webnovel

Episode 2

Di rumah pak Sobri, 

Masih di halaman belakang rumah.. 

"Jangan yang ngada-ngada deh.., pake jurus segala lagi, nanti kalah ngeluh lagi," kata bu Yani. 

"Haduh, yah nyangsang di mari lagi, hemm, nyak, pak, tolong dong..," kata Jali yang nyangsang di pohon rambutan. 

"Baru juga di bilangin, aah.., nyusahin saja, dah biarin dulu deh, elu di situ saja dulu ya," kata bu Yani lagi. 

"Yah nyak, jahat banget deh sama Jali," kata Jali lagi yang nangis di pohon rambutan. 

"Bodo ah..," keluh bu Yani. 

"Selanjutnya bapak..," kata pak Sobri. 

Titah dan pak Sobri pun latihan silat, sementara itu mbah Sakiman dan Ashar di rumah Kamil menunggu sudah cukup lama. 

Tak beberapa lama kemudian Kamil, Inah, dan Paijo pulang dari pasar, Kamil yang melihat mbah Sakiman dan Ashar langsung menghampiri mbah Sakiman dan Ashar. 

Lalu mereka masuk ke dalam rumah Kamil, Kamil pun mengabari Titah lewat telepon rumah orang tuanya, memberitahu kalau mbah Sakiman dan Ashar datang ke rumah. 

Setelah makan siang pak Sobri dan bu Royani / Yani ikut ke rumah Kamil, bersama dengan Titah untuk bertemu dengan mbah Sakiman dan Ashar. 

Paijo yang sedang menunggu warung milik Kamil ketakutan saat melihat Madonna, orang yang menyukainya. 

Di rumah pak Kamil, 

Di warung.. 

"Waduh, waduh, itu ngapain cangcorang Israel pake nongol sih, iih si banci Madonna lagi, aku harus bersembunyi ini mah," keluh paklik Paijo ketika melihat Madonna datang dan menuju ke rumah pak Kamil. 

"Assalamu'alaikum," Madonna memberikan salam pada paklik Paijo. 

"Wa'alaikumussalam," paklik Paijo menjawab salam dari Madonna. 

"Eh, dengar gak ya tuh banci, duuhhh mudah-mudahan enggak deh..," kata paklik Paijo. 

"Mas, mas Paijo, Madonna mau beli, mas..," kata Madonna. 

"Assalamu'alaikum," Kamil Junior dan Citra memberikan salam pada Madonna dan paklik Paijo.

"Wa'alaikumussalam," paklik Paijo dan Madonna menjawab salam dari Kamil Junior dan Citra. 

"Loh Madonna, mau belanja ya ?," tanya Kamil Junior. 

"Iya, eh Junior," jawab Madonna. 

"Mau beli apa, kok gak ada yang layani, paklik Paijo kemana lagi, hemm.. ?," tanya Citra. 

"Mau beli pasta gigi Citra, tapi Madonna mau nya di layani oleh mas Paijo sayang," jawab Madonna lagi. 

"Oh gitu, ya sudah, lik jo.., lik..," kata Citra yang memanggil Paijo. 

"Duh Citra pake kesini segala lagi, lagi enak-enak ngumpet juga, mudah-mudahan gak ketahuan deh kalau saya ngumpet di sini," kata paklik Paijo.

"Cit..," seru Kamil Junior. 

"Apa mas ?," tanya Citra lagi. 

"Itu, paklik Paijo," jawab Kamil Junior. 

"Oh, tunggu sebentar ya mas..," kata Citra. 

"Iya..," seru Kamil Junior. 

"Madonna..," seru Citra lagi. 

"Iya Cit..," sambung Madonna. 

"Sttss..," seru Citra lagi. 

"Kenapa Citra ?," tanya Madonna. 

"Itu paklik Paijo, di situ tuh, pura-pura pergi ya," jawab Citra dengan berbisik-bisik. 

"Oh oke..," seru Madonna dengan berbisik-bisik. 

"Ya sudah deh mas jo nya gak ada, gak jadi beli deh, Madonna pulang saja, assalamu'alaikum," kata Madonna yang pura-pura pergi dari warungnya pak Kamil. 

"Wa'alaikumussalam," Kamil Junior dan Citra menjawab salam dari Madonna. 

"Alhamdulillah akhirnya itu cangcorang Israel pergi juga dari sini, huh..," kata paklik Paijo yang menghela nafas. 

"Eh ada lik jo, darimana saja lik, itu tadi pacarnya kesini loh mencari lik jo, lik jo gak ada, ya sudah dia pergi," kata Kamil Junior yang memberikan kode pada Madonna. 

"Siapa pacarku, Junior ?," tanya paklik Paijo. 

"Madonna, paklik..," jawab Citra lagi. 

"Si cacing keremi itu pacarku, ih.., ogah..," kata paklik Paijo yang tidak tau keberadaan Madonna yang sudah ada di belakangnya. 

"Iya deh..," seru Kamil Junior dan Citra. 

"Mas Paijo..," seru Madonna yang memeluk paklik Paijo dari belakang. 

"Haa.., emm cacing keremi..," kata paklik Paijo yang lari saat di peluk oleh Madonna. 

"Mas Paijo tunggu aku sayang..," sambung Madonna yang mengejar paklik Paijo.

"Ora gelem aku, aku ora gelem karo awakmu," kata paklik Paijo yang di kejar oleh Madonna, dan kemudian paklik Paijo menabrak pak Sobri yang akan masuk kedalam rumah. 

(Tidak mau saya, saya tidak mau dengan kamu) 

"Haduh, bae-bae jo," kata pak Sobri yang di tabrak oleh paklik Paijo. 

(Haduh, hati-hati jo) 

"Inggih apunten pak Sobri, niki loh Madonna ngejar-ngejar kula terus, padahal kula sampun bilang mboten kersa kaliyan piyambakipun ugi tapi taksih kamawon kula ing kejar-kejar," sambung paklik Paijo. 

(Iya maaf pak Sobri, ini nih Madonna ngejar-ngejar saya terus, padahal saya sudah bilang tidak mau dengan dia juga tapi masih saja saya di kejar-kejar) 

"Mao elu di oyok-oyok ama siape aje kek aye nanan, asalkan montong laki aye aje yang elu goda ye jo, yuk bang masuk ke dalem," sambung bu Yani. 

(Mau kamu di kejar-kejar sama siapa saja kek saya tidak perduli, asalkan jangan suami saya saja yang kamu goda ya jo, yuk bang masuk ke dalam) 

"Iye dah..," seru pak Sobri. 

(Iya deh..) 

Di teras depan rumah.. 

"Assalamu'alaikum," pak Sobri, bu Yani, Titah memberikan salam pada Kamil Junior dan Citra. 

"Wa'alaikumussalam," Kamil Junior dan Citra menjawab salam dari pak Sobri, bu Yani, dan Titah. 

"Loh kok kalian di sini, tidak masuk ?," tanya Titah. 

"Kita mau duduk dulu di sini bunda," jawab Citra. 

"Oh..," seru Titah, pak Sobri, dan bu Yani. 

"Ya sudah kalau begitu aki, nini, dan bunda masuk duluan ya," kata bu Yani. 

"Iya ni..," seru Kamil Junior dan Citra. 

Di ruang tamu.. 

"Assalamu'alaikum," pak Sobri, bu Yani, dan Titah memberikan salam pada Kamil, mbah Sakiman, Ashar, dan Zahwa. 

"Wa'alaikumussalam," Kamil, mbah Sakiman, Ashar, dan Zahwa menjawab salam dari pak Sobri, bu Yani, dan Titah. 

"Nah, Inah..," seru Kamil yang memanggil bi Inah. 

"Iya pak..," jawab bi Inah. 

"Tolong kamu buatkan minum untuk bapak dan ibu saya ya," pinta Kamil. 

"Laksanakan pak Kamil," bi Inah melaksanakan perintah dari Kamil. 

"Loh mbah kok tidak telepon langsung saja ke hp Titah, kalau ada di rumah," kata Titah. 

"Bagaimana mau telepon ke hp mu, orang hp mbah mati, hp Ashar pulsanya habis," sambung mbah Sakiman. 

"Oh, lah kan bisa ke rumah mertua ku, mbah..," kata Titah lagi. 

"Mbah Sakiman lupa jalannya, Ashar gak tau rumahnya, kan dia baru ke sini sekarang, kamu gak tau apa pura-pura gak tau sih, mbah Sakiman kan pelupa," sambung mbah Sakiman lagi. 

"Oh iya ya, emm terus mbah Sakiman jauh-jauh dari Pacitan ke Jakarta mau ngapain ?," tanya Titah. 

"Mau tinggal di rumahmu, boleh ya, mbah gak betah di Pacitan selalu di sindir-sindir mulu sama tetangga," jawab mbah Sakiman. 

"Saya sih boleh, boleh saja mbah Sakiman dan Ashar tinggal di sini, tapi itu tergantung mas Kamil, mas, bagaimana ?," tanya Titah lagi. 

"Boleh dong, masa gak boleh sih, keluargamu kan keluarga saya juga," jawab Kamil. 

"Jadi boleh mbah Sakiman dan Ashar tinggal di rumah kalian, benar nih ?," tanya mbah Sakiman. 

"Iya mbah..," jawab Titah dan Kamil. 

"Oh ya Ashar sekolah kelas berapa ?," tanya Kamil. 

"Kelas tiga SMA, om Kamil..," jawab Ashar. 

"Lusa kamu sudah bisa masuk sekolah, karena om Kamil besok mau ke sekolahnya Junior dan Citra untuk mendaftarkan kamu sekolah," kata Kamil. 

"Iya om..," seru Ashar. 

Di dapur.. 

"Alhamdulillah akhirnya selesai juga masaknya," kata bi Inah.