webnovel

Kembali Pulang

"Daaaaddy ... Mommmy", teriak Xena saat melihat kedua orangtuanya keluar dari pintu kedatangan di Bandara.

Adelia sedikit berlari langsung memeluk anak bungsunya itu.

"Mommy kangen kamu Xena", ujar Adelia sambil melepaskan pelukannya dan memandang wajah Xena.

"Mommy cantik pake hijab begini. Aku kangen Mommy sama Daddy juga makanya aku jemput ke sini sekarang", ujar Xena.

Pras mencium tangan Adelia dan Nathan, Nathan langsung memeluk Pras erat.

"Gimana kabarmu bocah gemblung? Daddy dengar kemaren sempat bersitegang dengan Takeshi ya di RPS CAT?", tanya Nathan.

"Kok Daddy bisa sampai tahu si? Cepat banget infonya sampai Daddy", ujar Pras lalu mengambil alih Troli barang bawaan Nathan.

"Nathan gitu, Intel Daddy banyak lah. Ngga juga si, Leo kemaren malam ngadu semua sama Daddy", ujar Nathan tersenyum.

"Daddy ngga nyalahin saya kan?", tanya Pras khawatir.

"Ngga lah, Daddy malah bangga sama kamu. Off the record ya, Leo juga salut sama kamu tuh", ujar Nathan.

"Kalian ya, baru ketemu langsung omongin bisnis mulu", omel Adelia.

"Biarin Mommy, mereka pusing sama bisnis mereka yang pentingkan uangnya buat kita. Dia yang bersitegang sama kak Takeshi, deviden nya masuk ke rekening aku", ujar Xena lalu memeluk pinggang Pras suaminya.

"Itukah memang hak kamu sayang, buat belanja kamu", ujar Pras tersenyum.

"Nah begitu, kita pusing cari uang, istri yang habiskan uang ya", ujar Nathan sambil merangkul Adelia.

"Daddy bisa nya aja", ujar Adelia tersenyum.

"Mommy beneran cantik pake hijab", puji Pras yang membuat Adelia tersipu.

Taklama mobil Vellfire telah berhenti di depan mereka, supir langsung turun membantu Pras memasukkan semua barang bawaan Nathan dan Adelia sementara Nathan diikuti Adelia dan Xena memasuki mobil terlebih dahulu.

Setelah selesai, Pras masuk ke dalam mobil duduk di sebelah Xena dan kemudian mobil melaju menuju ke arah rumah Nathan Utomo.

"Eh iya, si kembar gimana kabarnya? Daddy kangen dengar ocehan mereka. Kirana juga uda bisa apa ya", ujar Nathan.

"Kirana sekarang pakai jasa baby sitter Daddy, kak Luna sering sakit karena kecapean. Kalau aku libur kuliah, aku suka culik Kirana main ke rumah, jadinya Raffa dan Mika makin akrab dengan Kirana, apalagi Mika yang terlihat sayang banget sama Kirana", ujar Xena.

"Kirana uda mulai ngoceh, rame banget kalo ngoceh", ujar Pras.

"Benarkah? Jadi makin kangen sama Kirana", ujar Adelia.

"Daddy kangen sama Mika dan Raffa", ujar Nathan.

"Mommy, Lily kan hamil lagi, baru kemaren selamatan 4 bulannya", ujar Xena.

"Alhamdulillah dia dikasih kepercayaan lagi. Semoga sehat sampai lahir ya", ujar Adelia senang.

"Aamiin", ujar Nathan, Pras dan Xena berbarengan.

Setelah agak lama, sampailah mereka ke gerbang rumah Nathan Utomo dan dengan segera penjaga pintu membukakan pintu saat melihat mobil Vellfire mendekat.

Nathan keluar lebih dulu dari mobil diikuti Adelia, Xena dan Pras. Para pelayan berdatangan membantu membawa barang bawaan Nathan dan Adelia.

"Mba nanti ditaruh dikamar saya dulu baru malam kita bongkar keluarin yang kotor ya", perintah Adelia yang diangguki pelayannya.

Mereka lalu membawa koper ke dalam rumah ke kamar Nathan dan Adelia.

"Mommy ... Daddy", teriak Xavier lalu memeluk Adelia kemudian bergantian dengan Nathan.

Luna sambil menggendong Kirana juga memeluk Adelia yang langsung menciumi Kirana. Kirana langsung menangis di bombardir ciuman oleh Adelia.

"Cup cup cup, maaf ya lupa sama Eyang ya? Uda lama ngga ketemu Eyang", ujar Adelia berusaha menenangkan Kirana.

"Iya Uda lama ngga ketemu Mommy dia mungkin lupa", ujar Luna.

Mika dan Raffa berlari dari dalam rumah langsung memeluk kaki Nathan, Nathan langsung berjongkok memeluk kedua cucu kembarnya.

"Kangen Eyang sama kalian", ujar Nathan yang dihujani ciuman Mika dan Raffa.

Saat melihat Adelia ikutan berjongkok juga, Mika dan Raffa beralih ke Adelia dan menghujaninya dengan ciuman.

"Eyang kangen kalian juga", ujar Adelia senang.

Lalu Raffa dan Mika kembali berlari menuju ke taman belakang bermain ayunan. Kirana yang melihat menangis ingin ikut mereka sehingga baby sitter nya mengambil Kirana dari gendongan Luna dan membawanya ke taman belakang.

"Sayang, kayanya kita mesti beli juga tuh ayunan di taman belakang buat Raffa dan Mika", ujar Pras sambil berkacak pinggang.

"Aaalaaa bilang aja loe yang mau naik", ledek Xavier.

"Iyalah, makanya gw mau beli yang besar biar bisa dipakai duduk berdua Xena, serasa pacaran lagi", ujar Pras santai.

"Iya ya, ide bagus tuh sayang", ujar Xena kembali memeluk pinggang Pras. "Mumpung di belakang masih ada tempat buat taruh ayunan ya", ujar Pras.

"Kenapa ngga sekalian beli ungkit-ungkitnya sama papan seluncur nya juga, buat deh TK sekalian", ledek Xavier.

"No TK, tapi kalau ungkit-ungkitnya sama papan seluncur nya boleh juga tuh", ujar Pras. sambil berjalan merangkul istrinya dan kemudian mereka duduk di Sofa berpelukan.

"Tanggung, sekalian buka TK biar loe dapat duit", ujar Xavier.

"Ogah, anak dua aja pala gw pusing denger ocehan mereka apalagi buka TK. Gw salut sama guru-guru TK yang sabar-sabar", puji Pras.

"Ade loe masih TK apa Uda SD?", tanya Xavier.

"Uda SD dia. Rumah ke sekolah tinggal jalan kaki doang, deket banget. Ogah dia ditungguin Mama, maunya pulang pergi sendiri. Ditungguin mba nya aja ngga mau", ujar Pras.

"Rumahnya masih Ruko apa udah pindah?", tanya Xavier.

"Uda pindah, gw beli yang lebih besar sekarang. Ada halamannya juga jadi tenang kalau masak buat catering ngga ganggu warga sekitar. Malah banyak mama ambil warga sekitar buat bantu-bantu kalau lagi ada orderan", ujar Pras.

"Hebat mama loe ya, usahanya makin maju. Di Aula gw aja, catering dia terkenal paling enak dan harganya paling bisa di negosiasikan", ujar Xavier.

"Syukur deh, rejeki nya Ade gw si Ryhan", ujar Pras.

"Ayo makan siang dulu yuk semua, ini Uda di siapkan, kita uda lama ngga makan bareng-bareng", ujar Adelia.

Semua bangun dari duduk menuju ke meja makan. Seperti biasa Nathan selalu duduk diujung meja dan disampingnya duduk Adelia diikuti Xavier dan Luna sementara Xena dan Pras duduk dihadapan mereka sisi lain meja makan. Akhirnya mereka makan dengan lahap dan berbincang-bincang dengan akrab sebagai sebuah keluarga yang sangat bahagia.