webnovel

Bab 154 Sama-sama penting

   Setelah mandi dan memakai setelan jas kerjanya Kevin lalu pergi ke kamar Namira. Dia melihat pengasuh Namira sedang mengepang rambutnya yang panjang. 

  Dan setelah selesai pengasuh Namira berpamitan pergi untuk mengurusi keperluan Namira yang lainnya. 

  Kevin lalu menghampirinya dan duduk di tepian ranjang dekat dengan Namira. "Kamu kelihatan sedih, ada apa?" tanya Kevin sambil mengelus rambut Namira dengan lembut.

   Ditanya seperti itu Namira menangis. "Namira sedih karena tidak ada bunda, papa," jawab Namira terisak. 

  Kevin menghela napas. Dia bisa merasakan bahwa Namira sangat merindukan Marisa, sosok ibu yang lembut dan baik hati. Namun harus dipisahkan karena Marisa sedang berada di rumah sakit. Kevin lalu memeluknya.

   Dia lalu menawarkan Namira untuk tinggal sementara waktu di rumah Sania. Dan itu mungkin bisa menjadi alasan agar Kevin bisa lebih sering mengunjungi Sania ke rumahnya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com