webnovel

Bukan Single Lagi

Pras dengan santainya memasuki Lobby kantor CAT, sebagian besar karyawan CAT telah mengenalnya sehingga saat melihat Pras mereka menyapanya dengan hormat.

"Selamat Siang pak Vice Presdir", sapa recepsionis saat berdiri di dekat Pras di pintu masuk.

Pras melihat jam tangannya lalu tersenyum.

"Ternyata memang sudah siang ya. Ada surat buat saya ngga?", tanya Pras sopan.

"Sudah saya berikan ke sekertaris bapak di atas pak", ujar Resepsionis itu.

"Okey terimakasih", ujar Pras lalu kembali berjalan menuju ke arah Lift.

Beberapa karyawan wanita bergegas mendekati Resepsionis itu.

"Tia, akrab sekali loe sama Vice Presdir kita yang ganteng itu. Ramah pula lagi orangnya. Tapi kalau lagi meeting, dia galak loh, yang salah dia bilang salah, bahkan kadang Presdir kita aja bisa berdebat hebat dengan dia di meeting", ujar salah satu karyawan wanita itu.

"Dia sudah punya pacar belum ya? Kalau belum, mau banget gw jadi pacarnya", ujar wanita yang lain.

"Kalian terlambat, Prasetya sudah menikah dan sudah punya dua anak kembar", ujar Takeshi tiba-tiba dibelakang para karyawan wanita yang langsung panik saat mendengar suaranya.

"Selamat Siang pak Presdir", sapa mereka sambil menundukkan kepalanya.

"Sepertinya saya tidak menggaji kalian buat bergosip kan? Tapi kalau kalian begitu suka sekali bergosip, kenapa ngga ke ruang HRD menghadap untuk mengambil gaji terakhir kalian", ujar Takeshi sambil menatap tajam semua karyawan di depannya.

"Maafkan kami pak, kami tak akan mengulangi lagi", ujar karyawan wanita meminta maaf.

"Kembali bekerja", ujar Takeshi galak.

Para karyawan berlarian kembali ke tempat kerja mereka. Takeshi kemudian melangkah kakinya menuju ke Lift dan naik ke lantai ruang kerjanya yang bersebelahan dengan ruang kerja Pras. Takeshi membuka pintu ruang kerja Pras lalu dengan cueknya dia masuk dan duduk di sofa ruang kerja Pras. Pras tanpa menghiraukannya hanya memandang ke layar monitor komputer yang ada di hadapannya.

"Kayanya loe harus gantung tulisan di leher loe, Sudah Menikah. Karyawan gw pada ngomongin loe tuh tadi di bawah. Banyak yang mau jadi pacar loe", ujar Takeshi sambil bersidekap.

"Kenapa loe? Merasa tersaingi?", sindir Pras cuek.

"Ngga si, gw malah mengharapkan loe bisa nyantol ke salah satu nya kan gw jadi punya kesempatan buat nikung ambil Xena", ujar Takeshi dengan cueknya.

"In your dream ya. Xena ngga akan pernah gw lepaskan. Ngga ada satu wanitapun yang dapat menggantikan posisi Xena", ujar Pras tetap melihat layar monitor komputer nya.

Ada ketukan dipintu dan tak lama masuklah sekertaris Pras yang bernama Fitri. Takeshi melihat wanita itu dari atas hingga bawah dan Pras tanpa sengaja melihat ke arahnya lalu tersenyum. Setelah menandatangani documen yang dibawa Fitri, Pras menyuruh Fitri jangan keluar dulu dari ruangan nya.

"Fitri ntar dulu, jangan keluar dulu", ujar Pras melihat ke arah Takeshi yang masih belum menyadari kalau Pras sudah memperhatikannya.

"Kamu lihat itu, Bos kamu perlu hiburan jadi kamu jangan bergerak dari situ", ujar Pras menggoda. Takeshi yang mulai menyadari langsung mengalihkan pandangannya.

"Sial loe, bikin gw malu aja", gerutu nya.

"Yee kok gw yang disalahin. Gimana Xena bakalan ngelirik loe. Xena tidak suka pria yang mata nya jelalatan. Lagipula dia sudah cukup gw dalam hidupnya jadi jangan harap loe bisa berada di antara kami. Uda Fitri, kembali ke mejamu", ujar Pras tersenyum. Fitri langsung keluar dari ruangan kerja Pras.

"Loe sekarang bisa dengan santainya berbicara dengan gw walaupun loe tau gw pernah ganggu Xena", ujar Takeshi.

"Kan uda gw bilang kalau loe bukan saingan gw, baik dalam bisnis maupun dalam cinta", ujar Pras cuek.

"Gw pengen sebahagia kalian", ujar Takeshi pelan.

"Gampang kok. Loe bahagiakan orang-orang terdekat loe dan mereka akan membahagiakan loe juga. Nina harus loe bahagiakan dulu baru loe bisa bahagiakan diri loe juga", ujar Pras.

"Yang bisa membahagiakan Nina cuma satu, Uang. Kasih dia banyak uang maka dia akan sangat bahagia", ujar Takeshi ketus.

"Ya ngga gitu juga. Loe kasih dia perhatian lebih, walaupun loe tetap kasih dia uang yang banyak. Seperti Xena, walau pun dia juga punya penghasilan sendiri, tapi dia selalu menghargai sedikit apapun yang gw berikan padanya. Bersyukur itu yang paling utama. Xena selalu mensyukuri semua nikmat dalam hidupnya. Dia bahkan bisa mengatakan dia orang terkaya di dunia karena dia punya gw, anak-anak dan orangtuanya, kakaknya dan sahabat-sahabatnya yang akan selalu ada untuknya. Bukan karena harta tapi karena cinta, cinta yang tulus dari semua orang sekeliling nya", ujar Pras sambil melihat ke arah Takeshi.

"Xena berbeda dengan Nina", ujar Takeshi pelan.

"Memang, mereka dua wanita yang berbeda. Tapi itu tergantung dari kita yang menjadi imam mereka, mau diarahkan kemana wanita-wanita kita itu akan menjadi pertanggungjawaban kita kepada Tuhan kelak", ujar Pras.

"Gw harus banyak belajar dari kalian mengenai rumah tangga", ujar Takeshi.

"Cintai wanita kita dengan tulus, kasih mereka perhatian lebih maka mereka akan lebih memperhatikan kita juga", ujar Pras.

"Mungkin gw harus mulai bisa menerima Nina dihati gw dulu. Jujur gw menikahi Nina karena terpaksa", ujar Takeshi.

"Kenapa loe nikahi kalau loe ngga mau? Oh iya, itu tanggung jawab. Berani berbuat, berani bertanggung jawab", ujar Pras.

Tiba-tiba ada telepon masuk ke HP Pras dan ia lihat kalau Xena yang menelpon nya.

"Iya sayang ada apa? Tumbenan kamu telepon. Kamu ada di Lobby? Naik aja. Kenapa? Beneran? Ya Uda aku langsung turun ya. Sudah kamu jangan menangis dulu, aku langsung turun", ujar Pras langsung berdiri dan menyimpan semua datanya di flashdisk lalu kemudian menyambar jas yang ia gantungkan.

"Ada apa?", tanya Takeshi.

"Luna masuk Rumah Sakit, kritis katanya. Xena ada di bawah, aku segera ke Rumah Sakit ya", ujar Pras langsung setengah berlari keluar dari ruangannya tanpa menunggu jawaban Takeshi.

Takeshi hanya bengong melihat Pras yang kabur.

Sampai di Lobby, Pras langsung melihat Xena yang sedang menunduk dengan muka memerah menahan tangisnya. Pras mendekati Xena dan dengan serta merta Xena langsung memeluk Xena.

Semua yang ada di Lobby kaget melihat adegan di depan mata mereka, Vice Presdir ganteng mereka memeluk seorang wanita cantik. Yang membuat kaget adalah kata-kata Pras selanjutnya untuk menenangkan wanita cantik itu.

"Sayang sudah jangan menangis dong, kita ke Rumah Sakit sekarang. Aku gendong aja ya kamu kayanya lemas sekali", ujar Pras langsung menggendong Xena ala bridal style.

Semua semakin berbisik-bisik melihat mereka. Pras berhenti lalu melihat ke arah Resepsionis.

"Kamu, tolong perhatikan ya wanita cantik ini, next time dia ke sini langsung diberikan akses ke ruangan saya. Ini ISTRI saya", ujar Pras lalu berbalik dan masuk ke dalam mobil yang sudah menunggu di pintu masuk.

Hebohlah seluruh orang yang ada di Lobby, ternyata benar Vice Presdir mereka yang ganteng sudah menikah.