webnovel

Pertemuan Akrab

"Hallo Daddy. Iya aku ada di Resto tempat biasa. Oh kamu juga? Iya aku lihat kamu, aku ke situ ya", ujar Adelia riang saat menerima telepon dari Nathan.

Adelia menarik tangan Naomi mengikuti nya sehingga Andika dan Rama otomatis mengikuti mereka.

Sesampainya di meja Nathan, Adelia langsung mencium pipi suaminya, "Daddy ngga sama Jason. Hai Leo apa Khabar?", ujar Adelia kemudian menegur Leo, CEO PT.CAT yang tampak sedang makan siang bersama Nathan.

"Kan aku maksinya sama cowo, jadi walaupun Jason ngga ikut kan aman", alasan Nathan tersenyum.

Ia lalu menggeser duduknya sehingga Adelia duduk di samping Nathan dan Naomi duduk di samping Adelia.

"Eh Leo perkenalkan ini Naomi, karyawan WD sama ini Rama juga karyawan WD" ujar Adelia ramah dan Leo kemudian mengulurkan tangannya yang disambut oleh Rama dan Naomi. Saat melihat Naomi, tampak dari wajahnya Leo terpesona pada Naomi.

"Hei kadal, jangan lama-lama pegangannya ntar ada yang banting gelas loh", sindir Nathan yang sudah melihat perubahan di raut muka Andika.

"Loh siapa? Emang Naomi sudah punya pasangan? Eh ada kamu juga Andika? Lagi ngawal Adelia ya? Hati-hati, Satpamnya gualak", balas Leo menyindir Nathan.

"Dia Uda jinak kok", canda Andika yang dibalas tatapan judes Nathan.

"Kata siapa? Yang ini memang harus selalu di awasi", ujar Nathan ketus.

"Sayang, kamu pesan apa? Enak deh kayanya", ujar Adelia tiba-tiba sambil tangannya merangkul ke bahu Nathan manja.

"Hei jangan bikin iri kami yang jomblo", tepuk Naomi ke bahu Adelia. Adelia kemudian menegakkan badannya lagi namun gantian Nathan yang merangkul bahunya.

"Makanya cari pacar", sindir Nathan membela istrinya.

"Cariin lah", ujar Naomi riang.

Andika langsung berubah rona mukanya. Dia yang duduk di depan Naomi langsung memandang tajam ke arah Naomi sementara yang sedang di pandang bercanda ria dengan Nathan dan Adelia.

"Nih depan gw masih bujang, stock lama tapi masih oke. Mau ngga?", ujar Nathan menunjuk ke Leo yang sedang sibuk mengunyah makanannya.

Buru-buru Leo menelan makanan nya dan berujar, "Siapa yang loe bilang stock lama? Biarin gini gw masih ada yang deketin, lah elo ganteng tapi cewe pada takut deketin".

"Bagus itu. Daripada saingan saya banyak, kalo ada yang berani deketin Nathan, berarti berani dia saya libas", balas Adelia ketus.

"Dasar suami istri telepatinya hebat banget, suami yang dibully istri yang bela, istri yang dibully suami yang bela. Ngga bakalan menang deh lawan mereka berdua", gerutu Leo.

Andika hanya diam melihat keakraban yang terjadi di antara kawan-kawan satu mejanya, apalagi Rama yang hanya bisa nyengir melihat para bos bercanda.

"Naomi, berapa nomor HP mu?", ujar Leo tersenyum pada Naomi.

"Uda nanti gw yang kasih tau daripada ntar ada yang perang dunia ke tiga di rumahnya", ujar Nathan menyindir Andika yang sedari tadi hanya diam menahan cemburunya.

Rahang Andika tampak mengeras dan menatap tajam ke arah Nathan namun yang ditatap dengan cueknya membelai rambut istrinya yang duduk disampingnya.

Ketika makanan telah datang, Leo, Naomi, Adelia dan Nathan masih bercanda dengan akrab berbeda dengan Andika yang tampak sibuk dengan HP nya. Sedangkan Rama mulai ikut nimbrung dengan percakapan bos-bos sehingga dia juga ikut larut dalam ke akraban yang ada.

Sementara di bawah meja, Andika sengaja mengapit kedua kaki Naomi sehingga Naomi sulit bergerak namun Naomi berusaha menarik kedua kakinya dan kemudian dia meminta Nathan bertukar tempat dengannya dengan alasan ingin ngobrol lebih dekat dengan Leo. Nathan mengerti maksud Naomi sehingga dengan cueknya dia bertukar tempat.

Hal ini membuat Andika membelalakkan matanya menatapa tajam ke arah Naomi dan Nathan namun yang ditatap tampak cuek dan tidak menghiraukan Andika.

Setelah makan siang usai, Naomi langsung memegang lengan Nathan dan Nathan serta Adelia yang mengerti berusaha melindungi Naomi dari Andika yang tampak semakin marah. Adelia menarik lengan Andika menuju mobilnya sedangkan Naomi, Rama, Leo dan Nathan menaiki mobil yang sama menuju ke WD. Sepanjang perjalanan kembali, Andika lebih banyak diam dan Adelia sengaja mendengarkan lagu-lagu dari HPnya agar tidak harus menjawab pertanyaan Andika.

Sampai di kantor AN, Adelia langsung menuju ke ruang kerjanya dan berkutat dengan pekerjaannya sementara Andika yang tahu kalau Adelia menghindarinya kembali masuk ke ruang kerjanya. Hari yang melelahkan buat Andika.