webnovel

Jagalah Hatiku

"Del ... aku masih mempunyai satu pertanyaan yang belum kamu jawab loh", ujar Nathan sambil memainkan jari telunjuknya di punggung Adelia yang duduk disampingnya. Di ruang meeting hanya tinggal mereka berdua, Alex dan Jason sedang keluar ruangan. Adelia yang sedang duduk tegak menoleh ke arah Nathan yang bersandar di kursi.

"Hmm soal apa", ujar Adelia sambil tangannya membuka dasi Nathan dan membuka satu kancing baju kemejanya yang mencekik leher. Nathan memerhatikan istrinya yang malah sibuk merapikan pakaian Nathan dengan seksama, lalu melanjutkan pembicaraan.

"Bagaimana hubungan mu yang sebenarnya dengan Andika? Kamu tidak pernah mau menjelaskan arti kehadiran Andika dalam hatimu", ujar Nathan lembut. Adelia tersenyum, "Apakah kamu juga mau menjelaskan hubungan antara kamu dan Lia?", ujar Adelia.

"Aku dengan Lia tidak lebih dari sekedar teman sekolah saja, sama seperti aku dengan Alex. Cuma bedanya Lia teman perempuan dan Alex teman laki-laki", ujar Nathan tegas. Lalu tangan Nathan memeluk tubuh Adelia dari belakang, mencium lehernya, Adelia hanya diam sambil memainkan smartphone nya. Sepertinya dia sedang menjawab email yang masuk ke smartphone nya.

"Adel, aku mencintaimu. Aku ngga mau kehilangan kamu", bisik Nathan lirih. Adelia menaruh HPnya lalu berbalik melihat ke arah Nathan, meraih muka Nathan dengan kedua tangannya, melihat langsung ke manik mata Nathan.

"Sayang, lihat mataku, dengarkan aku. Aku telah menikah denganmu, kamu memiliki ragaku, dan kamu telah memiliki jiwaku. Saat aku memberikan seutuhnya diriku padamu, aku juga telah menitipkan hatiku untuk kamu jaga. Hatiku mudah rapuh, dia tegar namun mudah patah", ujar Adelia sambil menarik napas dalam-dalam lalu ia mencium bibir Nathan lembut. Terbentuk senyum dimuka Nathan, dia langsung membalas mencium bibir Adelia mesra.

"Akan kujaga hati mu Adelia Wijaya seperti janjiku pada saat aku menikahimu", ujar Nathan lagi, lega hatinya mendengar kata-kata Adelia.

Taklama masuk Alex diikuti dengan Jason dibelakangnya. Jason sudah membuka Jas dan Cardigan nya, dia hanya mengenakan kemeja dan dasinya. Lalu ia akan menyerahkan Jas dan Cardigan itu kepada Nathan tapi ditolak oleh Nathan.

"Kalau kamu suka, pakailah buatmu Jason. Ukurannya pas dengan mu. Tenang, itu baru kok, aku hanya baru memakainya pagi ini. Nanti kalau sudah kembali, aku bawa kamu ke penjahit langganan ku, akan kupesankan lagi yang benar-benar mengikuti ukuranmu", ujar Nathan yang disambut gembira oleh Jason.

"Benarkah ini boleh buat saya pak? Saya suka sekali, bahannya tidak panas", ujar Jason gembira. Lalu ia memakai lagi cardigannya dan memang membuat Jason lebih percaya diri.

"Wah kamu keren Jason, jadi tambah ganteng deh", puji Adelia. Nathan melihat istrinya dengan pandangan cemburu, "Sayang", tegurnya. Alex tertawa lepas melihat temannya yang sedang cemburu, "Hei Hantu Putih, istrimu hanya memuji saja tak ada maksud apa-apa. Ngga usah khawatir", ujarnya disela-sela tawa nya.

"Rupanya kau ganas juga ya ditempat tidur, kulihat leher istrimu penuh dengan kiss mark pasti akibat ulahmu", kata Alex lagi.

"Akh masih terlihat rupanya padahal aku berusaha menutupi", ujar Adelia dengan muka merah sambil menutupi lehernya dengan rambut. Nathan mengibaskan rambut dari leher istrinya, dan tersenyum.

"Cintaku, biar kan orang jomblo seperti dia melihat kiss mark ku. Biar dia cepat berpikir untuk menikah. Leher istriku sexi sekali", ujar Nathan akan mendekat mencium leher Adelia tapi langsung tubuh Nathan di dorong menjauh oleh Adelia. Tangan Adelia langsung meraih pinggang Nathan yang diikuti teriakkan kesakitan Nathan karena pinggangnya dicubit Adelia kuat-kuat. Makin tertawa lah Alex melihatnya dan Jason membalik badannya karena ia tak sanggup menahan tawanya melihat bos besar sedang di "siksa" nyonya.

"Ampun sayang", jerit Nathan kesakitan.