webnovel

Jatuh Sakit

Xena terbangun di tengah malam saat ia menyadari tangan yang memeluknya terasa panas. Xena meletakan punggung tangannya ke kening Pras dan langsung menariknya kembali.

"Sayang, bangun. Kamu panas banget. Sayang, kita ke UGD aja ya. Sayang ayo bangun dulu, ngga ada yang bisa gotong kamu", ujar Xena langsung membangunkan Pras.

"Sebentar Xena, aku ngga punya tenaga buat bangun. Sebentar ya", ujar Pras.

"Ya Uda aku telpon ambulan aja deh. Sebentar ya sayang", ujar Xena lalu bangun dan menyambar HP nya.

Xena langsung menelpon bantuan ambulan dan setelah menunggu agak lama bantuan itu tiba. Xena membangunkan beberapa pelayannya dan meminta mereka membukakan pintu untuk petugas kesehatan yang datang.

"Tolong kalian jaga anak-anak ya. Saya bawa tuan muda dulu ke UGD. Nanti kalau sudah terang, anak-anak dibawa ke rumah Mommy di depan aja", perintah Xena sambil membawa tas nya dan setelah melihat anggukan pelayan nya, Xena lalu mengikuti petugas kesehatan mengantarkan Pras ke UGD RS Lexi Group.

Bunyi ambulan yang cukup nyaring membuat Nathan Utomo keluar dari rumahnya dan ia langsung menghubungi putrinya.

"Daddy, aku bawa kak Pras ke UGD. Dia panas banget dan sekarang dia pingsan. Aku titip anak-anak ya Dad. Tadi pelayan dirumah sudah aku bangunkan buat jaga anak-anak. Doain aja ngga ada yang parah ya Dad", ujar Xena setengah menangis dan kemudian menutup telepon nya.

"Panasnya sudah dari kapan Bu?", tanya petugas kesehatan.

"Baru malam ini, tapi dia mulai lemas dari tadi siang. Katanya dia ngga punya tenaga dari siang tadi", ujar Xena berusaha setenang mungkin.

"Sabar ya Bu, sebentar lagi kita tiba di RS", ujar petugas kesehatan itu berusaha menenangkan Xena.

Sesampainya mereka di UGD RS Lexi Group, dengan sigap petugas kesehatan itu langsung mengeluarkan Pras dari Ambulan masuk ke ruang UGD. Kagetlah dokter dan perawat saat melihat pasien yang datang adalah Presdir Lexi Group.

"Pak Presdir, eh selamat malam Bu Xena, sebentar ya Bu, kami akan periksa dulu. Silakan ditunggu dulu Bu", ujar dokter jaga dengan sopan yang membuat kaget petugas kesehatan yang mengantar ke RS.

Tampak ia berbisik-bisik dengan perawat dan tak lama ia langsung pamit keluar dari ruang UGD.

"Eh mas, terimakasih ya Uda antar kami ke sini", ujar Xena sambil memberikan beberapa lembar uang kepada petugas kesehatan itu.

"Maaf Bu, kami sudah menerima gaji kok Bu", ujar petugas kesehatan itu menolak.

"Ngga apa-apa, ini pemberian saya, ikhlas kok. Bagikan dengan sopir ya pak. Semoga bermanfaat", ujar Xena tetap memaksa memberikan uang itu kepada petugas kesehatan.

"Terimakasih banyak Bu", ujar petugas kesehatan itu akhirnya.

"Saya yang sangat berterimakasih. Selamat malam, selamat bertugas lagi ya pak", ujar Xena sopan.

Petugas kesehatan itu lalu keluar dari ruang UGD dengan berseri-seri. Selama menunggu, Xena berusaha setenang mungkin walaupun kadang terasa air mata menetes di pipinya. Setelah menunggu agak lama, seorang dokter jaga keluar dari pintu UGD dan menemui Xena.

"Selamat malam Bu Xena. Pak Presdir sudah dibawa ke ruang perawatan. Beliau terkena penyakit Typus, sepertinya beliau kelelahan Bu dan lambungnya terluka. Tadi panasnya mulai berangsur turun jadi kami memindahkan beliau ke ruang perawatan VVIP kamar 601 agar beliau bisa beristirahat lebih tenang Bu. Silakan Bu langsung ke ruangan beliau", ujar dokter jaga itu sopan.

"Okey, Terimakasih ya dok. Selamat malam", ujar Xena lalu menuju ke arah Lift untuk menemui Pras di ruang perawatan nya.

Saat Xena membuka pintu ruang perawatan, tampak Pras sedang tertidur dengan nyaman dan seorang perawat sedang memeriksa selang infus dan temperatur tubuhnya.

"Selamat malam Bu Xena. Pak Presdir suhu tubuhnya sudah mulai turun. Tadi sempat mencapai 40 derajat Celcius lebih sekarang mulai kembali normal di 38 derajat Bu. Saya tinggal ya Bu, kalau perlu apa-apa silakan tekan tombol bantuan saja", ujar perawat itu lalu keluar dari ruang perawatan Pras.

Xena tersenyum melihat suaminya yang tertidur pulas lalu ia menghampirinya.

"Sayang, bisa sakit juga kamu. Lagian si kerjaan terlalu di forsir banget", omel Xena pelan sambil duduk disamping tempat tidur Prasetya.

Pras membuka matanya dan berusaha tersenyum melihat istrinya.

"Sayang ... maaf ya aku merepotkan mu tadi", ujar Pras pelan.

"Maafkan aku juga ya kak ngga perhatikan kesehatan mu. Istirahat ya kak. Aku akan selalu disamping mu", ujar Xena sambil mendekatkan mukanya ke arah Pras.

Pras menutup matanya dan kembali tidur dan Xena memandang sebentar muka suaminya lalu ia berpindah ke Sofa untuk melanjutkan tidurnya lagi karena ia masih mengantuk.