webnovel

Aku Akan Selalu Menunggumu, Bunga!

Dulu waktu kita masih sekolah, dia begitu akrab denganku. Ketika aku butuh bantuan, ketika aku dibully, pati dia selalu menolongku. Aku kira kita hanya teman, tak kusangka ternyata dia melakukan itu semua karena dia mencintaiku. Sayangnya aku tak bisa menerima perasaannya. Pria itupun menghilang tanpa kabar. 5 tahun berlalu, sekarang kehidupanku semakin sulit berkat adikku, Lili. Karenanya, aku tidak akan bisa mengandung dan melahirkan bayi, dan sekarang aku kehilangan tunangan dan keluargaku! Tapi takdir macam apa ini? Di tengah kesulitanku, pria yang sudah lama menghilang itu muncul lagi! Dia memberikan bantuannya dan menyatakan cintanya kembali!? Apa yang harus aku lakukan?

cinderellamaniac · Teen
Not enough ratings
508 Chs

Akulah yang Asli

Bunga sedikit kesakitan saat tangannya dicengkeram Lili, Alex melihatnya, dan bergegas menyentakkan tangan Lili lalu melindungi Bunga di dalam pelukannya.

Saat Alex bergerak mendekati mereka, mata Lili tertuju pada tubuh Alex. Dia belum pernah melihat pria setampan itu. Alex bahkan jauh lebih tampan daripada Ridwan. Mata Lili nyaris membelalak melihatnya.

"Siapa kamu? Datang kemari hanya untuk mencari masalah! Aku tidak mengenalmu, jadi lekas pergi dari sini!."

Begitu Alex berbicara, pengemudi taksi itu menginjak pedal gas dan meninggalkan keluarga Lili di pintu rumah keluarga Handoko.

Alex menyadarkan Lili dari lamunannya dengan satu kalimat itu. Ketika dia melihat seorang pria seperti Alex, Lili sangat menyukainya. Tapi, Lili juga tahu bahwa Alex takkan menjadi miliknya kecuali dia memiliki status yang baik. Kalau tidak, pria seperti Alex takkan pernah melihatnya.

Dibandingkan dengan pria tampan, kehidupan yang baik adalah yang sebenarnya diinginkan Lili. Begitu dia punya uang, dia perlu takut tidak ada pria baik yang mau mengejarnya. Karena itulah pria yang menjadi incarannya selalu pria-pria kalangan atas yang bisa memberikan status baginya.

Lili memikirkannya sejenak, lalu dia bergegas maju dan berusaha meraih tangan Alex sambil berteriak, "Kak, kakak, aku ini adikmu. Bunga bukan adikmu. Akulah yang diadopsi oleh orang tuaku ketika aku masih kecil. Bunga selalu berusaha menggangguku. Dia mempermalukanku dan sekarang berpura-pura menjadi diriku. Dia memang wanita yang kejam."

Lili mengambil tangan Alex dan tidak mau melepaskannya. Alex berusaha melepaskannya tapi tidak bisa. Pada saat itu, Susi mendekati Lili dan berjalan mendekati Alex untuk mendukung kata-katanya. Susi berkata, "Ya, itu benar."

"Bunga, bagaimana mungkin kamu bisa melakukan hal seperti ini di belakang punggung kita? Keluarga kita seharusnya merasa kasihan pada Lili, bagaimana mungkin kamu bisa merebut status Lili, ayo kemari, cepatlah pulang denganku."

Ketika dia mengatakan itu, dia mengulurkan tangannya untuk menarik Bunga, tapi didorong mundur oleh Bunga, "Ternyata kamu benar-benar bisa mengatakannya. Kemampuan kalian untuk membalikkan hitam dan putih memang benar-benar lihati. Saat kalian melihat keluarga Handoko yang kaya dan berkuasa, kalian membiarkan Lili mengakuinya. Cita-cita kalian memang benar-benar bagus."

Alex mendengar langsung perkataan Susi dan Lili. Jadi, seperti inilah ayah dan ibu angkat Bunga. Dari sudut pandang ini, tahun-tahun Bunga di rumah ayah dan ibu angkatnya pasti benar-benar buruk dan penuh penderitaan. Dia sama sekali tidak bisa membayangkan apa yang telah dialami oleh adiknya selama dua puluh tahun terakhir saat dia harus tinggal bersama keluarga itu.

Bunga benar-benar sial karena bertemu dengan keluarga seperti itu. Alex menetapkan hatinya untuk semakin melindungi Bunga. Apapun yang terjadi, dia takkan melepaskan Bunga.

Ketika Lili mendengar itu, dia tidak mau kalah. Apapun yang dia katakan hari ini, dia harus menjadi bagian dari keluarga Handoko, meski dia bukan yang asli, dia harus membuat keinginannya ini menjadi kenyataan. Dan dia tidak peduli dengan bagaimana dia bisa melakukannya. Dia pasti akan menemukan cara.

"Bunga, kenapa kamu begitu pandai membohongi orang lain? Sudah jelas akulah putri kandung keluarga Handoko, kenapa kamu masih berpura-pura menjadi aku? Apa karena kamu tidak ingin hidup miskin? Jadi kamu bisa membohongi hati nuranimu?"

Lili tidak tahu bahwa keluarga Handoko telah melakukan tes DNA terhadap Bunga, jadi dia masih berani mengatakan itu. Bunga tidak menghentikannya, dan hanya melihat Lili berperilaku seperti ini. Bunga tahu bahwa Lili tidak akan bisa menggantikan tempatnya sebagai putri keluarga Handoko.

Bunga tidak mengatakan apa-apa melihat itu semua, dan Susi melanjutkan, "Tuan muda Handoko, Bunga kami tidak tahu apa-apa dan hanya menyebabkan masalah bagimu. Aku akan mengambil Bunga kembali. Lili inilah adikmu yang asli, tuan muda. Akulah yang mengambilnya sejak dia masih kecil, dan aku benar-benar tidak tahan melihat Bunga melakukan hal-hal seperti ini. Untuk itulah, aku membawa Lili kemari."

Susi seperti orang yang beranggapan bahwa orang lainlah yang menindas Bunga kala itu.

Melihat ibu angkatnya di masa lalu, Bunga tidak melakukan apa pun untuk membantu Lili. Bagaimanapun juga, hati Bunga masih sakit. Dia sama sekali tidak pernah disayangi seperti itu. Selama bertahun-tahun, Susi selalu menjadi milik Lili. Selalu seperti itu, dan tidak akan pernah berubah. Sekarang, dia tahu alasannya. Karena dia memang bukan bagian dari keluarga itu. Dia tidak pernah menjadi bagian dari mereka.

"Tentu saja kami sudah mencapai kesimpulan tentang masalah ini. Kalian sebaiknya kembali secepatnya, kalau tidak kalian semua akan berada dalam kesulitan." kata Alex tidak sabar.

Ketika dia melihat Lili mengenakan gaun terbuka di hadapannya dan memanggilnya dengan genit, dia tahu bahwa Lili bukan orang baik. Dia takkan bisa mengubah darahnya, dan juga kepribadiannya. Semua itu tidak mungkin dipelajari.

Mana mungkin Lili menyerah begitu saja? Dia meraih pakaian Alex dan meletakkan satu tangan di pinggang Alex. Kalau bukan karena Alex sedang memeluk Bunga saat itu, dia pasti sudah menyentakkan tangan wanita itu.

"Kak, jangan tertipu dengan Bunga. Dia berbohong. Akulah adik kandungmu. Kita bisa pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan. Bunga berpura-pura menjadi diriku hanya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik."

"Aku sama sekali tidak menduga kalau dia tidak tahu malu seperti ini. Sekarang dia berpura-pura menjadi diriku. Kak, jangan tertipu dengan Bunga. Akulah adikmu."

Lili mengatakan itu sambil berusaha untuk masuk ke dalam pelukan Alex. Susi mendorong Lili untuk maju sementara Bambang menarik lengan Alex agar terbuka. Lalu Lili menarik Bunga dari pelukan Alex. Dia masih sempat berkata, "Dasar wanita tak tahu malu! Aku takkan membiarkanmu merusak reuni keluargaku, pergi sana!"

Setelah mendorong Bunga ke arah Bambang, dia menyelinap masuk ke pelukan Alex. Alex benar-benar tidak tahu harus melakukan apa. Kalau bukan karena Bambang, dia pasti sudah menyentakkan Lili menjauh darinya.

Lili menoleh dan berkata kepada Susi, "Cepat bawa pergi anak perempuanmu dari sini, jangan mempermalukanku lagi di sini. Jangan biarkan aku melihatnya lagi, aku membencinya."

Yang dimaksud Lili adalah membiarkan Susi dan Bambang membawa Bunga meninggalkan kota, sehingga dia tidak perlu merasa khawatir. Lili benar-benar berpikir dengan baik.

Susi memandang Bambang. Bambang segera melepaskan Alex, lalu baru akan menarik Bunga pergi. Sialan, supir taksi itu benar-benar sudah pergi.

Tiba-tiba Bunga berteriak, "Lepaskan aku. Aku tidak akan membiarkanmu begitu saja, Lili. Apa kau tahu, aku sudah melakukan pemeriksaan DNA, jadi apa yang kau lakukan sekarang ini tidak ada gunanya."

Kata-katanya itu mengejutkan Lili, tapi dia tidak mempercayainya begitu saja. Dia masih bersandar di pelukan Alex dan berkata, "Kamu boleh mengambil rambutku untuk melakukan pemeriksaan DNA lagi. Aku akan membuktikan kalau akulah yang asli."

Bagaimanapun juga, Lili memang wanita dari keluarga Handoyo, "Cepat bawa dia pergi! Aku tidak ingin melihatnya lagi sekarang!"

Lili berteriak pada Bambang. Bambang memegang Bunga dengan kedua tangan dan hendak menyeretnya pergi. Alex memperhatikan bahwa kekuatan Bunga tidak sekuat Bambang. Dia adalah seorang pria, jadi dengan mudah dia menarik tangan Susi yang menahannya, dan kemudian mendorong Lili yang berada di dalam pelukannya.

Lili sama sekali tidak menyangka kalau Alex akan tiba-tiba menjadi seperti ini, jadi dia menjatuhkan diri ke tanah, dan mulai menangis.

Begitu Susi melihat bahwa Lili terjatuh, dia segera membiarkan Alex, lalu berlari dan memeluk Lili, sambil menyeka air matanya.