5 Lakukan Saja

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Sepanjang perjalanan pulang ke rumah, Xue Xi terus memikirkan hal aneh yang terjadi kepadanya hari ini.

Jarinya yang putih perlahan menekan dadanya. Sorot matanya yang biasanya terlihat datar, saat ini terlihat kebingungan. Setelah kejadian itu, tubuhnya kembali normal dan tidak ada hal aneh lain yang terjadi kepadanya.

Tapi sekarang saat memikirkan rasa sakit yang dia rasakan saat di dalam toko itu membuatnya sangat kebingungan dan tidak paham.

Terlebih lagi dengan peringatan 'Tidak pacaran akan mati'... dia benar-benar tidak paham apa yang sebenarnya terjadi.

Sampai dia tiba di rumah, dia masih tidak mendapat menemukan jawabannya. Saat dia hendak naik tangga untuk ke atas, tiba-tiba terdengar suara Xue Yao dari belakang tubuhnya yang begitu ceria, "Paman Fan, Bibi Fan!"

Langkah kaki Xue Xi terhenti dan dia baru sadar ada tamu di rumah ini.

Nyonya besar Xue sedang duduk di sofa ruang tamu dan tersenyum, sedangkan Ye Li yang duduk di sebelahnya terlihat sedih, bahkan matanya terlihat merah. Jelas sekali terlihat Ye Li sedang menangis.

Kemudian di seberang mereka ada sepasang pria dan wanita paruh baya. Wanita paruh baya itu tersenyum pada Xue Yao kemudian dia melihat ke arah Xue Xi. Setelah melihat Xue Xi dari ujung kepala hingga ujung kaki, dia terlihat tidak terlalu senang dan dengan suara yang basa-basi berkata, "Ini Xixi kan? Kamu cantik..."

Xue Xi berhenti tapi sebelum dia mengatakan apapun, nyonya besar Xue mendengus dan berkata, "Iya, tapi sejak kecil dia sudah tinggal di panti asuhan jadi tidak ada yang mengajarkan sopan santun padanya, bahkan tidak bisa menyapa orang dan hanya diam seperti boneka kayu. Tidak seperti Yaoyao yang sejak kecil aktif, ceria, sopan, dan rajin belajar."

"..."

Xue Xi tetap tidak mengatakan apapun.

Xue Yao tersenyum manis kemudian berlari kecil ke arah nyonya besar Xue dan melingkarkan tangannya pada nyonya besar Xue lalu bertanya dengan suara yang manis, "Paman dan bibi kenapa bisa datang kemari?"

Kedua orang itu kemudian saling bertukar pandang dengan canggung tapi tidak mengatakan apapun.

Akhirnya nyonya besar Xue yang bicara, "Untuk membicarakan masalah perjodohan 2 keluarga! Kamu sudah menginjak umur 18 tahun, setelah kamu ber-ulang tahun ke 18, maka kamu akan bertunangan dengan…"

"Ma!" Ye Li yang sejak tadi diam memotong perkataan nyonya besar Xue, "Ini adalah perjodohan milik Xixi, mama tidak bisa begini!"

Nyonya besar Xue dengan tidak senang dan suara yang kejam berkata, "Keluarga Fan dan keluarga kita sejak dulu sudah berhubungan baik, perjodohan yang disepakati saat itu untuk kebaikan 2 keluarga sehingga hubungan 2 keluarga bisa menjadi lebih dekat. Jika kamu memaksa untuk menikahkan Xue Xi dengan keluarga Fan, maka itu sama saja kamu merugikan keluarga Fan, itu namanya bukan pernikahan tapi pembalasan dendam!"

Ye Li langsung bangkit berdiri. Dia merasa semua ini tidak adil lalu berkata dengan suara keras, "Bagaimana bisa menjodohkan Xixi menjadi sebuah pembalasan dendam?!"

Ye Li merasa sangat sedih. Tidak mudah baginya untuk akhirnya dapat menemukan anaknya yang hilang tapi anaknya malah mendapatkan perlakukan tidak adil seperti ini.

Nyonya besar Xue malah sama sekali tidak merasa dirinya keterlaluan, "Karena kamu bertanya maka aku akan mengatakan dengan jelas. Seberapa hebatnya Fan Han kita semua tahu, sejak kecil sampai besar dia selalu menjadi yang pertama dalam segala hal jadi dia memiliki masa depan yang sangat cerah. Sedangkan Xue Xi? Apa menurutmu anak yang bisu seperti dirinya cocok dengan Fan Han? Apa mereka bisa berkomunikasi dengan baik? Apa dia bisa menjawab jika Fan Han membahas tentang seni dengannya? Jika Fan Han menghadiri acara pesta, apa dia bisa menemaninya berdansa? Apa dia bisa bermain piano? Dia tidak bisa apapun! Jika mereka berdua bersama maka hanya akan menjadi bahan olokkan orang lain! Sedangkan Yaoyao, dia sangat hebat, dia cocok dengan Fan Han dan baru dapat disebut sebagai perempuan cantik, perempuan hebat."

Ye Li tidak bisa mengatakan apapun mendengar itu. Dia berusaha membuka mulutnya tapi sebelum dia mengatakan apapun, nyonya besar Xue menggunakan kesempatan ini untuk langsung bertanya ke arah Xue Xi, "Xue Xi, bagaimana menurutmu?"

Setelah melontarkan pertanyaan itu, semua orang di ruang tamu langsung melihat ke arah Xue Xi.

Melihat wajah orang-orang yang tidak senang dan khawatir sedang menatap ke arahnya membuatnya mengerutkan alisnya.

Walaupun dia baru kembali 1 hari tapi dia sudah mengetahui dengan jelas keadaan di dalam keluarga ini.

Seorang nenek yang tidak adil, seorang ibu yang lemah, ditambah dengan adik sepupu yang jahat. Lalu sekarang ditambah dengan 2 orang anggota keluarga Fan yang memandang rendah dirinya… Semua ini membuatnya merasa muak.

Sedangkan untuk Fan Han, saat Xue Xi melihatnya saat di kelas, dia tidak mengerti bagaimana mereka bisa mengatakan Fan Han sangat hebat. Sedangkan untuk wajahnya, jika dibandingkan dengan Xiang Huai, dia merasa Xiang Huai masih jauh lebih tampan daripada Fan Han.

Mata Xue Xi yang besar dan indah terlihat tidak sabaran dan dengan santai menjawab, "Lakukan saja."

Setelah mengatakan itu, dia kembali melihat ke depan dan kembali menuju ke atas meninggalkan semua orang yang ada di ruang tamu.

Sikap Xue Xi seolah menunjukkan Fan Han sama sekali tidak menarik baginya.

Nyonya Fan mengerutkan alisnya dan merasa tidak senang.

Setelah beberapa saat nyonya besar Xue tertawa dan berkata, "Karena Xue Xi sadar diri, jadi kita akan lakukan seperti ini! Sekarang kita bisa mendiskusikan tentang masalah pertunangan anak-anak."

Perlahan-lahan suasana menjadi lebih santai.

Karena Xue Yao merasa dia tidak pantas berada di sana, akhirnya dia bangkit berdiri, "Kalau begitu kalian bicara saja. Hari ini sepertinya kakak tidak melakukan ujian dengan baik. Hanya dalam waktu 30 menit dia sudah mengumpulkan lembar ujiannya. Aku akan pergi untuk melihat apakah dia memerlukan bantuanku atau tidak."

Dia berlari ke atas dengan malu-malu tapi dia tidak lupa untuk menjelekkan Xue Xi di hadapan semua orang.

Ye Li menggertakkan giginya dan melihat ke arah nyonya Fan. Sorot mata nyonya Fan terlihat tidak senang sehingga dengan cepat Ye Li menjelaskan, "Di panti asuhan hanya ada pelajaran selama 9 tahun, Xixi tidak pernah belajar pelajaran SMA jadi normal jika dia tidak bisa mengikuti pelajaran. Aku sedang mencari guru les untuk membantu Xixi…"

Nyonya besar Xue kembali memotong perkataan Ye Li. Dia tertawa menghina dan berkata, "Apakah dengan adanya guru les akan ada gunanya? Aku lihat itu hanya membuang-buang uang, aku merasa lebih baik menggunakan uang itu untuk membelikan Yaoyao pakaian baru… Seluruh anak keluarga Xue sangat pintar tapi dia malah terlihat seperti orang bodoh, itu semua pasti karena keluargamu. Mungkin saja kelak dia akan menjadi orang gila!"

Wajah Ye Li seketika menjadi merah karena merasa dipermalukan.

Dia mengepalkan tangannya dan sorot matanya penuh dengan amarah.

Keluarga Ye… Ayah Ye Li adalah seorang dosen, tapi tiba-tiba dia mengalami gangguan jiwa dan sejak itu nyonya besar Xue sering menggunakan hal itu untuk menghinanya.

Dan sekarang nyonya besar Xue juga memaki anaknya...

Ye Li bangkit berdiri dan berkata, "Ma, aku tidak akan memperdulikan jika mama mengatakan apapun tentangku tapi jangan bicara seperti itu tentang Xixi!"

Walaupun nyonya besar Xue sudah tua tapi gerakannya sama sekali tidak lambat. Dia melayangkan tamparan yang sangat keras di wajah Ye Li dan memotong perkataannya lagi, "Kurang ajar! Di depan tamu beraninya kamu beradu mulut denganku! Sekarang kami akan membahas pertunangan Yaoyao, ini bukan urusanmu jadi pergi dari sini! Jangan membuat malu di sini!"

Wajah Ye Li terasa sangat panas. Dia menatap nyonya besar Xue dengan tatapan tidak percaya.

Setelah beberapa saat, dia memegang pipinya dan berlari menaiki tangga.

Kamar yang ditempati Xue Xi walaupun tidak sebagus kamar yang sudah disiapkan oleh Ye Li untuknya tapi dia bisa menikmati sinar bulan dari kamarnya.

Dia meletakkan tas sekolahnya di atas meja belajar kemudian berbaring di atas ranjang dengan kedua tangan menyangga kepalanya sambil melamun melihat gorden kamarnya yang berwarna ungu muda.

Mungkin karena sejak kecil ia tumbuh di panti asuhan sehingga ia tidak pernah memiliki ambisi.

Satu-satunya hal yang disukainya hanyalah belajar.

Dia begitu terobsesi untuk mendapatkan berbagai macam ilmu pengetahuan tapi biasanya pengetahuan yang bisa dia temukan sangat mudah dan tidak bisa membuatnya puas, yang bisa membuatnya puas adalah pengetahuan yang lebih tinggi dan dalam.

Karena itu tujuannya saat ini adalah untuk masuk ke universitas terbaik.

Hanya saja dia masih harus menunggu 1 tahun lagi karena dia masih harus menjalani kelas 3 SMA selama 1 tahun.

Saat dia sedang berpikir, terdengar keributan di lantai bawah.

Kemudian ia teringat bahwa Ye Li masih ada di bawah. Xue Xi bangkit berdiri dan saat ia membuka pintu kamarnya, kebetulan ia melihat Ye Li yang sedang menaiki tangga.

Langkah Ye Li terhenti. Dia memalingkan wajahnya karena tidak ingin Xue Xi melihat bekas tamparan pada wajahnya. Xue Xi langsung menghampirinya dan menggenggam tangan Ye Li kemudian dengan sorot mata yang tajam dan suara yang sangat dingin bertanya, "Apa itu?"

avataravatar
Next chapter