webnovel

Keakraban

"Sayang, nanti kalau Takeshi datang, suruh langsung ke ruang kerja aku dulu ya. Aku mau mandi, badanku lengket semua, berkeringat", ujar Pras saat ia tiba di pintu rumah dan Xena menyambut kedatangannya.

"Loh tumbenan, ada apa sayang?", tanya Xena heran.

"Itu, ada masalah di CAT, aku akan bantu dia sedikit. Tadinya mau diselesaikan di kantor tapi kan kamu bilang hari ini kawan-kawan kita akan menginap jadi aku suruh dia datang ke sini. Sudah siap untuk acara nanti malam?", tanya Pras.

"Sudah dong. Wilma dan Lily sudah pasti datang. Anthony mungkin menyusul. Kami harus menghibur Adriana, kasihan dia putus sama William", ujar Xena sambil mengikuti Pras masuk ke dalam kamar.

"Kok bisa mereka putus? Kan pacarannya uda lama juga", tanya Pras heran sambil membuka jas dan dasi nya.

Xena mengeluarkan handuk bersih dan pakaian ganti dari dalam lemari dan memberikan kepada Pras.

"William ketahuan selingkuh dengan anak baru, biasa MaBa (Mahasiswa Baru) suka cari perhatian kakak kelas. Kelihatan si perempuan nya juga ganjen banget", ujar Xena.

"Oh gitu. Ya bagus lah ketahuan dari sekarang bukan saat dia sudah menikah. Kalau sudah nikah kan urusannya malah lebih panjang. Aku mandi dulu ya", ujar Pras lalu masuk ke kamar mandi.

Xena mencium jas suaminya dan dasinya lalu memasukkan ke dalam keranjang cucian untuk dibawa ke laundry.

"Sayang, jas kamu aku masukkan ke laundry ya besok, sepertinya Uda lama ngga dicuci deh, bau kamu banget", teriak Xena didepan pintu kamar mandi.

"Iya", balas Pras.

Xena lalu keluar dari kamar dan menuju ke kamar kedua anaknya di sebelah. Xena membuka kamar anaknya dan melihat kedua anaknya baru selesai mandi dan telah berpakaian.

"Raffa sama Mika pintar sudah mandi. Main di depan sini yuk", ajak Xena yang langsung disambut kedua anaknya dengan berlari ke arahnya.

Mereka mengikuti Xena keluar kamar lalu mulai bermain dengan riang, menghancurleburkan ruang keluarga dengan mainan mereka.

"Mba, kalian istirahat aja dulu. Nanti kalau mereka sudah mau tidur, tolong bantu saya ya. Soalnya takutnya nanti pas ada kawan-kawan saya mereka ngga bisa tidur", ujar Xena kepada kedua baby sitter nya yang langsung mengangguk.

Keduanya pergi meninggalkan mereka bertiga di ruang keluarga. Tak lama bel rumah berbunyi, Xena langsung bangun dari duduknya dan berjalan menuju ke pintu depan. Ia melihat kamera CCTV yang ada di depan pintu yang memperlihatkan tamu yang memencet bel rumahnya lalu membuka pintu.

"Hai kak Takeshi, ayo masuk. Kak Pras lagi mandi dulu", ujar Xena riang.

"Oh gitu ya. Ya sudah saya tunggu deh", ujar Takeshi sopan.

"Ayo kak, tunggu ke ruang kerjanya, tadi dia pesan gitu, kalau kak Takeshi datang suruh tunggu di ruang kerjanya", ujar Xena.

Saat akan melangkah masuk, Xena mendengar suara mobil masuk halaman rumahnya dan ia tersenyum melihat siapa yang datang.

"Haiii, kalian nanti langsung masuk ke belakang, nanti aku susul", teriak Xena.

"Iya bawel", ujar Wilma yang baru turun dari mobil yang dikendarai Adriana.

"Kalian ada acara?", tanya Takeshi saat mengikuti langkah Xena menuju ruang kerja Pras.

"Biasa kak, kumpul-kumpul kawan-kawan kuliah aku. Lily dan Anthony juga nanti ke sini. Kakak ada acara lagi setelah ini? Mau join sama kita?", tanya Xena sambil membuka pintu kamar kerja Pras.

Xena lalu masuk ke dalam dan menyalakan AC di ruang kerja Pras. Takeshi mengikuti langkah Xena memasuki ruang kerja Pras.

"Saya ganggu ngga?", tanya Takeshi.

"Ngga lah. Eh iya, apa Nina mau dijemput? Biar sama-sama nginap disini?", tanya Xena.

"Nina ada di Jepang lagi di rumah Mommy", ujar Takeshi lalu duduk di sofa di ruang kerja Pras.

"Oh ya Uda, kumpul aja disini. Tapi ngga keberatan kan nanti tidur bareng Michael dan Delon? Mau minum apa kak?", tanya Xena.

"It's okay. Saya bisa tidur dimana saja kok, dulu saya juga sering kemping sama teman-teman kuliah. Apa saja boleh", ujar Takeshi.

Matanya memandang foto berukuran besar keluarga Pras dan Xena yang terpasang di dinding ruang kerja Pras. Mereka tampak bahagia berfoto bersama kedua anak kembar mereka. Takeshi sangat iri dengan kebahagiaan keluarga kecil Pras dan Xena karena berbeda jauh dengan apa yang ia rasakan bersama Nina.

"Ya Uda, tunggu sebentar ya kak", ujar Xena lalu keluar ruang kerja Pras.

Xena kemudian menuju ke dapur dan meminta pelayannya membuatkan secangkir teh dan secangkir kopi yang harus dibawa ke ruang kerja Pras. Xena lalu bergegas ke aula dibelakang rumah yang biasa ia pergunakan untuk kumpul-kumpul bersama kawan-kawan nya. Ia tersenyum saat melihat kedua anaknya tertawa geli digoda oleh Wilma dan Adriana. Anthony dan Lily yang baru datang langsung memeluk Xena.

"Haii Bumil. Kalau cape nanti langsung istirahat ya. Kalian tidur di Paviliun aja, jadi ngga naik turun", ujar Xena lembut.

"Iya cantik. Tenang aja, aku Uda tidur seharian biar aku bisa kuat malam ini. Kamu sama bawelnya sama Anthony", ujar Lily.

"Kan harus gitu dong sayang, itu karena aku perhatian sama kamu dan anak kita", ujar Anthony membela diri.

"Ayo sudah. Kita masuk, Uda disiapkan semua tuh sama si mba. Mbaku yang kali ini pada telaten dan jago masak. Tuh mereka uda bumbuin yang bakalan buat kita bakar-bakaran", ujar Xena sambil menggandeng Lily menuju ke Aula diikuti oleh Anthony.

"Kakak mana Xena?", tanya Anthony.

"Itu lagi mandi, abis mandi juga dia ada yang harus dikerjakan dengan kak Takeshi, kak Takeshi sudah menunggu di ruang kerjanya. Eh kalian sapa kak Takeshi aja dulu gih", ujar Xena.

"Iya, aku ke kak Takeshi dulu deh", ujar Lily lalu diikuti Anthony menuju ke ruang kerja Pras.

Xena melangkahkan kakinya ke arah anak-anaknya yang sedang bermain dengan riang bersama Wilma dan Adriana. Saat melihat kedatangan Xena, Raffa dan Mika langsung menghambur ke arah Xena.

"Anak mama seneng amat mainnya sama Aunty ya? Kalau cape, kalian makan dulu lalu bobo ya. Mama ngga mau kalian bobo malam lagi kaya kemaren", ujar Xena.

"Iya mama", jawab Raffa dan Mika dengan suara bayi mereka.

Lalu mereka kembali menghampiri Wilma dan Adriana bermain lagi hingga mereka lelah dan akhirnya duduk diatas bantal-bantal yang berserakan di aula yang lebih mirip gajebo besar. Sengaja Xena dan Pras membangun aula kecil itu sebagai pengganti gajebo untuk tempat mereka santai-santai kumpul dengan teman dan keluarga.

"Xena, anak-anak loe cakep-cakep amat si, ganteng banget kaya bapaknya. Pinter loe buat adonannya", puji Wilma.

"Ntar kalau mereka gede, yang ada loe bakalan kerepotan karena fans mereka pasti lebih banyak dari bapaknya", ujar Adriana.

"Tapi tetap gw yang paling cantik di foto keluarga gw", ujar Xena.

"Iya, foto loe yang di ruang tamu bagus banget tuh gayanya, santai tapi kelihatan bahagia banget", puji Wilma.

"Memang karena kami berempat bahagia kok", ujar Xena tersenyum.

"Bagusnya kak Pras setia ya ngga kaya si brengsek itu", gerutu Adriana.

"Heii ... bukankah kita sepakat tidak akan menyebut namanya lagi. Dia tak pantas mendapatkan perhatianmu lagi sayang", ujar Xena.

"Iya, orang itu tidak pantas disebut lagi karena dia memang tidak berguna. Apa si lebihnya perempuan itu dari loe Adriana. Loe cantik, pintar dan keluarga loe juga orang mampu", ujar Wilma.

"Perempuan itu lebih centil dan lebih muda dari gw", ujar Adriana kembali geram dan dia mulai berkaca-kaca matanya mengingat sakit hatinya. Xena langsung mendekati dan memeluk Adriana yang langsung menangis dipelukan Xena.

"Sudah dong, jangan menangis lagi. Dia tidak pantas mendapatkan air mata kamu. Air mata kamu mahal buat laki-laki yang tidak setia", ujar Xena sambil menepuk bahu Adriana. Wilma juga mendekati dan memeluk Adriana dari belakang.

"Haaaii kalian pelukan kok aku ngga diajak", ujar Delon yang baru datang dengan Michael.

"Sini Delon, peluk gw juga", ujar Adriana setelah Xena dan Wilma melepaskan pelukannya. Delon akan menghampiri Adriana namun Xena langsung menjerit karena Delon malah akan memeluknya.

"Delon sableng, gw bilangin kak Madeline loe ya. Maen peluk-peluk orang aja", teriak Xena berlari menghindari dan tanpa sengaja dia menabrak seseorang yang ternyata adalah Pras. Pras langsung memeluk Xena erat dan Xena makin menjerit karena dia tidak melihat kalau yang memeluknya adalah Pras.

"Xena itu laki loe yang peluk. Sumpah jeritan loe kaya Pluit Xena", teriak Delon.

"Akh maaf sayang, abis aku kan ngga lihat siapa yang peluk aku", ujar Xena menengok mencium pipi suaminya.

"Aku maafkan karena aku langsung mendapatkan ciuman cinta istriku", ujar Pras menggoda yang membuat memerah muka Xena. Raffa dan Mika langsung menghampiri mereka dan memeluk kaki mama papanya.

"Aku peluk mama juga", ujar Raffa.

"Aku peluk mama dan papa", ujar Mika. Pras dan Xena langsung melepaskan pelukan mereka dan mereka berjongkok menggendong kedua anak mereka.

"Mama dan Papa juga peluk Mika sama Raffa", ujar Pras.

"Woiii sudah pamerannya. Ada kami disini", teriak Wilma yang disambut tawa mereka, namun tawa mereka cepat terhenti saat melihat Takeshi yang datang dengan Anthony dan Lily.

"Loh ada kak Takeshi juga? Ayo sini kak biar tambah ramai", ajak Wilma yang langsung mendapatkan cubitan cemburu dari Michael yang langsung menatapnya tajam.

"Ada yang cemburu", goda Pras saat melihat tingkah Michael. Kembali tawa mendera diantara mereka dan Takeshi ikut tersenyum bersama Xena dan Kawan-kawan nya.