webnovel

Panggilan Hantu Putih

Adelia, Nathan dan Jason masuk ke kantor PT.WD International cabang Surabaya melalui jalan belakang, lalu mereka naik dengan menggunakan tangga darurat langsung ke ruang meeting. Tak berapa lama setelah mereka masuk ruang meeting, masuk juga seorang pria seumur dengan Nathan dengan muka kaget melihat mereka bertiga sudah ada di ruang meeting.

"Hei kapan kalian datang? Kok aku ngga tau", ujarnya langsung memberikan pelukan akrab ke Nathan lalu menyalami Jason. Saat ia menyalami Adelia, dia berujar, "Wah Nathan kau membawakan aku hadiah? Cantik sekali sesuai seleraku banget. Baik sekali temanku ini. Hai, Aku Alex, aku pimpinan cabang WD di Surabaya". Nathan buru-buru menepis tangan Alex dari tangan istrinya, Adelia hanya tersenyum melihat tingkah Nathan.

"Jauhkan pandanganmu darinya, wanita ini milikku", ujar Nathan galak.

"Hah kau punya wanita secantik ini tapi masih main gila dengan wanita lain? Hei kalau aku jadi kau aku tak akan jadikan laki-laki ini suami", ujar Alex menggoda yang membuat Nathan memerah mukanya.

"Terlambat, Nathan sudah menikahi ku minggu lalu", ujar Adelia sambil memperlihatkan cincin kawinnya. Nathan mensejajarkan tangannya dengan tangan Adelia jadi terlihat mereka berdua memakai cincin yang sama.

"Hai Hantu Putih kenapa kau tidak undang aku ?", ujar Alex melihat judes ke arah Nathan yang duduk di samping Adelia sambil menaruh tangannya diatas bahu Adelia. Lalu Alex juga melihat ke arah perut Adelia.

"No.... Aku tidak sedang hamil. Kami hanya menikah mendadak aja, that's it. Ok", kata Adelia judes menyadari pandangan Alex yang melihat ke arah perutnya.

"Kau kan sedang liburan ke Ausi", ujar Nathan cuek.

"Kenapa dia memanggilmu Hantu Putih?", tanya Adelia kepada Nathan penasaran.

"Itu panggilan teman-temanku di SMA, sayang. Mereka bilang aku seperti hantu suka menghilang tiba-tiba dan karena kulit ku putih makanya mereka memanggilku Hantu Putih", ujar Nathan menjelaskan.

"Jadi bagaimana rencana kita menghadapi perempuan ini?", tanya Alex ke Nathan.

"Tumben kau hanya berkemeja saja tidak memakai baju kerajaanmu dan Jason malah terlihat rapi. Kalau orang tidak kenal kalian, mereka pasti akan menyangka kau Asisten Jason", ujarnya lagi heran melihat ke arah Jason dan Nathan bergantian.

"Apakah kau mempercayai nya?", tanya Adelia kepada Nathan.

"Hei aku sudah lebih dulu berkawan dengan Nathan sebelum ia menikahimu wanita cantik. Kesetiaanku sudah teruji", ujar Alex tersinggung.

"Tenang bro, istriku hanya berhati-hati saja. Begitulah cara berpikir Wakil Direktur PT.AN Entertainment", ujar Nathan menenangkan Alex.

"Oh pantas aku merasa familiar dengan mukamu kakak ipar. Kau Adelia kan yang sedang digosipkan berpacaran dengan Andika Putra bosmu? Wah kok bisa kamu malah menikah dengan Hantu Putih", ujar Alex lagi kembali tenang.

"Eh iya, aku juga jadi ingat sesuatu, bukankah kamu akan meng-clear-kan soal ini dalam satu Minggu ya, kok belum ada laporan lagi ke aku", ujar Nathan memasang muka galak melihat ke arah Adelia.

"Satu-satu sayang. Kita selesaikan dulu masalahmu", ujar Adelia melihat ke arah Nathan. Nathan masih tetap cemberut, tiba-tiba Adelia mencium bibirnya dan berkata, "Iya sepulang ke Jakarta, aku akan selesaikan dengan Andika, toh Andika juga masih sakit kok". Jurus itu ternyata ampun menaikkan lagi mood Nathan, Nathan tersenyum sambil membelai rambut Adelia istrinya. Alex tertawa lepas melihat adegan di depannya sementara Jason hanya tersenyum.

"Kau sama sablengnya dengan Hantu Putih kakak ipar", kata Alex dan membuat muka Adelia memerah. Dia lupa masih ada Alex selain Jason dalam ruangan itu. Sesaat kemudian Adelia memberitahukan mengenai rencananya kepada ketiga pria dihadapannya. Mereka mengangguk mengerti.