Zephyr yang baru saja diangkat sebagai seorang kaisar berberapa pekan lalu.

Aku mendengus kesal,

"Diam, Yang Mulia Luca—aku sudah sangat siap menghadapi ini. Aku menunggu momen ini dikehidupanku."

Tatapan dingin yang Luca tunjukkan ke orang-orang disekitarnya itu tidak berlaku untukku, dari pertama kali bertemu ia hanya menatapku dengan mata sayu namun hangat.

Luca tersenyum tipis "Akhirnya kau melihatku setelah sekian lama ya, Lynn? Kau hanya memikirkan keenam saudaramu tanpa sekalipun melihatku atau bahkan menyadari eksistensi ku diantara kalian."

"Aku menyayangi mereka berenam karena mereka keluargaku yang tersisa—Luca. Mereka adalah tempatku pulang. Dan lagi kau belajar sarkasme dari siapa?" tanyaku dengan sinis namun lagi-lagi Luca hanya menatapku dengan senyum tipis dan ia hanya tertawa pelan.

Mata merah legam nya menatapku dengan lembut lalu ia mengulurkan tangannya kepadaku, namun aku tetap menerima uluran tangannya meski ragu.

Pipiku terasa panas, apa mungkin cuaca hari ini sedang panas?

Padahal ini musim gugur.

Pintu cokelat ini sudah menunggu kami, namun Luca hanya membuang waktu kami untuk mengatakan hal yang menurutku tidak seharusnya dikatakan.

Hari ini adalah hari penting.

Hari yang ku tunggu.

Hari dimana aku membalas semua kekacauan masa lalu.

Kakakku dan adik-adikku, aku bahagia saat ini.

Ayah, aku berhasil.

"Kemuliaan bagi Yang Mulia Lucas de Zephyr dan Pemimpin Keluarga Dalbergia!"

avataravatar
Next chapter