webnovel

Kekesalan Xena

"Kak ... Bangun", ujar Xena mengguncangkan tubuh Pras yang masih tertidur disampingnya.

"Ada apa sayang. 5 menit lagi ya sayang", ujar Pras dengan mata terpejam.

"Kamu ya yang kasih tau orang sekretariat FE kalau aku Vice Presdir WD Group?", ujar Xena menyelidiki.

"Iya, mereka nanya kita mulai dekat sejak kapan, ya Uda aku cerita", ujar Pras tanpa merasa bersalah dan membuka matanya menatap istrinya.

"Dasar mulut ember. Menyebalkan banget si kamu kak", ujar Xena kesal.

Ia lalu turun dari tempat tidur dan masuk ke kamar mandi. Pras bangun dengan kebingungan dan dia duduk di pinggir tempat tidur sambil mengumpulkan nyawanya.

"Kamu kenapa si sayang?", tanya Pras saat melihat Xena keluar dari kamar mandi.

"Kamu tuh menyebalkan kak. Aku sengaja ngga pernah bilang aku itu anak siapa, aku juga ngga pernah bilang kalau aku sudah kerja, kamu lagi seenaknya bilang ke sekretariat FE aku Vice Presdir WD Group. Perlakuan mereka jadi berbeda sama aku kak. Bahkan sekarang aku masuk dalam berita Facebook FE. Iiih pokoknya kamu tuh menyebalkan kak", ujar Xena kesal.

Ia mengambil tasnya dan memasukkan HP & Tab nya ke dalam tasnya, lalu menjinjing sepatu flatnya keluar kamar dan turun ke ruang makan. Pras yang masih bingung di "semprot" pagi-pagi oleh Xena akhirnya masuk ke kamar mandi dan membersihkan dirinya. Saat ia turun ke ruang makan, Xena sedang mencium tangan Nathan dan Adelia untuk pamit.

"Sayang tunggu aku", ujar Pras buru-buru lari dan mencium tangan kedua mertuanya.

"Hati-hati Pras jangan terburu-buru gitu", ujar Adelia menasehati.

"Kayanya si cantik lagi ngambek ya. Sepanjang pagi mukanya di tekuk mulu", ujar Nathan.

"Ngga tau Dad, aku bangun tidur langsung disemprot sama Xena", ujar Pras ngadu.

"Rasain loe. Emang enak punya istri lagi hamil muda. Siap-siap diomelin mulu deh. Daddy Uda ngalamin. Selamat ya", ujar Nathan menggoda.

"Aduh berarti makin ada lagi dong omelan lainnya ya", ujar Pras meringis.

"Daddy apaan si, nakut-nakutin si Pras aja. Uda sana jalan, ntar keburu Xena kabur loh", ujar Adelia.

"Eh beneran. Mommy waktu hamil Xavier, marah-marah mulu sama Daddy, sampai telingaku penuh sama Omelan Mommy. Ada aja salahku", ujar Nathan.

"Memang kamu menyebalkan Daddy", ujar Adelia lirih.

Pras buru-buru lari ke arah pintu rumah, tapi ia terlambat. Xena sudah keluar rumah mengendarai mobilnya sendiri.

"Akh sayang, ngambeknya kok gitu amat si", keluh Pras.

Akhirnya Pras memakai sepatunya dan menuju ke garasi lalu masuk ke mobilnya. Sebentar kemudian mobil keluar dari halaman rumah Nathan Utomo menuju ke Lexi Group.

Sampai di kantor Lexi Group, Pras memarkirkan mobilnya di tempat parkir khusus CEO. Ia masuk ke dalam Lobby dengan muka kusut hingga membuat karyawan nya berbisik-bisik bertanya-tanya. Pras masuk ke dalam Lift lalu segera naik ke lantai 12 ke ruang kerjanya. Sampai di depan meja Johnny sekertaris nya Pras berhenti sejenak.

"Johnny tolong pesankan saya satu buah kalung berlian dengan liontin huruf X ya hari ini. Nanti saya yang bayar sendiri pakai uang pribadi", ujar Pras.

"Pak Pras mau beli yang model terbaru yang ada GPS nya didalam batu berliannya ngga? Harganya lebih mahal tapi dengan itu kita bisa tahu pemilik kalung itu ada dimana", tanya Johnny.

"Boleh juga. Tapi GPS-nya ngga kelihatan kan? Kalo kelihatan, bisa ngamuk lagi nyonya Prasetya Bismarck, bisa tambah pusing saya", ujar Pras.

"Beneran ini sama sekali ngga kelihatan pak. Ini buatan klient kita, kalau mau saya pesan langsung ke klient itu. Soalnya itukan limited edition", ujar Johnny.

"Ya sudah pesan. Sekalian pesankan 100 mawar putih ya kirim ke rumah mertua saya. Untuk istri saya. Kirimkan nanti sore jam 3", ujar Pras lalu setelah melihat anggukan Johnny masuk ke ruang kerjanya dan mengerjakan pekerjaannya hari ini.

Pras coba menchat istrinya tapi tak dijawab satupun. Pras memijit ujung tengah keningnya dan akhirnya setelah menghembuskan nafas panjang, Pras melanjutkan mengerjakan pekerjaannya.

Sementara Xena yang sedang duduk sendiri di bangku taman depan Fakultas nya, menunggu teman-teman nya tiba.

"Kenapa pagi bener ya aku datangnya. Ini gara-gara Papamu nak, bikin mama kesal", ujar Xena sambil mengelus perutnya.

"Hayoo ngomong Ama siapa. Kok kamu sendiri Xena? Mana tiga kurcaci dayang-dayangmu", tegur Delon sambil duduk disamping Xena.

"Gw kepagian datangnya. Elo juga tumben datang jam segini Delon?", tanya Xena.

"Lagi males sama Papa, ngomel mulu. Cape dengernya", ujar Delon.

Sejak Delon tahu Xena istri dari bos papanya, Delon lebih bisa menjaga sopan santun di depan Xena.

"Oh kirain loe mau ngebatik buat contekan", ujar Xena menggoda.

"Emang lagi UTS apa? Astaga Xena jangan bikin gw tambah stress dong. Loe juga kenapa Dateng pagi-pagi? Berantem sama bos besar ya?", tanya Delon.

"Delon Keppooooo", ujar Xena.

"Nah gitu dong senyum, jangan ditekuk mulu mukanya, kasian si Dede kalo mamanya ngomel pagi-pagi. Orang hamil ngga boleh stress Xena", nasehat Delon.

"Sotooy loe Delon. Loe dengerin kita suka ngegosip ya makanya loe tau gw lagi hamil?", tanya Xena tersenyum.

"Bukan, papa gw yang bilang. Bos Besar traktir anak buahnya Senin kemarin makan siang dan dengan bangganya bos besar bilang kalau istrinya lagi hamil dan minta doanya untuk kamu dan bayi kamu", kata Delon.

"Seriously loe Delon?", tanya Xena terharu.

"Beneran Xena, masa gw berani bohong si sama loe", ujar Delon lagi.

"Eh Delon gimana perkembangan loe sama Wati? Kalo ngga salah loe sebenarnya umurnya lebih tua 3 tahun kan dari kami-kami. Loe sepantar kak Xavier, lebih muda setahun dari kak Pras", tanya Xena.

"Sssttt Xena jangan bilang-bilang atuh. Malu kalo ketauan cewe lain. Ntar gw dibilang bujang lapuk", ujar Delon sambil meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya.

"Biarin aja, emang loe bujang lapuk", goda Xena lagi.

"Wati banyak yang ngga cocoknya sama gw Xena. Dia kaya gimana gitu. Suka banding-bandingkan gw sama mantan-mantan nya", keluh Delon.

"Ya loe dong tegur Wati, jangan suka banding-bandingkan gitu", ujar Xena lembut.

"Males akh. Gw juga ngga terlalu serius banget si sama Wati juga", ujar Delon lemah.

"Lah trus loe maunya sama siapa?", tanya Xena.

"Kan daridulu gw maunya sama loe Xena tapi ngga mungkin lah, bisa digantung bos besar di tiang bendera gw. Laki loe masih suka sinis sama gw", keluh Delon.

"Maklum lah, emang karakter nya dia gitu", ujar Xena.

"Delon loe ntar jadi pagar bagus ya pas resepsi pernikahan Xavier. Loe bisa jadi pasangannya kak Madeline. Dia baru putus lagi sama pacarnya. Gw rasa ukuran bajunya sama kaya loe deh", ujar Xena berseri-seri.

"Mau dong gw. Gw kan mau jadi teman baik loe juga Xena", ujar Delon.

"Gara-gara loe tau gw istrinya kak Pras? Bosnya babe loe? Apa gara-gara gw Vice Presdir WD Group?", tanya Xena.

"GR banget si loe. Gw suka jadi teman loe karena loe orangnya setiakawan dan baik hati banget Xena. Loe pasti terganggu sama tulisan artikel di FB FE kan? cuekin aja Xena. Ngapain loe pikirkan. Kan loe Uda punya teman-teman hebat kaya tiga kurcaci loe yang selalu ada buat loe tanpa mandang loe siapa", nasehat Delon.

"Kalo loe banyak dengerin kata orang, ngga akan ada habisnya Xena. Sekarang kaya gw deh contohnya. Waktu gw jomblo ditanya kapan punya pacar. pas Uda punya pacar ditanya kapan nikah. Uda nikah ditanya lagi kapan punya anak. trus ditanya lagi ngga nambah anak. Ngga ada habis-habisnya Xena kalo loe dengerin kata orang. Mending loe dengerin kata orang yang mendampingi loe, yang ada disekitar loe. Ngga usah pusing. Hidup satu kali, kita enjoy aja", kata Delon.

"Astaga Delon, gw suka loe yang kaya gini. Tetap jadi teman gw ya Delon", ujar Xena berseri-seri.

Hatinya merasa nyaman ngobrol dengan Delon. Dulu Xena menghindari Delon karena Delon terlalu rese buat Xena, tapi hari ini, Xena menyukai ngobrol dengan Delon karena pria itu ternyata bisa tampil dewasa.