1 Prolog

"Apakah seorang Evans tidak bisa memiliki saka?."

"Lu gila mendingan gua cewe, lah ini cowo dan itu yang harus lu paham!."

"Saya tidak peduli dengan gender, Evans hanya ingin saka, saka seorang!."

"Pemikiran lu dimana?." Ucap saka, tersenyum miring dengan menatap Evans tidak percaya

"Asal lu tahu negara ini adalah negara hukum, negara yang memiliki norma!." Lanjut saka

"Saya tidak berasal dari sini, lalu salahkan?"

"Tetep salah lah, kenapa lu harus suka ama gua dan kenapa bukan ke cewe, padahal banyak cewe cantik yang naksir ama lu, kenapa harus gua?." Sentak Saka dengan raut wajah emosi

"Tidak tahu saya suka, saya ingin memiliki kamu, dan saya cinta kamu." Langsung memegang kedua tangan saka

"Stop, kalo ama gua gak usah bahas tentang cinta, gua terlalu bodoh soal itu paham, Lu bukan cinta ama gua, tapi itu ambisi lu dan itu yang harus lu bedakan."

"KAU TIDAK TAHU BETAPA GILANYA AKU MENCINTA MU! Aku selalu cemburu jika orang yang aku cintai dekat dengan seseorang."

Evans langsung memeluk saka, betapa hancur perasaannya sekarang, terisak sambil memeluk tubuh saka, orang yang hampir membuatnya gila setiap saat.

Kenapa orang seperti dirinya ini, Evans yang di kenal tidak takut dengan apapun lihatlah sekarang, dia takut kehilangan sosok yang dia cintai, Evans yang dikenal dengan sifat dinginnya, sekarang sedang menangis, Evans yang dikenal sebagai orang tegas sekarang seperti anak kecil, Evans yang arogan, sekarang sedang tunduk kepada orang yang dicintai.

Kenapa untuknya sekarang, Evans terlihat seperti orang lemah hanya karena cinta. Bukankah seharusnya dia adalah orang yang kuat, keberadaannya juga membuat siapapun ketakutan.

Cinta sangat bodoh, membuat akal sehat pun hilang!.

"Vans..." Saka tidak tahu apa yang akan dia katakan, apa membalas perasaan Evans? Hanya saja saat ini hatinya tidak bisa berkata-kata lagi.

"Aku mohon jangan bersama dengan orang lain saka hanya milik Evans, saka hanya untuk Evans." Lirih Evans, mengeratkan pelukannya

"Gua gak tau, hati gua gampang tersentuh walaupun itu sekedar kata-kata, apa gua harus nerima lu karena kasian? Gua gak bisa Vans."

"Aku mencintaimu, Evans hanya mencintai saka, saka saja yang selalu membuat Evans menjadi tidak waras, setiap hari saka saja yang ada dipikiran Evans, jangan tinggalkan aku selalu."

avataravatar
Next chapter