webnovel

Fitting Baju Pengantin

Waktu berlalu dengan cepat, seminggu lagi pernikahan Xavier dengan Luna. Xavier dan Luna akan menggelar pesta pernikahan yang megah karena sekalian merayakan kelulusan Xavier.

Beberapa hari lalu Xavier di Wisuda menjadi seorang sarjana dengan predikat cumlaude. Nilainya nyaris sempurna, rata-rata indeks prestasi nya 3,9. Luna, Nathan dan Adelia begitu bangga saat mendampingi Xavier menerima gelar sarjananya. Bahkan Xavier dimandat memberikan pidato mewakili para sarjana yang diwisuda hari itu.

Hari ini saatnya fitting baju pengantin sebelum hari H seminggu lagi. Xena telah menjemput Luna untuk pergi ke butik langganan mereka. Sampai di butik ternyata Mommy Xena, Adelia telah tiba bersama Mami Nathan dan Mami Indriyani. Mereka sedang mencoba baju kebaya untuk mereka.

"Mommy, eyang pada datang dari tadi?", sapa Xena kepada mommy dan kedua eyangnya lalu mencium tangan mereka bergantian diikuti oleh Luna.

"Baru aja tiba. Kamu berdua aja? Mana Pras?", tanya Adelia.

"Kak Pras masih meeting sama kliennya kayanya bareng Daddy sama kak Xavier juga deh. Palingan mereka akan tiba bersamaan", ujar Xena.

"Eh Pengantinnya sudah datang. Ayo disini baju pengantin dicoba dulu mana yang ngga enak biar bisa diperbaiki. Kalo sudah selesai Rabu di kirimkan", ujar Tante Linda pemilik butik.

"Tante Linda ada dress brukat yang warnanya sama aja ngga kaya seragam baju pengiring pengantin kemaren. Aku takut ngga nyaman kalo pakai kain", ujar Xena.

"Kenapa cantik kok tiba-tiba berubah pikiran", tanya Adelia lalu memeluk anaknya. Xena dengan manja melingkarkan tangannya di pinggang Adelia.

"Mommy, aku hamil. Aku takut ngga nyaman kalau pakai kain", kata Xena tersenyum malu.

"Benarkah? Aduh sayang kamu jangan cape ya. Uda berapa bulan?", tanya Adelia sambil mengelus perut Xena.

"Sudah empat Minggu Mommy. Kemaren aku Uda test pake test pack dan sore nya langsung diantar kak Pras ke dokter kandungan. Mommy harus lihat ekspresi muka kak Pras saat melihat anaknya. Lucu banget. Dia sampai menitikkan air mata", ujar Xena cekikikan.

"Kamu. Daddy kamu juga waktu pertama kali lihat kamu diperut Mommy, mungkin sama ekspresi nya", ujar Adelia senang sambil mencubit hidung Xena yang masih memeluk Adelia erat.

"Ada apa ni, kalian happy banget?", tanya Eyang Indriyani mendekati.

"Ini mam, Xena hamil makanya dia minta pakai Dress aja ngga mau pakai kain", ujar Adelia menjelaskan.

"Alhamdulillah Xena kamu sudah hamil nak. Jaga kesehatan ya sayang. Sekarang kamu bukan hanya mikir diri sendiri tapi pikirkan baby yang dalam perut kamu sekarang", ujar Eyang Indriyani senang.

"Iya Eyang. Pasti itu. Ini anak bapaknya bawel banget. Setiap malam aku pasti dipaksa minum susu, dia bilang biar aku dan bayiku sehat", ujar Xena senang.

"Apa kan aku pernah bilang Adel. Si Pras itu memang sifatnya mirip sama mertuanya, memperlakukan kalian wanitanya dengan sangat hati-hati sekali", ujar mami Nathan tiba-tiba.

"Iya Eyang, kak Pras hampir mirip Daddy dalam banyak hal", ujar Xena tersenyum. Luna keluar dari ruangan ganti dengan baju pengantinnya.

"OMG Cantik banget kak Luna. Bagus banget pilihan bajumu kak. Ini untuk akad nikah kan? Trus nanti ada ganti buat resepsi kan ya?", tanya Xena.

"Iya. Ini kebaya putih ini untuk akad nikah. Resepsinya aku minta pakaian pengantin modern warna merah warna kesukaanku", ujar Luna tersenyum.

"Merah kaya pengantin China ya kak. Tapi ngga apa. Kamu cantik dengan warna apapun", ujar Xena.

"Tentu saja Luna cantik dalam warna apapun, calon istri siapa dulu dong", ujar Xavier tiba-tiba masuk.

Ia menghampiri Mommy dan kedua eyangnya lalu mencium tangan mereka dan berjalan mendekati Luna lalu mencium kening Luna.

"Kamu baru datang?. Sama siapa?", tanya Luna.

"Sama Daddy dan Supir baru, CEO Lexi Group, Pras. Kasian tuh si Pras di bully Daddy terus makanya dia milih tinggal di Apartemen daripada di rumah Daddy", ujar Xavier kemudian mengacak-acak rambut Xena.

"Kakak kebiasaan ne ngga ilang", ujar Xena kesal. Nathan masuk lalu setelah mencium tangan Mami dan Mertuanya, ia mendekati Adelia dan mencium pucuk rambut Adelia.

"Baru sampai sayang? Mana Pras?", tanya Adelia.

"Sebentar lagi juga masuk. Dia lagi beli minuman buat Xena katanya Xena tadi minta dibelikan. Ya Uda sekalian Daddy pesan dia belikan buat kita semua", ujar Nathan cuek.

"Ih kamu masih seneng ngebully menantumu", ujar Adelia.

Tak lama Pras masuk membawa beberapa gelas minuman di tangannya. lalu menaruhnya di atas meja. Pras lalu mencium tangan kedua mertuanya dan kedua eyang Xena lalu mendekati Xena dan memeluk istrinya erat. Pras juga mencium pucuk rambut Xena dan memberikan minuman yang diminta Xena.

"Tuh kan lihat, calon bapak itu tingkahnya sama kaya mertua lakinya", goda mami Nathan lagi.

"Calon bapak?", tanya Nathan.

"Daddy bakalan jadi calon Eyang Dad", kata Pras bersemangat sambil mengelus perut Xena.

"Xena hamil?", tanya Nathan yang disambut anggukan oleh Xena. Nathan langsung berjalan menuju anaknya dan memeluk nya erat dan mencium pucuk rambut Xena.

"Cantik semoga selalu bahagia ya nak. Jaga kesehatan kamu dan bayi kamu sayang", ujar Nathan melepaskan pelukannya. Tampak mata Nathan berkaca-kaca terharu dan Xena hanya mengangguk. Nathan mencium kening anaknya sekali lagi dan kemudian berjalan duduk di sebelah Adelia.

"Pras kembali tinggal di rumah, jangan di Apartemen lagi, biar Xena ada yang melayani. Di Apartemen kalian hanya berdua saja, security cuma di bawah. Pokoknya ngga mau tau, kalian harus kembali ke rumah", perintah Nathan tegas.

"Iya Dad, memang Uda rencana kami. Besok kami pulang ke rumah. Apartemen juga mau kami jual, Xena kurang nyaman tinggal di Apartemen jadi kami berencana mencari rumah di dekat rumah Mommy dan Daddy kok", ujar Pras.

"Tinggal di rumah aja, untuk apa kalian beli rumah lagi. Rumah juga sepi ngga ada kalian", ujar Nathan.

"Tapi Dad, aku kan ngga mau jadi penumpang Dad, aku kan kepala rumah tangga, jadi kewajiban aku menafkahi keluarga ku. Kami ngga jauh kok Dad cari rumahnya. Palingan juga yang di depan rumah Daddy tuh. Kalo ngga salah rumah itu mau dijual. Aku sudah hubungi pemiliknya lagi tahap negosiasi", ujar Pras mantap.

"Bener sayang kamu mau beli rumah itu?", tanya Xena berseri-seri.

"Iya, rumah itu emang lebih kecil dari rumah Daddy tapi itu nyaman kayanya sayang", ujar Pras bersemangat.

"Ya Uda terserah kamu. Mau Daddy bantu negoin ngga? Daddy kenal dekat dengan Hartono pemilik rumah itu", ujar Nathan.

"Boleh Dad. Alot banget itu negosiasi nya, dia ngga mau kurang", ujar Pras senang.

"Ya Uda nanti Daddy bantu", ujar Nathan.

Xavier akhirnya keluar dari kamar ganti dengan jas pengantin nya dan semua memandang kagum ke Xavier dan Luna. Satu persatu mereka mencoba baju untuk dipakai pada acara pesta pernikahan Xavier dan Luna. Saat Xena dan Pras mencoba pakaian mereka, mereka malah berselfi dengan baju mereka seperti layaknya pengantin juga. Mereka pasang di DP chat mereka. Melihat itu, Nathan pun tak mau kalah, ia berfoto bersama Adelia dan memasang di DP Chatnya juga. Dasar Mertua dan Menantu sama saja sifatnya.