1 suatu malam

gadis cantik berambut panjang, baru saja pulang dari bekerja.. setelah lembur beberapa jam, akhirnya dia bisa terbebas dari bos galak yang kerapkali marah-marah.

ini sudah hampir tengah malam, dia tidak mungkin kembali ke kamar sewa karena bus menuju ke jalan Bintang seperti nya sudah berhenti beroperasi malam ini .

dia melirik jam tangannya dan mendesah pelan,

waktu menunjukkan pukul 22.30 malam

kemana taxi ini? apakah ini terlalu larut untuk sebuah taxi berada di jalanan, bahkan bus pun tidak beroperasi di malam larut ini.

gadis itu berniat memesan taksi melalui aplikasi online,

dia meraih ponsel dari dalam tas nya, sambil mengetik mencari driver taksi online, dia berharap untuk segera pulang dan merebahkan tubuhnya di kasur.

hari ini sungguh melelahkan, setelah seharian bekerja dan lembur

situasi sedang hujan , gadis tersebut kembali menghembuskan nafasnya.

dia tidak mungkin kembali ke dalam kantor dan menumpang tidur di pantry, bisa-bisa tuan Moris memarahi nya jika seandainya pria itu tahu dia menginap di sana.

gadis bernama Angka Prawita masih terlihat tenang duduk di halte tersebut menunggu taksi online yang sudah dia pesan.

sementara di tempat lain.

"bagaimana ini? apa yang akan kita lakukan?" ucap seorang pria bertubuh gempal berkulit gelap

"aku tidak tahu, Tuan besar menginginkan wanita yang masih suci.. bagaimana kita mencarinya? sedangkan di klub malam tak ada satupun gadis perawan" sahut sang teman

pria bertubuh gempal itu pun mendesah keras sambil mengusap-usap wajahnya kasar

"ck.. habislah kita" cicit nya

mobil Chevrolet tua berwarna hijau itu melaju melintasi kota sky yang gerimis

namun tatapan dua pria tersebut terfokus pada seorang wanita cantik yang duduk di tepi halte

dua pria dalam mobil tersebut saling beradu pandang sambil menarik sudut bibirnya

sebuah target perempuan cantik yang tidak boleh di lewatkan, pikir dua pria tersebut

mobil Chevrolet hijau tersebut berhenti tepat di sisi gadis tersebut, mereka tersenyum tipis dan berdiri menghampiri nya

gadis itu menoleh, perasaannya tak enak. namun dia berusaha berfikir positif dan berusaha tersenyum namun langkah kakinya spontan mundur seketika untuk berjaga-jaga,

melihat gadis itu yang berniat lari, kedua pria tersebut meraih lengan Angka dan menariknya ke dalam mobil tersebut

"tunggu! kalian pasti salah, saya bukan orang kaya raya, jadi kalian tidak akan mendapatkan tebusan apapun" teriak nya berusaha menarik pergelangan tangannya yang di tarik oleh kedua orang tersebut

"masuk!" bentak salah satu dari pria tersebut

pria dengan jaket kulit langsung menutup kepala gadis tersebut dengan kain hitam dan membuat angka berontak dan menjerit keras

bugh

sebuah pukulan mengenai perut gadis tersebut, Angka melenguh kesakitan. dia memegangi perutnya yang terasa perih

"tolong lepaskan aku" lirih nya pelan

kembali pria berjaket kulit itu memukul kepala gadis itu dan membuat nya meringis kesakitan

"bodoh! jangan lukai wajah nya, kau mau jika tuan besar tahu kalau kita mendapatkan gadis ini dengan cara menculiknya?" bentak pria bertubuh gempal itu kasar

pria berjaket kulit hitam tersebut kembali memfokuskan perhatian pada jalanan

"dia berisik, aku pusing mendengar nya" sahut sang teman

sedangkan gadis itu seketika buram pandangan matanya karena merasakan pukulan di dahinya, dia tak sanggup merasakan sakit tersebut, seketika dia langsung memejamkan

**

mobil Chevrolet hijau tersebut masuk kedalam parkiran hotel bintang lima di tengah kota, sebuah hotel kenamaan yang sangat mewah

dengan masih posisi di tutupi kain hitam, dua pria tersebut melangkahkan kakinya menuju kamar VVIP lantai paling atas

"cepat buka pintunya" bisik pria bertubuh gempal, yang sedang menggendong tubuh lemah sang gadis

pria berjaket kulit itu menatap wajah teman nya sambil tertawa kecil

"800 juta, masuk kedalam rekening kita hari ini, dan semua karena gadis ini" ucapnya pelan

pria bertubuh gempal tersenyum puas melihat nominal tersebut

mereka mungkin mendapatkan uang, tapi gadis ini? apa yang dia dapatkan?

sebuah penculikan yang berujung pelecehan?

tidak! Angka masih terlalu muda..usia nya pun baru 19 tahun,

dua pria tersebut perlahan membuka gagang pintu dan masuk tanpa tahu

"Tuan besar, ini wanita yang kau inginkan" ucap pria berjaket kulit sopan

terlihat dari sudut jendela, seorang pemuda..tidak ! tepatnya pria dewasa yang hanya mengenakan kimono berwarna putih sedang duduk sambil menikmati wine mahal kelas atas

"taruh gadis tersebut di atas kasur, dan kalian. pergilah!" sahut pria dewasa tersebut sambil menarik sudut bibirnya dan berjalan melangkah pelan kearah Angka

pria bertubuh gempal itu membuka penutup kepala gadis tersebut dan berlari kecil keluar kamar

pria dewasa tersebut, tersenyum dan duduk di tepi ranjang, membelai wajah sang gadis lembut

"siapa namamu?" ucapnya pelan

pria setengah mabuk itu beranjak dan hampir jatuh sempoyongan karena tak bisa menopang dirinya yang mulai mabuk

terdengar suara tertawa kecil dari bibir pria itu

kemudian pria tersebut naik keatas ranjang, membelai kembali rambut panjang tersebut

"aku tidak mabuk" ucapnya sambil menghirup aroma buah dari telinga gadis tersebut

"bau mu harum, meskipun aku tidak jelas melihat wajah mu..namun aku menyukai bau tubuhmu" bisik pria itu lagi

hujan gerimis kota Jakarta, menjadi malam mencekam bagi gadis tersebut..

sebuah pelecehan yang tak pernah terbayangkan olehnya, kini menjadi dosa yang hinggap hingga akhir

pria tersebut mencium lembut kening Angka, sedangkan tangan-tangan dengan lihai membuka kancing baju tersebut

pelan dan perlahan, pria tersebut tersenyum saat melihat tubuh putih itu

kesadaran yang sudah tak bisa di tolerir lagi serta nafsu memburu yang membutakan perasaan, membuat pria tersebut menciumi setiap inti perempuan yang tengah pingsan tak berkutik

malam pertama yang seharusnya Angka berikan untuk calon suaminya kelak, kini hancur karena sebuah pemerkosaan dari pria yang tak pernah dia kenal sebelumnya

**

matahari pagi masuk kedalam celah gorden yang tidak tertutup sempurna dan menerpa wajah dua insan yang tergeletak tanpa busana

Angka membuka matanya perlahan, tatapannya mengedar ke seisi ruangan

jantung nya berdetak, hatinya hancur saat melihat seorang pria tanpa busana berada di sebelah nya dengan posisi tidur tertelungkup

bahkan dia tak bisa melihat wajahnya,

wajah pemerkosa itu!

gadis tersebut beranjak dan meraih baju-baju yang berserakan, sambil menangis gadis itu memakai pakaian nya dan langsung beranjak pergi meninggalkan sang pria yang masih terlelap

dia terlalu takut jika sang pria itu terbangun, apa yang akan dia lakukan lagi padanya?

cukup! gadis itu menarik nafas panjang, berusaha menahan Isak tangisnya sedari tadi dan berusaha kabur sejauh mungkin dari pria brengsek tersebut

pria yang tak ingin dia lihat seumur hidupnya lagi, seorang pria bajingan yang sudah membuat Angka merasa terhina sebagai seorang perempuan.

Gadis itu langsung berlari sambil tertatih menjauhi tempat tersebut, ini adalah hari dimana dia merasa hidupnya telah hancur berantakan bahkan tidak tersisa hanya karena seorang pria yang tidak pernah dia kenal sebelumnya.

dengan perasaan berantakan Gadis itu berjalan menyusuri jalan di mana dia perasaan takut untuk menjalani hidup kedepannya.

Masih adakah pria baik di dunia ini? batin gadis itu.

avataravatar
Next chapter