webnovel

Berkeringat

Up : Minggu, 24/01/2021 - Pukul 06.00 WIB

Warning ++21...dosa tanggung sendiri-sendiri

__________________________________________________

" Apa kamu mau, sayang?" tanya Valen menggoda istrinya. Tata menganggukkan kepalanya. Sial! Seharusnya aku marah sama kamu! Tapi dasar tubuh bodoh, kenapa kamu selalu bereaksi jika pria mesum didepanmu ini beraksi! batin Tata kesal karena tidak bisa lama-lama marah dengan Valen. Valen membuka seluruh pakaiannya dan mata Tata membulat melihat milik suaminya yang telah menegang sempurna. Meskipun Valen sudah berusia hampir setengah abad, tapi tubuhnya selalu terjaga dengan baik.

" Let's play, baby!" ucap Valen dan mereka akhirnya melakukan kegiatan panas mereka. Tua-tua keladi! Jangan berharap yang lebih detail, ya, readers...xixixi.

Andra sudah diperbolehkan pulang setelah seminggu dia di RS. Mama dan papanya belum tahu jika dia berada di RS karena dia selalu bisa memberikan alasannya. Andra duduk di apartementnya setelah pulang dari RS.

" Apa Bos akan ke Kantor?" tanya Anzel.

" Tidak! Aku akan tiduran saja! Mungkin besok aku akan kesana!" jawab Andra.

" Baik, Bos!" jawab Anzel.

" Zel!" panggil Andra.

" Ya, Bos?" jawab Anzel.

" Apa...Boris nggak mau lagi kerja?" tanya Andra.

" Nanti saya hubungi, Bos!" jawab Anzel yang tahu kenapa Bosnya menanyakan itu.

" Tapi kalo dia kerja sama Reva, biarkan saja! Mungkin Reva lebih membutuhkan dia!" kata Andra cepat, dia takut jika nanti Reva marah jika dia meminta Boris.

" Siap, Bos!" kata Anzel.

" Bos!" panggil Anzel.

" Hmm?" sahut Andra.

" Nona Reva ada di kota ini! Permisi!" kata Anzel lalu pergi meninggalkan Bosnya yang terkejut mendengar penuturan Anzel.

" Anzel!" panggil Andra, tapi Anzel telah pergi.

" Memang kenapa kalo dia disini? Pasti dia sedang bersama suaminya!" kata Andra ambigu. Setahu Andra pada saat dia bertemu dengan Reva, dia mendengar jika Reva akan menikah 3 hari lagi dengan Bayu. Andra berjalan masuk ke dalam kamarnya, dia membuka pakaiannya dan hanya mengenakan boxer saja. Dia berbaring di atas ranjang di dalam selimutnya.

Setelah mendapatkan pelepasannya, Valen menjatuhkan dirinya di samping Tata yang merasa kelelahan.

" Sayang! Lagi, ya!" bisik Valen.

" Aku lelah sayang! Aku tidak muda lagi! Jika kamu merasa aku tidak bisa memuaskanmu, kamu aku izinkan menikah lagi dengan wanita muda!" ucap Tata dengan mata terpejam.

" Apa? Kamu serius? Kamu rela aku nikah lagi?" tanya Valen menggoda.

" Iya! Tapi selesaikan dulu surat cerai kita!" kata Tata pelan tapi menusuk dijantung Valen.

" Ckkk! Kamu suka sekali mengancamku dengan perceraian! Apa kamu punya kekasih?" ucap Valen kesal sama istrinya.

" Dasar bocah tua bodoh! Mana mau mereka sama wanita tua sepertiku!" kata Tata kesal sama Valen.

" Ada, sayang!" kata Valen pelan.

" Apa? Siapa?" tanya Tata membuka matanya dan memutar tubuhnya tidak percaya.

" Kamu seneng sekali mendengar ada yang menyukaimu!" kata Valen merajuk.

" Ya, kan, jarang-jarang! Kalau kamu kan biar tua masih banyak gadis bego' yang mau sama kamu! Cih!" kata Tata sebel.

" Hahaha! Apa kamu cemburu?" goda Tata.

" Apa perlu menyindir?" tanya Tata semakin kesal melihat wajah suaminya yang menggodanya.

" Sudah, aku mau tidur! Ngantuk!" kata Tata.

Andra mencoba untuk tidur, tapi pikirannya hanya ada Andy dan Reva saja. Apa aku masih kamu perbolehkan melihat Andy, Reva? batin Andra. Dia memutar tubuhnya ke kanan lalu ke kiri. Lalu setelah beberapa saat, dia tertidur juga walau sesekali dia mengigau.

" Ahhh!" desah Andra. Dia bermimpi ada yang memegang juniornya dan membelainya, tapi dia tidak bisa melihat wajah orang itu.

" Reva? Apakah itu kamu, sayang?" tanya Andra dalam mimpinya. Tidak ada jawaban. Orang itu membuka boxernya dan mempermainkan junior Andra dengan mulutnya.

" Ahhhh! Shhhh!" Andra mendesah dan mendesis. Dia telah lama tidak menyentuh wanita, rasanya sangat nikmat. Junior Andra yang tadinya lemas menjadi tegang sempurna mendapatkan belaian dari mulut dan tangan orang itu.

" Reva! Sayang!" ucap Andra.

Kemudian bibir Andra dilumat dengan lembut dan pelan, Andra membalasnya dengan lembut pula.

" Buka matamu!" ucap orang itu.

" Aku sudah membuka mataku!" ucap Andra.

" Buka matamu! Atau aku akan pergi...Andy!" bisik orang itu ditelinga Andra. Secepat kilat Andra membuka matanya saat orang itu memanggilnya Andy.

" Sayang!" ucap Andra dengan mata berkaca-kaca.

" Apa ini benar kamu? Apa aku tidak bermimpi?" tanya Andra senang.

" Aucchhh! Kenapa kamu menggigit dadaku, sayang!" teriak Andra.

" Biar kamu tahu kalo kamu tidak sedang bermimpi, bodoh!" kata Reva.

" Sakit, sayang!" kata Andra manja. Reva beranjak dari tubuh Andra.

" Kamu mau kemana, sayang? Kamu harus tanggung jawab!" kata Andra kesal, karena juniornya semakin tegak setelah melihat orang yang telah begitu nakal bermain dengan tubuhnya.

" Aku belum memaafkanmu!" ucap Reva berdiri di ujung ranjang. Glekk! Andra menelan salivanya melihat Reva yang memakai lingerie warna hitam favoritnya. Reva berjalan keluar kamar, Andra beranjak dari ranjangnya dan berlari menyusul Reva. Dilihatnya Reva sedang membuka lemari es dan membungkukkan tubuhnya sehingga belahan pantatnya terlihat sangat seksi dimata Andra.

" Ahhh!" teriak Reva.

" Apa...yang ...kamu lakukan, bodoh!" teriak Reva, karena tiba-tiba Andra mendorong tubuhnya kedepan dan membuka kakinya lalu menghujamkan juniornya pada liang Reva. Andra menggoyang pantatnya hingga terdengar suara gaduh.

" Ahhh! Andyyy! Aku akan membunuhmu!" teriak Reva yang tidak bisa menolak ulah Andra.

" Aku sangat merindukanmu, sayang! Ahhh! Kamu masih saja nikmat, sayang!" kata Andra. Sekelebat bayangan dipikirannya tentang video Reva terlintas, tapi dia melawannya dengan perasaannya yang tulus dan ikhlas mencintai Reva. Andra melepaskan juniornya, lalu memutar Reva dan melumat bibir kekasihnya itu. Bunyi decapan dan sesapan terdengar lantang di apartement itu. Andra mengangkat dan mendudukkan Reva ke meja dapur. Dibukanya kaki Reva dan dinaikkannya keatas meja, terlihat liang surgawi milik Reva yang masih terlihat indah dimata Andra. Dengan cepat diraupnya liang itu dengan rakusnya, Reva sangat terkejut melihat tingkah Andra. Dia sangat menyukai setiap sentuhan dan perbuatan Andra pada tubuhnya.

" Ahhhh!" desah Reva menjambak rambut Andra dan sesekali melumatnya disela-sela kegiatan Andra menikmati liangnya.

" Aku mencintaimu, sayang!" kata Andra.

" Aku juga mencintaimu, sayang!" balas Reva, lalu Andra menghujamkan juniornya pada liang Reva. Reva memeluk tubuh Andra dan melumat bibir pria itu.

" Aku mau keluar, sayang!" ucap Reva.

" Tahan, sayang!" ucap Andra. Beberapa lama kemudian, mereka berteriak bersama untuk melepaskan semua yang ada di dalam tubuh masing-masing. Andra mengangkat dan menggendong Reva seperti koala tanpa melepaskan bibir Reva dan juniornya yang sedang berkedut di dalam. Andra naik ke atas dan masuk ke dalam kamarnya. Malam itu Andra melampiaskan kerinduannya pada Reva dengan berbagai gaya dalam bercinta dan mereka baru selesai setelah jam 5 subuh.

" Sayang!" panggil Andra yang memeluk Reva dari belakang dan meletakkan kepalanya di ceruk leher wanitanya itu.

" Hmm?" sahut Reva sambil memejamkan matanya.

" Apa kamu sudah memaafkanku?" tanya Andra.

" No!" jawab Reva.

" Kita baru saja ML, sayang!" kata Andra.

" So what? Kamu nggak suka ML denganku?" tanya Reva berpura-pura marah.

" Aku sangat suka, tapi kenapa kamu belum juga memaafkan aku?" tanya Andra sedih.

" Aku masih marah karena kelakuanmu yang seperti PK dulu!" kata Reva.

" Aku bersumpah demi anak kita, sayang..."

" Jangan bawa-bawa anak kita dalam masalah kita!" potong Reva kesal. Andra mempererat pelukannya dan dia mengecup leher Reva.

Next chapter