Tugas Seorang Kakak 

"Kalau begitu, aku akan menemui Anda pada hari Senin, dan Anda bisa mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk tuntutan hukum ini."

"Baiklah. Sekarang saya harus pergi dulu,"

"Ngomong-ngomong, aku tidak ingin ada orang ketiga selain kita berdua yang tahu tentang masalah ini. Terutama Bunga."

Alex berbicara dengan nada rendah terhadap Pengacara Sirait. Ini bukan perintah, melainkan permintaan.

Pengacara Sirait mengangguk dengan cepat.

Meskipun dia tidak tahu dan belum pernah melihat betapa baiknya Alex bagi Bunga, dunia luar terus mengatakan bahwa kakaknya ini sangat mencintai Bunga. Karena itu, dia masih mengerti alasan dibalik tindakannya ini.

Alex melihat ekspresi marah Lili, lalu berkata dengan nada keras, "Apa? Apakah berperilaku seperti ini tidak meyakinkan? Sudah kubilang, urusan adikku akan menjadi urusanku juga. Jadi, lebih baik jangan mengganggu adikku lagi, atau kamu akan berakhir lebih buruk daripada ini."