webnovel

Akad Nikah

"Deeeelooooon", panggil Xena nyaring yang membuat Pras menutup telinganya.

"Astaga Xena, suara kamu cempreng amat si", omel Pras.

"Biarin", ujar Xena lalu sedikit berlari menghampiri Delon yang menunggunya di pintu masuk kantor WD.

"Ayo kita masuk", ujar Xena sambil menggandeng tangan Delon dengan cueknya.

Delon merasakan hawa dingin dari arah belakangnya dan saat ia menoleh, ia melihat Pras dengan tatapan tajamnya seakan hendak membunuhnya. Delon buru-buru melepaskan tangan Xena.

"Parah loe Xena, noh di belakang gw Uda ada yang mau lempar pisau ke punggung gw", ujar Delon sambil memberi isyarat dengan jempolnya menunjukkan ke arah belakang.

"Hehehe, gw lupa", ujar Xena nyengir lalu menunggu Pras yang masih berjalan di belakangnya sambil membawa tas koper kecil warna pink milik Xena.

"Bagus ya", sindir Pras kesal saat ia sudah ada dekat Xena.

"Maaf sayang. Lupa", kata Xena dengan muka polos.

Pras masih cemberut, Xena langsung melingkarkan tangannya ke lengan Pras dan mengajaknya berjalan, tapi Pras tetap berhenti ditempat ia berdiri.

"Sayang, ngga boleh ngambek sama orang hamil loh", ujar Xena lembut.

"Kata siapa", ujar Pras ketus.

"Kata aku", ujar Xena sambil mengeluarkan jurus terakhirnya, mencium bibir Pras lembut.

Pras tersenyum mendapatkan ciuman tiba-tiba dari Xena. Orang sekelilingnya banyak yang berbisik melihat kemesraan mereka berdua, tapi tak ada yang berani menegur karena yang satu Vice Presdir WD Group yang nota bene pemilik gedung dan yang satunya lagi CEO Lexi Group, perusahaan klien WD Group.

"Ayo", ujar Xena sambil menarik tangan Pras dan lalu Pras mengikutinya dengan mengiring tas koper pink Xena.

Sampai di ruang ganti, sudah terlihat Xavier yang sedang di rias dan juga Luna. Nathan dan Adelia tampak sudah rapi berpakaian dan di rias. Saat melihat Pras dan Xena serta Delon yang baru datang, Adelia menghampiri.

"Kebiasaan ni si bumil, santai banget. Eh ini Delon ya yang jadi Pagar Bagus mendampingi Madeline? Ayo Delon, kamu ikut Tante ya", ujar Adelia lalu menggandeng tangan Delon. Delon tanpa berkata-kata mengikuti langkah Adelia.

"Mommy .... ", Nathan memanggil tapi Adelia dengan cueknya tetap menarik tangan Delon lalu berbicara dengan satu orang perias dan terlihat kemudian orang itu membantu Delon bersiap. Saat Adelia berbalik dan menghampiri, Nathan sedang cemberut.

"Sayang, tuh liat, Daddy samanya kaya kamu, jeles sama Delon. Bentar lagi juga dicium Mommy", ujar Xena berbisik ke Pras yang duduk disebelahnya.

Benar saja, tak lama terlihat Adelia mencium bibir Nathan dan tersungging senyuman di bibir Nathan.

"Dasar ya anak sama mommy samanya cara ngebujuknya", gerutu Pras.

"It always work sayang", cekikikan Xena.

"Hei bumil jangan pacaran aja, cepetan ini disini mba nya kosong. Kamu mau dirias juga kan", teriak Wilma melihat Xena masih santai ngobrol dengan Pras.

Xena membuka koper pink-nya dan mengeluarkan tas kecil make up nya lalu menghampiri ke salah satu perias yang sedang menunggunya. Tampak Xena berbicara dengan si perias dan tak lama perias itu merias Xena dengan menggunakan alat make up yang ia bawa.

Acara akad nikah akan dimulai sebentar lagi. Xena tau kakaknya sedang tegang, makanya dia sengaja menghampiri Xavier yang sedang duduk di dekat pintu masuk aula WD Group.

"Kakak, jangan tegang gitu dong mukanya, nanti kalau kakak tegang malah salah ngucap ijab kabulnya jadi berabe urusan nya", ujar Xena berbisik menasehati. Xena duduk disebelah Xavier sambil mengelus punggung Xavier lembut.

"Tenang Bro, ambil nafas panjang, tahan .... trus lepaskan lewat bawah", goda Pras yang membuat senyum tersungging di wajah Xavier.

"Sialan loe", gerutu Xavier. Pras lalu duduk disisi lain Xavier sambil merangkul kakak iparnya itu.

"Gw juga sama tegangnya sama loe dua bulan lalu. Loe masih mending Ijab Kabul nya sama penghulu, nah gw sama Daddy. Mana tuh Daddy matanya tajam banget kata mau nelen gw idup-idup. Sekarang aja gw di bully mulu", keluh Pras.

"Iya si, kasian ya loe. Thanks ya Uda pada bikin gw lebih tenang", ujar Xavier tersenyum.

"Ayo kakak, semangat. Kak Xavier hebat pasti bisa Ijab Kabul dalam sekali tarikan nafas kaya kak Pras ya", ujar Xena memberi semangat. Xavier menggenggam tangan Xena erat.

"Dingin amat tangannya kak. Mau minum ngga? Aku ambilkan", tanya Xena.

"Ngga usah deh. Nanti aku mau pipis berabe lagi, ribet banget pakai kain gini", ujar Xavier.

"Sabar. Nanti abis Akad kan ganti pakai Jas", ujar Xena.

Tak lama Xavier memasuki tempat acara akad nikah karena pembawa acara sudah memanggil nya. Kemudian Luna juga memasuki tempat acara dituntun oleh mamanya. Nathan dan Adelia serta Xena dan Pras duduk dibarisan depan tamu undangan.

Xavier tampak lebih tenang saat mengucapkan Ijab Kabulnya dan berhasil sekali ucap sehingga dihadiahkan kata "SAH" saat penghulu menanyakan kepada saksi.

Luna begitu bahagia duduk disamping Xavier yang kini telah resmi menjadi suaminya secara hukum agama dan hukum negara. Airmata bahagianya menetes saat ia mencium tangan Xavier yang memberikan mas kawinnya. Apalagi kemudian Nathan, Adelia, Xena dan Pras bergantian mengucapkan selamat. Xavier memeluk Xena adiknya erat saat Xena memberikan ucapan selamat padanya dan mencium kening Xena lembut.

"Makasih ya adik cantik. Kalau ngga ada kamu tadi, mungkin aku ngga bisa setenang itu", bisik Xavier. Pras pun tak luput dari dekapan erat Xavier.

"Thanks ya Bro. Loe emang pantas jadi my Brother in law", ujar Xavier. Mereka semua tersenyum bahagia sebahagia Xavier dan Luna. Congratulations ya Xavier n Luna