webnovel

Melawat

Leo, Naomi, Sakura dan Takeshi tampak memasuki halaman rumah Henry Wijaya. Mereka langsung masuk ke dalam menemui Adelia dan Nathan untuk mengucapkan belasungkawa. Naomi memeluk erat Adelia dan begitu juga Leo yang memeluk Nathan.

"Turut berdukacita ya Adel. Kami baru tiba dari bandara langsung ke sini, maaf tidak ikut mengantar ke pemakaman", ujar Naomi lembut.

"Ngga apa-apa Naomi, terimakasih sudah datang ya", ujar Adelia dengan muka masih sembab.

Xena masuk dengan kedua putra kembar nya, Takeshi yang melihat Xena begitu berbinar-binar matanya. Xena mendekati Leo sambil mencium tangannya dan menyuruh Raffa dan Mika mencium tangan Leo juga bergantian dengan Naomi.

"Halo ganteng. Aku kangen kalian berdua", ujar Naomi sambil mencium pipi keduanya.

Xena kemudian bersalaman dengan Sakura dan Takeshi.

"Terimakasih ya sudah datang", ujarnya lembut.

"Mana Pras?", tanya Leo.

"Kak Pras sedang mandi om, tadi dia ikut masuk ke liang lahat buat menguburkan jasad Eyang. Bajunya dan badannya penuh lumpur", ujar Xena.

"Kenapa ngga sekalian ikut dikubur", ujar Takeshi pelan.

"Takeshi", hardik Naomi.

Xena menatap tajam ke muka Takeshi marah.

"Maaf ... Maaf ", ujarnya lembut melihat ke arah Xena.

Xena kemudian menuntun kedua anaknya masuk ke ruang tengah lalu mendudukkan anaknya di sofa diikuti pandangan mata Takeshi yang lembut.

"Ayo duduk dulu, kita ngobrol di depan", ajak Nathan yang kemudian diikuti semuanya.

"Mika dan Raffa duduk disini sama mba ya. Mama akan bantu Oma Yani Shu dulu, nanti baru main lagi sama mama. Jangan nakal, jangan lari-lari", ujar Xena dan diangguki kedua anaknya seakan mereka mengerti ucapan mamanya.

"Mba tolong jaga mereka dulu ya. Kalau ngga bisa diam, bawa pulang aja, tapi kalau mau pulang kasih tau saya dulu ya", ujar Xena kepada kedua baby sitter nya yang dijawab anggukan mereka.

Lalu Xena mendekati Yani Shu yang sedang sibuk menyiapkan kue-kue untuk diberikan kepada para tamu yang datang. Xena lalu membawa beberapa piring kue dan berjalan menuju ke arah Nathan dan Adelia yang sedang menemani Leo dan Naomi. Xena lalu meletakkan kue-kue itu di atas meja depan tempat duduk mereka.

"Dicobain aunty Naomi, enak loh kue buatan mertua aku", promo Xena.

"Loh kateringnya punya mertua kamu sayang?", tanya Naomi.

"Iya aunty, cateringnya punya mertua aku. Kalau aunty ada acara apapun bisa pakai catering mertua aku", ujar Xena tersenyum. Mata Takeshi tak lepas memandang wanita cantik itu.

"Iya tuh, catering Yani Shu tidak pernah mengecewakan. Di Aulanya Xavier, catering Yani Shu paling laku dipakai jasanya oleh pengguna Aula. Aku juga EO aku sering pakai jasa catering itu", ujar Adelia.

"Oh ya, boleh tuh kalau CAT ada acara pakai cateringnya", ujar Leo.

"Bener banget, WD Group juga sering pakai kalau ada acara kok", ujar Nathan menambahkan.

"Penanaman modal catering nya pasti mantu loe yang sableng itu kan?", tanya Leo asal menebak.

"Bener banget. Sembarangan bilang mantu gw sableng, dia mantu kebanggaan gw. Berani bilang sableng lagi, berarti loe nantang gw", ujar Nathan sewot.

"Jee segitunya amat loe Hantu Putih", ujar Naomi.

"Tau loe. Iya iya ngga lagi bilang sableng. Mertua sama Mantu samanya aja, rese", ujar Leo.

"Lah panjang umur tuh orangnya, dia nongol", ujar Naomi saat melihat Pras berjalan memasuki halaman rumah Henry Wijaya.

Pras tersenyum dan tampak menyapa beberapa tetangga dan berbincang-bincang dengan mereka.

"Akrab juga dia sama tetangga loe orang", ujar Naomi.

"Kak Pras selalu kumpul kalau ada pertemuan sama warga sini aunty. Kadang dia juga suka ikut sholat berjamaah di mesjid kalau dia lagi ada waktu. Tadinya mau dipilih jadi RT tapi kak Pras ngga mau soalnya dia uda sibuk sama kerjaan nya", ujar Xena memandang ke arah suaminya.

Pras yang melihatnya tersenyum lalu berjalan ke arah Xena dan kemudian memeluk istrinya dan mencium pucuk rambut istrinya.

"Papa sudah harum", ujar Xena menghirup aroma tubuh suaminya.

Sakura dan Takeshi memandang keduanya dengan pandangan iri. Pras lalu mencium tangan Nathan, Adelia, Naomi dan Leo bergantian. Dengan tersenyum dia mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Takeshi lalu Sakura.

"Terima kasih ya sudah datang", ujarnya lembut.

"Pras kamu jadi pemegang saham CAT juga sekarang?", tanya Naomi.

"Iya aunty. Kan aku harus mencari nafkah untuk istri dan anak-anakku aunty. Jadi harus kerja keras yang penting halal", ujar Pras sambil nyengir.

"Yah samanya prinsipnya sama mertuanya. Pantas aja jadi kebanggaan Nathan kamu", ujar Leo santai sambil melirik ke arah Nathan sahabatnya.

"Daddy itu mentor saya om. Saya banyak belajar bisnis dari Daddy", ujar Pras.

"Tuh denger sendiri ya, dia banyak belajar dari gw gimana bisa loe kalahin dia, loe kalahin gw aja ngga bisa", ujar Nathan bangga.

"Iya loe emang samanya sama mantu loe. Eh Xavier dimana? Kok gw ngga liat dia?", tanya Leo.

"Xavier ada di rumah, Luna lagi sakit, Kirana ngga ada yang jaga. Luna Uda berhenti kerja jadi dia fokus urus anak, mereka ngga pakai jasa baby sitter", ujar Nathan.

"Siapa nama baby nya? Perempuan ya?", tanya Naomi.

"Iya aunty, Kirana Larasati Utomo. Mami nya kak Luna yang kasih nama itu. Raffa sama Mika kalau uda ketemu Kirana suka susah diajak pulang. Mereka sayang banget sama Kirana", ujar Xena.

"Anak-anak dimana sayang?", tanya Pras celingukan mencari kedua anaknya.

"Itu di dalam sama si mba. Eh iya aku bantu mama Yani Shu dulu deh, kamu temenin tamu yang lain ya. Aku tinggal ya om, aunty", ujar Xena lalu berjalan masuk.

"Aku ketemuin pak RT dulu ya Dad, mom. Aku tinggal ya om, aunty, Takeshi, Sakura", ujar Pras lalu bangun dan menghampiri tamu yang datang.

"Tapi loe kayanya ngga se supel itu sama orang Hantu Putih, itu bedanya loe sama Pras", ujar Leo.

"Dia bukan supel, dia bawel", ujar Nathan cuek.

"Iya, Pras kalau lagi kumpul sama keluarga kami, pasti dijuluki bawel sama Xavier, karena memang dia bawel. Xena selalu kena bawelnya Pras tapi dia kalau Uda diomelin Xena takut juga", ujar Adelia membicarakan menantunya dengan nada bangga.

Takeshi agak kesal mendengarnya, dia benar-benar tak suka saat ada orang yang membanggakan Prasetya. Sakura memandang ke arah Pras. Leo dan Naomi tampak mengambil kue yang tersedia dan memakannya. Mereka setuju kalau dengan rasanya yang enak. Takeshi memandang ke setiap gerak gerik Xena yang tampak mondar mandir menyediakan kue-kue untuk para tamu yang datang melawat. Sementara Sakura mencuri pandang ke arah Pras yang menemani tamu yang datang.