webnovel

Aku Bukan Hantu

Farel mengalami koma dan ruhnya berkelana hingga akhirnya bertemu dengan seorang gadis Indigo bernama Nirmala yang bisa melihatnya dan berusaha membantunya agar bisa kembali ke dalam tubuhnya, tetapi sayangnya saat mereka hampir saja menemukan tubuh Farel, Nirmala mengalami kecelakaan yang malah membawa mereka terdampar di masa lalu. Keduanya bertemu tetapi Farel tidak mengenali Nirmala. Keduanya akhirnya saling jatuh cinta dan saat perasaan cinta mereka memuncak, Nirmala dan Farel harus terpisah karena orangtua Farel di masa lampau tidak merestui hubungan keduanya dan membuat Farel nekat membawa Nirmala pergi. Farel dan Nirmala akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidup mereka dengan terjun ke laut bersama. Farel dan Nirmala akhirnya kembali ke masa dimana seharusnya berada. Keduanya di rawat di rumah sakit yang sama. Apakah keduanya akan kembali bersama? ikuti kisahnya di AKU BUKAN HANTU

Sholikhatin_Nikmah · Fantasy
Not enough ratings
156 Chs

Baikan

"Nirmala, maafkan aku! aku hanya tidak mau kalau kamu berkata tentang kematian. Aku sangat ingin kita bersama seperti ini selamanya." Nirmala menatap tajam mata Arjuna lalu mendorongnya sambil mengucapkan kata yang membuat Arjuna merasa sakit hati.

"Arjuna, kamu jangan mimpi! semua itu tidak mungkin!" Nirmala kemudian meninggalkan Arjuna dan kembali ke istana. Nirmala sudah bertekad akan mencuri tanaman herbal itu dan akan menemui neneknya. Setelah itu, dia akan mencari jalan kembali. Nirmala harus bisa kembali ke jaman di mana dia berasal.

Arjuna menggelengkan kepala melihat tingkah Nirmala. Dia kemudian juga segera kembali ke dalam istananya. Saat Arjuna tiba, dia melihat Nirmala sedang tertidur di dalam kamarnya. Memang di dalam kerajaan ini, Nirmala tidak boleh meninggalkan istana pangeran oleh pengawal karena Arjuna sudah memberi perintah kepada seluruh pengawalnya kalau tidak boleh membiarkan Nirmala berkeliaran selain di istananya ini.

"Nirmala, kenapa kamu selalu membuatku ingin menciummu?" Arjuna kemudian mulai membelai kepala Nirmala, dia tersenyum dan kini Arjuna membaca sebuah buku di mejanya di samping tempat tidur Nirmala.

Sesekali, Arjuna memandang Nirmala yang sedang terlelap, gadis itu memang sungguh menggemaskan, pikir Arjuna. Kemudian calon raja ini pun melanjutkan membaca buku.

"Arjuna, kenapa kamu berada disini?" Arjuna terkejut saat tiba-tiba Nirmala sudah berada di hadapannya, wajahnya begitu dekat sehingga dada Arjuna berdebar-debar.

"Nirmala, sejak kapan kamu disitu? kalau kamu bertingkah seperti ini terus nanti aku cium loh!" Nirmala kemudian menjauh dari Arjuna sambil menutupi bibirnya.

"Arjuna, kenapa kamu suka sekali mencium bibirku? kalau di jamanku tinggal dulu, kamu bisa dihajar orang saat mencium seorang wanita yang tidak ada hubungan dengan kita, yang aku maksud di sini adalah hubungan percintaan." Arjuna mengerutkan keningnya lalu tersenyum.

"Tetapi kalau disini, aku boleh mencium bibir seorang teman yang sudah kita kenal, itu adalah sebagai tanda persahabatan.!" Arjuna terkikik sedangkan Nirmala mengerutkan keningnya.

"Kok aneh sekali ya di jamanmu ini..." Nirmala kemudian duduk di hadapan Arjuna, Nirmala mengakui kalau Arjuna sangat tampan dan juga sangat pintar, dia seorang ksatria, sedangkan dirinya hanya anak yang terdampar di negeri antah barantah. Arjuna lalu segera menutup bukunya dan mengajak Nirmala kembali ke rumah pohon.

"Nirmala, saatnya kita berlatih!" Nirmala kemudian mengikuti Arjuna yang sudah lebih dulu memanjat pohon di susul oleh Nirmala.

"Tapi Arjuna, kita kan sedang marahan!" Arjuna tersenyum dan menatap Nirmala yang kini berada di bawahnya.

"Kita mulai sekarang sudah baikan, dan kita tidak akan marahan lagi!" Nirmala mengerutkan dahinya.

"Dasar tidak tahu malu!" gerutunya. Nirmala pun kini sudah sampai di rumah pohon. Arjuna kemudian berganti pakaian yang tipis agar dia bisa leluasa bergerak, sedangkan Nirmala tidak berganti pakaian.

"Arjuna apa yang akan kita pelajari malam ini?" Arjuna tersenyum kepada Nirmala yang dari tadi terus bertanya.

"Nirmala, apa yan akan kita pelajari ini adalah seni beladiri yang mempunyai akar pertumbuhan dan budaya dari Jepang, kami biasa menyebutnya Aikido. Adapun etimologi dan filsafat Aikido adalah menekankan harmonisasi dan keselarasan antara energi ki(prana) individu dengan ki alam semesta. Kata "aikido" berasal dari tiga huruf kanji yaitu ai - bergabung, menyatukan, menyelaraskan, ki - jiwa, energi kehidupan dan dō - jalan, cara.

"Seni beladiri ini juga menekankan pada prinsip kelembutan dan bagaimana untuk mengasihi serta membimbing lawan. Prinsip ini diterapkan pada gerakan-gerakannya yang tidak menangkis serangan lawan atau melawan kekuatan dengan kekuatan tetapi "mengarahkan" serangan lawan untuk kemudian menaklukkan lawan tanpa ada niat untuk mencederai lawan. Apakah kamu sudah paham?"Nirmala menggelengkan kepalanya.

"Apa maksudnya, berarti kita nggak tendang-tendangan atau adu jotos?" Arjuna bingung mau menjelaskannya.

"Berbeda dengan beladiri pada umumnya yang lebih mengutamakan pada latihan kekuatan fisik dan kecepatan, Aikido lebih mendasarkan latihannya pada penguasaan diri dan kesempurnaan teknik. Teknik-teknik yang digunakan dalam Aikido kebanyakan berupa teknik elakan, kuncian, lemparan yang tampak sama dengan bantingan.

"Di banyak perguruan aikido, teknik-teknik pukulan maupun tendangan dalam praktiknya jarang digunakan atau malah dihilangkan. Sebenarnya teknik pukulan dan tendangan di dalam aikido tidak dikenal sedemikian sempitnya, sehingga terdapat istilah 'atemi',

"sebagai suatu cara untuk menggunakan segala kemungkinan seluas-luasnya dalam mendaya gunakan tubuh untuk memukul-menendang dan setaranya (termasuk menggunakan dahi, siku, lutut dan lainnya). Walaupun demikian, dengan berbagai alasan teknik atemi ini cenderung ditinggalkan atau dihilangkan oleh banyak perguruan aikido." Nirmala mengagumi Arjuna, pangeran ini begitu pandai, meski keduanya sama, sepertinya antara Farel dan Arjuna adalah dua orang yang berbeda.

"Keunikan aikido adalah geraknya yang hampir tidak pernah mundur dalam mengatasi berbagai jenis serangan. Gerakannya cenderung melingkar dibandingkan lurus-lurus. Di dalam konsep gerak inilah kita akan banyak memahami secara nyata falsafah aikido dalam artian sebenarnya.

"Banyak orang tertarik belajar aikido dimulai karena ketertarikannya pada falsafahnya yang cukup tinggi. Tetapi, uniknya justru terletak pada kesinambungan pemahaman antara seorang praktisi dengan seorang filsuf. Sehingga, saran setiap guru aikido kepada mereka yang ingin mengetahui aikido secara cermat adalah dengan 'latihan'. Apakah kamu sudah paham? kalau sudah kita akan lanjut, kalau belum aku lanjutkan lagi.

"Apa falsafah yang mendasarinya, Arjuna?" Nirmala juga harus mendengarkan sampai tuntas penjelasan Arjuna, karena ini adalah awal dari pelajaran yang akan di lakukan selanjutnya.

"Falsafah yang mendasari Aikido, yaitu kasih dan konsep mengenai ki, membuat Aikido menjadi suatu seni beladiri yang unik. Secara umum Aikido dapat digolongkan sebagai beladiri kuncian dan pergumulan. Aikido tidak mengenal sistem kompetisi atau pertandingan, seperti beladiri pada umumnya untuk tujuan pemasyarakatannya.

"Namun cara yang dipergunakan aikido untuk memasyarakatkan dirinya adalah dengan sistem embukai atau sejenis peragaan dalam seni gerak bela diri. Hingga saat ini Aikido juga memiliki banyak cabang 'teknik' yang juga memperkaya teknik-teknik yang tidak meninggalkan teknik dasarnya. Bagaimana? paham?" Arjuna menatap Nirmala dengan puas saat gadis itu mengangguk.

"lalu kapan kita akan mulai latihan?" Nirmala menjadi sangat tertarik dan ingin segera belajar. Dia memang sangat tertarik dengan Aikido ini di banding silat atau yang lainnya karena mungkin Nirmala seorang perempuan yang lebih mengutamakan perasaan.

"Sabar, kita akan memahami teorinya dulu lalu kita akan praktek kalau kamu sudah benar-benar mengerti, jadi jangan terburu-buru!" Nirmala baru saja akan menjawab apa yang di katakan Arjuna saat Arjuna tiba-tiba meraih pinggangnya dan keduanya terbang dan segera berada di rumah pohon, Arjuna kemudian melambaikan tangannya dan suasana di tempat mereka berada langsung berubah.

Kini setiap orang yang berada di tempat it hanya akan melihat sebuah pohon besar dan rindang tanpa rumah pohon dan suasananya terasa sangat mencekam.