webnovel

Akad Nikah

Pagi-pagi sekali Xena dan Pras telah tiba di gedung Lexi Group. Mereka berdua bertugas dalam mempersiapkan untuk acara akad nikah. Pras telah menyuruh beberapa karyawan Lexi Group membantu acara pernikahan kali ini. Security Lexi Group menjaga agar acara berlangsung lancar.

Akad nikah akan diadakan di lantai 3, di outdoor party place sementara untuk acara pernikahan akan diadakan dilantai 2, diruangan yang lebih luas.

Untuk catering dipersiapkan oleh keluarga Andika-Yuni untuk acara resepsi dan akad nikah dipersiapkan oleh Prasetya-Xena.

Prasetya sengaja memakai jasa catering mama Yani Shu, sekalian promosi. Mama Yani Shu tampak sibuk mengatur anak buahnya untuk mempersiapkan menu makan pagi buat undangan yang menghadiri akad nikah. Agung sempat memperhatikan mantan istrinya itu yang banyak berubah menjadi lebih baik.

"Mamamu kelihatan banyak berubah Pras", ujar Agung ketika Pras mendekati.

"Iya, mama sekarang lebih banyak bersyukur dan bekerja dengan sangat rajin", puji Pras. Kemudian tampak Xena menggandeng tangan Ryhan mendekati Yani Shu. Kelihatan ia berbicara dengan Ryhan dan Xena.

"Itu anaknya mamamu? Kalau diperhatikan sepintas mirip kamu kecil Pras", ujar Agung.

"Masa si pi?. Ryhan sayang banget sama Xena, kalau ada dekat Xena, dia pasti ngga mau jauh dari Xena. Mungkin karena dia sangat tulus sayang sama Ryhan", ujar Pras.

"Xena memang cantik lahir bathin. Papi bangga punya menantu dia. Banyak karyawan Loops Group yang ingin bertemu dengan istrimu. Saat mereka melihat foto pernikahan kalian diruang kerja papi, mereka memuji istrimu cantik dan memiliki aura yang berbeda. Mereka bilang pantas saja kamu ngga mau balik lagi ke Loops Group, malah buka perusahaan baru Lexi Group", ujar Agung sambil matanya tetap memperhatikan Xena dan Ryhan.

"Nanti kami akan cari waktu pergi ke Loops Group Pi", ujar Pras tersenyum.

Sekarang Xena dan Ryhan tampak berjalan menuju ke arah Agung dan Pras yang sedang mengobrol.

"Ryhan bangun tadi nangis ngga?", tanya Pras saat Ryhan sudah ada di depannya.

"Aku bangun pagi-pagi tidak menangis", kata Ryhan.

"Ryhan pintar", puji Pras.

"Ayo kasih salam dulu sama Papi. Ini papi kak Pras", ujar Xena. Ryhan menurut lalu mencium tangan Agung dan Agung tersenyum.

"Ryhan pintar sekali. Kamu sudah makan belum nak?", tanyanya Agung.

"Sudah. Aku makan sendiri karena mama sibuk sekali. Aku tidak mengganggunya, aku bermain sendiri", kata Ryhan bangga.

"Bagus, berarti Ryhan anak yang pandai", puji Xena tulus.

"Duduklah disini dulu, kita tinggal menunggu penghulu dan pengantin saja. Semua sudah siap", ujar Pras.

Xena lalu duduk sebelah Pras dan Ryhan juga duduk sebelah Xena. Wendy yang telah selesai ber-make up mendekati mereka.

"Xena, kamu kelihatan cantik, kamu dandan sama periasnya yang mana?", tanya Wendy.

"Aku dandan sendiri mi. Aku pake make up pribadi soalnya aku kan hamil jadi pake makeup nya yang aman mi", ujar Xena.

"Baguslah itu. Eh iya ini mumpung mami ingat, ini hadiahmu", ujar Wendy sambil memberikan sekotak yang ia keluarkan dari tasnya.

"Terimakasih mi", ujar Xena sambil melihat kotak itu yang ternyata berisi sebuah kalung dengan liontin blue sapphire yang amat cantik.

"Cantik banget Mami. Aku suka banget, mami tau aja aku suka warna biru", ujar Xena berseri-seri.

"Syukurlah kamu suka. Mami pilih itu sambil membayangkan kamu, jadi ternyata pilihan mami benar ya. Itu blue sapphire asli Srilangka loh, sulit bedakan yang asli dengan yang sintetis kecuali kamu perbesar sampai 20x baru kamu bisa liat perbedaannya", ujar Wendy.

"Wah mami hebat sekali, bisa tau banyak batu permata", ujar Xena, Pras membantu Xena memakaikan kalungnya, sehingga di leher Xena ada dua buah kalung yang terlihat cantik sekali menghiasi.

"Tentu saja mamimu ini tau banyak, kan dia punya usaha toko perhiasan", puji Agung.

"Hebat banget mami. Eh ditumpuk gini kelihatan bagus ya, bagusnya kalung blue sapphire lebih panjang dari yang berlianmu sayang", ujar Xena kepada Pras.

"Berlianmu yang ada GPS nya ya?", tanya Wendy.

"Iya mi, ini yang pakai GPS, programnya terhubung ke HP aku", ujar Pras.

"Sepertinya Adelia juga memakai kalung yang serupa ya?", tanya Wendy lagi.

"Iya, Daddy begitu memproteksi Mommy banget Mami. Pengawal Mommy bahkan mau ditambahin tapi Mommy uda ngancam bakalan ngamuk kalau sampai ditambah", ujar Xena.

"Benarkah? Padahal waktu di sekolah dulu Nathan terkenal sangat dingin pada perempuan tapi banyak yang tergila-gila padanya karena selain tampan ia juga pintar dan kaya raya pula", ujar Agung.

"Daddy terlalu posesif sama Mommy. Percaya ngga Pi, Daddy masih suka jeles sama om Andika karena Mommy kan wakil direktur nya om Andika", ujar Xena.

"Dasar si Nathan, kalau ngga salah julukan dia Hantu Putih. Benar-benar dia mencintai Adelia. Padahal mereka menikah karena dijodohkan", puji Agung.

"Iya, waktu pertama dengar panggilan Daddy, aku juga sempet kaget. Klien WD Group yang merupakan teman lama Daddy pasti panggil dia Hantu Putih", ujar Pras.

Tak lama terdengar pemberitahuan dari MC kalau acara Akad Nikah akan segera dimulai. Viola datang mendekat setelah ia berhias.

Kemudian masuklah Anthony ke tempat acara lalu mendekati orang tuanya namun kemudian dia berjalan ke arah meja akad nikah diikuti Prasetya. Prasetya akan menjadi saksi pernikahan Anthony dan Lily.

MC mengumumkan sekali lagi dan kemudian keluar pagar bagus dan pagar ayu membuka jalan untuk pengantin wanita. Lily begitu cantik dalam riasan pengantin nya. Periasnya orang yang sama yang merias Xena waktu ia akad nikah sedangkan untuk resepsi, perias Lily akan diatur oleh Yuni.

Anthony melakukan akad nikah dengan penghulu karena Andika menyerahkan ke penghulu untuk mewakilinya. Anthony begitu tenang dan mengucapkan akad nikah dengan lancar. Setelah documen pernikahan ditandatangani, resmilah Anthony dan Lily menjadi pasangan suami istri. Congratulations Anthony n Lily.