webnovel

Masalah yang Tidak Terduga

Beberapa hari setelah pulang dari rumah Akari.

Terdapat pelajaran olahraga renang untuk kelas Iori. Sensei bicara kepada semua murid cowok maupun cewek untuk segera pergi menuju Kolam Renang. Seketika kelas menjadi ramai, anak cowok kegirangan dan bersemangat saat mengetahui bahwa pelajaran olahraga hari ini adalah renang. Anak-anak cowok segera mengganti pakaian renang mereka di ruang ganti. Ketika mengganti pakaian, ada teman kelas Iori yang membahas mengenai baju renang yang dipakai oleh anak cewek. Ada dari mereka berpendapat bahwa anak yang bernama Eiko lumayan bagus. Namun, temannya berpendapat bagaimana dengan anak baru itu sepertinya bagus juga. Iori tidak sengaja mendengar percakapan teman sekelasnya. Iori segera menemui temannya dan pergi menuju kolam dengan perasaan aneh.

Ketika menuju Kolam di gedung paling atas, yang hanya bisa di naiki dengan anak tangga. Mereka mendengar suara riuh dari atas gedung. Iori bersama temannya berlari ke atas mencari sumber suara dengan menaiki beberapa anak tangga. Sesampainya di depan pintu yang sudah terbuka dengan cahaya matahari yang menyilaukan mata. Iori berjalan melalui pinggiran kolam dan diikuti temannya dari belakang. Iori melihat teman sekelasnya yang sedang berdebat dengan anak cewek karena menatap mereka dengan tatapan mesum.

Melihat itu Sensei melerai perselisihan antar keduanya. Sensei menyuruh anak cowok untuk pergi dan memulai pemanasan. Ketika hampir memasuki pendinginan, Akari datang bersama Eiko dengan menutupi pakaian renangnya dengan handuk. Mereka berdua berjalan melewati pinggiran kolam. Akari bersama Eiko bergabung dengan kumpulan anak cewek. Kini Akari melepas handuknya dan hendak turun ke dalam kolam. Wajah Iori memerah saat melihat Akari melepaskan handuknya. Segera Iori memalingkan wajahnya dari pandangan Akari. Ketika ingin turun ke kolam, dengan polosnya Katsumi bertanya kepada Iori.

"Mengapa wajahmu memerah, apa terkena flu?"

"N—nggak aku sehat kok."

"Serius?"

"Ya ...."

Mendengar jawaban temannya itu Katsumi langsung berlari dan terjun ke kolam yang disusul oleh teman-teman yang lain. Iori terpukau melihatnya. Sekarang Iori bersemangat untuk terjun ke kolam. Katsumi menyarankan untuk terjun dengan sedikit melakukan salto. Mendengar saran Katsumi, Iori sedikit ragu untuk mencobanya. Namun ia tetap akan mencobanya. Dengan ragu-ragu Iori berlari hingga sampailah di pinggir kolam dan melakukan salto. Melihat Iori yang ingin salto, anak cewek bersorak dan menyemangati Iori. Akari mendengar sorakan itu hanya diam saja. Iori akhirnya terjun sambil melakukan salto. Katsumi langsung berenang ke tempat Iori sambil memukul punggung temannya tersebut. Katsumi hanya bercanda untuk melakukan salto. Namun dilakukan dengan serius. Iori mendengar itu hanya bisa ketawa. Iori melanjutkan renangnya dan tidak mengetahui bahwa Koharu tidak ada bersamanya.

Tiga puluh menit telah berlalu. Iori keluar dari kolam dan duduk dipinggiran yang tidak terkena cahaya matahari untuk beristirahat. Setelah mau duduk, Koharu datang dengan tergesa-gesa. Koharu langsung menarik tangan Iori dan membawanya ke suatu tempat. Seketika Iori kebingungan melihat perbuatan Koharu. Saat Koharu masih menggenggam tangan, Iori bertanya mengenai masalah apa yang di alami temannya. Sontak Koharu menjawab nanti Aku jelasin sambil berlinangan air mata. Koharu masih mengenggam tangan Iori hingga sampailah mereka di Kelas. Kebetulan kelas masih tidak ada orang karena masih ada pelajaran renang. Koharu mulai menjelaskan, Ia baru mendapat kabar dari Ayahnya bahwa Ibunya sedang dirawat di rumah sakit karena penyakit lamanya timbul lagi.

Iori kaget mendengar berita yang disampaikan temannya. Dengan cepat, Iori langsung berlari keluar dari kelas meninggalkan Koharu sendiri yang sedikit meneteskan air mata. Iori mencari Katsumi yang masih asik berada di kolam. Sesampainya diatas, ternyata di sekitaran kolam sudah sepi yang hanya meninggalkan Sensei yang sedang membereskan peralatan renang. Sensei mengalihkan fokusnya dan mengangkat kepalanya, melihat Iori yang berlarian di pinggiran kolam renang.

"Yang lain sudah di ruang ganti," ucap Sensei yang masih membereskan peralatan.

"Arigatou Sensei!" Tutur Iori dengan wajah panik dengan sedikit mengeluarkan keringat.

Mendengar perkataan Sensei. Iori langsung berlari ke ruang ganti cowok untuk mencari Katsumi. Dengan napas terengah-engah, Iori membuka pintu yang terdapat lima siswa yang sedang mengganti pakaian. Iori bertanya kepada mereka mengenai keberadaan Katsumi. Salah satu dari mereka menjawab, Fujita-san sudah pergi beberapa saat tadi. Iori keluar dari ruangan tersebut dan mencari keberadaan Katsumi. Namun Iori berpikir ada satu tempat yang sering dikunjungi Katsumi saat jam istirahat. Segera Iori menuju ke tempat tersebut dan benar Iori menemukan Katsumi yang sedang memberikan makan anak kucing.

Saat telah menemukan Katsumi, Iori berjalan sekitar dua meter dengan napas masih sedikit terengah-engah. Iori langsung mengatakan berita mengenai ibunya Katsumi.

"Ibunya Koharu berada di rumah sakit sekarang,"

"Mau ikut menjenguk Ibunya?"

Mendengar berita buruk itu, Katsumi langsung kaget dan langsung mengiyakan ajakan temannya.

"Setelah pulang kita langsung pergi bersama," ucap Iori dengan pikiran yang sudah tenang.

"Baiklah ... Sebelum itu, bisa bantu memberikan makan anak kucing ini?"

"aku mau ke toilet sebentar."

"Eeehh ... Aku?" Dengan wajah cemberut.

◇◇◇

Saat sedang mencari Akari, Eiko melihat Iori bicara berdua dengan Katsumi. Eiko penasaran mengenai pembicaraan mereka. Eiko langsung menguping pembicaraan mereka di sudut gedung yang tidak terlihat oleh mereka. Eiko terkejut saat mendengar pembicaraan mereka mengenai Ibunya Koharu yang berada dirumah sakit. Eiko langsung berlari dari tempat tersebut dan segera mencari Akari yang tidak tahu keberadaannya.

Eiko mencari ke segala tempat namun tidak menemukannya. Eiko berputus asa dan kembali ke Kelas. Ternyata Akari berada di mejanya sendiri. Dengan sedikit kesal Eiko langsung berjalan ke meja Akari.

"Dari mana saja? aku mencarimu tahu!"

"Aku ... habis dari toilet tadi"

"Haaah! Toilet? Serius,"

"Mengapa aku sebodoh ini sih mencarimu kesana-kemari."

Akari mengangkat tangan kanannya sambil sedikit menutup mulut mungilnya hingga terdengar suara tertawa dari mulutnya. Akari bertanya kepada Eiko untuk apa mencarinya hingga ke seluruh tempat. Eiko langsung bicara mengenai topik menyedihkan yang ia dapat dari hasil menguping pembicaraan Iori dan Katsumi dari balik gedung. Mendengar berita dari Eiko, wajah Akari terlihat sedih. Eiko ingin mengajak Akari untuk menjenguk Ibunya Koharu. Namun Akari berpikir apakah kita boleh menjenguk Ibunya.

"Nanti aku tanyakan kepada Koharu ya."

◇◇◇

Kelompok Iori sudah berada di koridor kelas hingga sampailah mereka di depan kelas secara bersamaan. Melihat situasi tersebut, Eiko tidak menyiakan kesempatan tersebut. Eiko langsung bertanya kepada mereka bertiga. Apakah aku dan Akari boleh ikut menjenguk setelah pulang sekolah. Mendengar ucapan tersebut, mereka kaget dan bertanya-tanya kenapa bisa tahu mengenai berita tersebut.

"Tergantung orangnya langsung sih, boleh atau nggak?" Kata Iori sambil melontarkan pertanyaan kepada Koharu.

"Boleh kok ...." Ucap Koharu dengan senyum kecil.

"Baiklah, kita janjian di Stasiun setelah pulang sekolah."

"Baiklah!" Tutur Eiko sambil meninggalkan mereka bertiga.

Kelas berjalan seperti biasanya. Iori dkk kembali ke meja mereka masing masing. Semua murid di kelas kembali ke meja masing masing dan menerima pembelajaran dari Sensei hingga menunggu jam istirahat datang. Di detik-detik bel istirahat mau berbunyi, Sensei memberhentikan pembelajaran hingga bel istirahat berbunyi.

"Sekian pembelajaran kita kali ini." Kata Sensei sambil keluar meninggalkan Kelas.

Semua anak-anak di kelas menghela napas dengan panjang. Akhirnya mereka bisa bersikap seperti biasanya.

"Pembelajaran hari ini sulit sekali," Ucap salah satu anak diKelas.

"Iya-kan aku hampir pingsan di buatnya," Ucap anak yang lain.

Mendengar percakapan tersebut, Iori sedikit tertawa dan setuju mengenai ucapan mereka. Iori berdiri dari mejanya, menuju ke meja Katsumi dan Koharu. Kini mereka memutuskan untuk keluar dari kelas menuju ke luar gedung mencari tempat yang nyaman untuk menyantap bentō yang mereka bawa. Mereka menemukan sebuah pohon yang cukup rindang. Kini Iori bersama teman-temannya mulai membuka bentō yang mereka bawa. Iori membuka kotak bentōnya yang disiapkan oleh Neesan-nya, ternyata Neesan-nya telah menyiapkan omurice yang bertuliskan kata Baka di atasnya dan di balut dengan gambar love di sampingnya. Melihat itu, Iori langsung mengoleskan kata-kata tersebut menggunakan sendok sambil berkata dengan kesal.

"Neesan bodoh!!"

"Kenapa?" Tanya Katsumi.

"Tidak apa-apa." Sambil senyum kesal.

Koharu menawarkan tamago yang ia bawa kepada keduanya, Katsumi langsung mengambil satu menggunakan sumpitnya di susul dengan Iori yang mengambil lebih banyak dari Katsumi.

"Hoii!" Ucap Koharu kesal

Mereka berdua tertawa lepas hingga tidak menghiraukan yang berada di sekelilingnya. Lalu Iori menawarkan omurice yang sudah diolesi sebelumnya, dengan cepat Katsumi mengambil sebagian omurice yang Iori punya. Melihat kelakuan teman-temannya, Koharu hanya bisa tertawa melihatnya. Lalu wajah Koharu kembali murung kembali mengingat Ibunya yang berada di Rumah Sakit. Iori melihat wajah Koharu tersebut langsung menyemangatinya bahwa Ibumu pasti sembuh kok. Koharu kembali tersenyum lagi.

Karena waktu istirahat hampir selesai. Katsumi mengajak untuk kembali ke Kelas. Mereka bertiga membereskan bentō yang mereka bawa dan meninggalkan tempat tersebut. Ketika ingin menaiki tangga, Iori dan temannya melihat Eiko yang berlari membawa pita yang imut yang disusul oleh Akari dibelakangnya. Wajah Akari terlihat memerah saat sedang berlari dan membuat jantung Iori sedikit berdetak kencang.

"Kalian berdua! Jangan berlarian di tangga," Ucap Sensei yang melihat kejadian itu.

"Ma—maaf." Ucap mereka berdua yang masih berlarian.

Katsumi dan Koharu tertawa geli melihat kelakuan mereka. Iori tidak sengaja menunjukkan Senyum manisnya dan dilihat oleh Akari. Wajah Akari bertambah merah melihat itu.

"Ayo, Kita kembali ke Kelas." Ucap Koharu dengan masih tertawa.

"Ahh ... ayo" Jawab keduanya.

Kini mereka bertiga melanjutkan menaiki tangga hingga sampailah mereka ke dalam Kelas.

◇◇◇

Eiko berjalan agak cepat menuju ke meja Akari. Eiko memberitahu bahwa kita diperbolehkan untuk menjenguk Ibunya Koharu. Kita pergi ke Rumah Sakit menggunakan apa. Diperjelas Eiko bahwa Ayahnya baru pulang dari luar negeri. Kemungkin Ayahku bisa mengantarkan Kita. Jadi kita tidak memusingkan untuk pergi kesana.

Bel Istirahat kedua berbunyi, Eiko kembali ke mejanya lalu mengambil bento di bawah mejanya. Eiko kembali ke tempat Akari sambil bento yang ia bawa. Akari telah menyiapkan bento yang ia bawa ke atas mejanya. Eiko bergerak mengambil kursi yang berada di depan meja Akari.

"Selamat makan!" Ucap keduanya

Sambil menyantap makanannya, Akari sesekali melihat keluar jendela. Dan melihat Iori sedang berada di bawah sana. Akari melihat tingkah laku dan mengeluarkan suara ketawa kecil.

"A-chan, kamu membawa apa?" Tanya Eiko sambil memandang bento yang Akari bawa.

"Hmm!!" Sambil membuat muka cemberut.

"Aku bawa sepaket omurice" masih muka cemberut.

Sambil memasang wajah cemberut, ia kembali seperti biasa saat melihat dari keluar jendela. Aku baru ingat, aku di beri hadiah dari Ibuku sebuah Pita. Namun, Akari mengatakan bahwa pemberian Ibunya terlalu imut baginya. Akari lalu menunjukkan pita tersebut. Dengan berpikiran iseng kepada Akari, Eiko langsung mengambil pita tersebut dan memakaikan di rambutnya.

"Bagaimana penampilanku," ledek Eiko sambil berlari meninggalkan Kelas.

"Kembalikan dong! Eiko-san...." Sambil mengejar Eiko dan berwajah merah padam.

Mereka berdua kini berlari hingga menuruni tangga. Saat sedang berlari mereka melihat Iori bersama kawan-kawan yang menaiki tangga. Setelah selesai menuruni tangga, mereka tidak sengaja terlihat oleh Sensei yang sedang berjalan menuju ke ruangan Kelas.