webnovel

Bab 186 Dua kasus teror

Dua puluh lima menit berlalu. Debi dan sejumlah polisi datang. Mereka lalu mengikat penjahat itu dengan borgol, lalu membawanya pergi ke kantor polisi untuk memeriksanya.

"Lepaskan saya pak. Saya tidak salah!" ucap penjahat itu, tetapi mana mungkin polisi melepaskan setelah hal kriminal yang dia lakukan kepada Sania.

"Anda harus ikut kami ke kantor polisi sekarang," sahut anggota Polisi.

Debi menghampiri Sania. Lalu menangkup kedua sisi pipi Sania. Debi khawatir. "Kamu tidak apa-apa?" tanya Debi pada Sania.

Sania mengangguk. "Tidak apa-apa Bu," jawab Sania.

Debi lalu memeluk tubuh Sania dengan hangat, seakan dia menganggap bahwa Sania adalah anaknya sendiri.

"Syukurlah kalau begitu," sahut Debi menghela napas lega.

Marisa merasa sedikit iri dengan perlakuan berbeda yang Debi lakukan. Dia lupa kapan Debi bersikap hangat lagi kepadanya. Tidak dibentak dan diperlakukan kasar saja Marisa sudah merasa beruntung sekarang.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com