webnovel

PETUALANGAN MENCARI KEKUATAN 2

Keesokan harinya para warga yang melakukan penyelidikan di hutan kembali, beberapa dari mereka terluka bahkan ada yang gugur. Claris mencari ayahnya tapi dia tidak menemukannya tidak lama kemudian seorang pria menemui claris lalu memberikan sebuah kotak, Claris langsung membuka kotak itu didalamnya terdapat potongan kepala ayahnya. "Maaf tidak bisa melindunginya, beliau terkena racun yang sangat kuat" lalu pria itu pergi.

"Ada apa dengan hutan itu sebenarnya?".

Claris langsung pergi ke hutan tanpa sepengetahuan penjaga desa dia ingin mengetahui misteri yang terpendam di hutan itu. Ketika memasuki hutan aura iblis nya sangatlah pekat, hal itu membuat claris kesulitan untuk membaca pergerakan di sekitarnya. Saat memasuki hutan lebih dalam lagi disana terdapat sebuah Goa, aura iblis itu berasal dari Goa tersebut.

Saat memasuki Goa itu claris sangat terkejut, karena dalamnya ada seorang perempuan dan perempuan itu adalah (cindy grula). " Ci-cindy kenapa kamu disini?"

"Datang Satu lagi tikus menyebalkan"

Cindy langsung menyerang Claris dengan memanjangkan kukunya, "Akhh" salah satu kuku itu mengenai tangan Claris. "Ada banyak yang ingin ku tanyakan padamu"

"Apapun itu aku tidak peduli, yang ku inginkan hanyalah jantungmu. Hahaha"

"Rena, diamana? sejak pagi aku belum melihatnya"

"Rena ya?, maksudmu gadis pirang itu?"

"Tidak, kenapa?"

"Karena dia sudah clan kami, oi bocah kamu tidak tau siapa sebenarnya gadis ini?"

"Aku memang tidak mengetahui nya, memangnya kenapa?"

"Gadis ini bukanlah manusia, dia merupakan iblis tapi selama ini dia menekan aura iblis nya, setelah bertahun-tahun aura iblis nya hampir sepenuhnya hilang. Aku ke sini ditugaskan untuk mencari gadis ini, tapi dia tidak mau ikut dengan ku dan memilih untuk melawan jadi kubuat dia begitu. Kenapa kamu se terkejut itu padahal dia adalah orang yang baru kamu temui beberapa hari yang lalu lo."

"Satu pertanyaan lagi, apa kamu yang membunuh ayahku?"

"Ayahmu?, maksudmu pria berotot yang bodoh itu dia sudah mati lo, aku tidak sengaja memenggal nya ah tidak aku sengaja. Maaf tapi aku benar tidak sengaja lo. Ahahaha"

"Begitu ya. Orang ini sangat kuat aku tidak mungkin bisa mengalahkan nya, tapi aku harus membawa Rena pergi dari sini"

Claris mengeluarkan pedangnya lalu menuju ke arah Cindy, "aku harus mengalahkan nya apapun yang terjadi, berpura-pura menjadi teman itu tidak bisa dimaafkan".

"serangan yang sia-sia saja, ayah dan anak sama saja sama-sama bodoh"

Cindy menahan serangan claris dengan menggunakan kukunya tapi ternyata yang Cindy lawan hanyalah bayangan. "Apa ini!, dimana tubuh asli nya?".

Claris langsung menggendong Rena lalu pergi dari tempat itu. "Sia-sia saja bocah, cepat atau lambat kamu akan kubunuh dan gadis itu akan kubawa pulang"

"Hari sudah mulai gelap Rena tidak sadar juga padahal semua lukanya sudah ku obati, apa yang harus kulakukan kedepannya, aku yang sekarang sangatlah lemah aku harus menjadi lebih kuat lagi, tapi apa yang harus kulakukan?, ayah". Beberapa saat kemudian Rena bangun. "Syukurlah kamu akhirnya bangun juga"

"Aku kenapa?, dimana ini?, oh iya Cindy ternyata dia-"

"Ssst, aku sudah tau semuanya, dan juga jangan terlalu banyak gerak lukamu belum sembuh total"

"Apa yang terjadi apa kamu menyelamatkan ku?"

"Yaaa, bisa dibilang begitu hehe"

"Jadi apa yang akan kamu lakukan kedepannya?, dia adalah orang yang tidak akan melepaskan target nya begitu saja. Terlebih lagi target nya diambil orang lain"

"Aku juga tidak tau apa yang harus kulakukan setelah ini, tapi yang utama aku harus bertambah kuat mungkin suatu hari nanti aku akan menghadapi dia lagi"

"Begitu ya, kalau begitu kita akan pergi ke selatan"

"Selatan?, kalau tidak salah disana terdapat pegunungan (FAYLA) yang menjadi pembatas langsung dari negara tetangga"

"Ya memang benar, di sana ada kota Azura, di kota itu terdapat banyak para mantan tentara yang telah pensiun. Kamu bisa minta mereka untuk mengajarimu, kalau semisalnya mereka tidak mau berikan saja uang"

"Bisa dengan cara seperti itu ya?"

"Jika berjalan kaki mungkin membutuhkan waktu sekitar 2 minggu, hmm sepertinya kita membutuhkan kendaraan"

"Ya benar tapi dimana kita bisa mendapatkannya, uangku tidak cukup untuk membeli nya"

"Begitu yaa, apa boleh buat kita akan berjalan!"

"Tapi 2 minggu lo 2 minggu itu pasti sangat jauh, ahhk merepotkan"

Saat subuh mereka pergi meninggalkan wilayah kota zyuric yang sekarang menjadi kota mati. Saat mereka melewati kota zyuric yang telah hancur mereka hanya melihat mayad yang tidak dikubur, bau mereka semakin menyengat. "Bau sekali kita harus cepat bisa-bisa kita mati dengan bau ini". 3 jam setelahnya mereka sampai di desa kecil yang berada di kaki gunung, "oi Rena, kita istirahat dulu aku sangat capek, kaki ini sudah mencapai batasnya"

"Apa boleh buat kita akan istirahat disini, dan juga aku merasa lapar"

"Asik akhirnya makan"

"Entah kenapa aku merasa jadi seperti ibunya"

Hari sudah mulai gelap, mereka berdua memutuskan untuk menginap di desa ini sampai besok. Penginapan di desa ini tidak terlalu mahal jadi mereka bisa menyewa kamar masing-masing. "Lelah nya". Tidak lama kemudian ada yang mengetuk pintu kamar Claris. 'Siapa itu?, malam-malam begini." "yaa tunggu sebentar". " yo,," "Rena? Kamu tidak istirahat?." "ada hal penting yang ingin ku bicarakan dengan mu" "ada apa?, kelihatannya sepenting itu" "jalan menuju kota Azura untuk sementara ditutup" "Eh, serius jadi bagaimana kita kesana?" "Satu-satunya jalan hanyalah lewat gunung" "bukankah di gunung adalah markas nya para bandit?, dan juga kalau tidak salah di gunung terdapat seekor naga hitam. memangnya kenapa jalannya ditutup?" "terjadi pembunuh berantai di kota, dan tidak diketahui siapa pelakunya, jadinya mereka menutup akses keluar masuk kota untuk memudahkan mencari pelaku kemungkinan pelaku itu masih ada di kota" "kalau begitu kita akan mencari jalan lain, melewati gunung terlalu nekat disana sangat berbahaya" "ya kita akan mencari jalan lain, tapi mungkin akan sulit, karena setelah melewati hutan terdapat sebuah ngarai besar. Untuk melewatinya hanya ada dua jalan" "itu masalahnya, ahhh untuk sekarang istirahat saja dulu, pikirkan lagi itu besok" "kalau kamu berkata seperti itu baiklah".

Keesokan harinya, Rena bangun lebih awal jadinya dia memutuskan untuk melihat-lihat desa, tidak lama kemudian terlihat para pedagang dari kejauhan. "Ohh ada pedagang, mungkin mereka memiliki barang bagus". Setelah para pedagang itu sampai dan menjajakan barang bawaan mereka. "permisi paman, aku mau membeli ini" Rena mengambil sebuah mantel. "oh ya baik, harganya 64,000 rims" "eeee, ternyata lumayan mahal. Aku mau beli 2" "ya silahkan di pilih mau yang warna apa".

Setelah memilih dan membayar Rena bergegas kembali ke penginapan, sesampainya di penginapan terlihat Claris yang sedang sarapan. "Hai, Claris aku bawakan ini" "apa ini?" "coba saja buka" lalu Claris membuka nya "wahh, Terima kasih Rena" "aa, ee bukan apa apa".

Setelah sarapan mereka meninggalkan desa lalu pergi ke kota Azura, di sepanjang jalan terlihat banyak perbukitan yang sangat indah. Tidak lama kemudian mereka memasuki hutan. "Rena sepertinya ada yang menunggu kita di depan sana". " ya mereka berjumlah 45". Di sana terlihat para goblin yang sedang menunggu mangsanya, "Claris, biar aku saja! ". Rena mulai mengeluarkan pedang nya, pedang itu keluar dari Tangannya. " goblin bukan apa-apa bagiku" satu persatu Goblin telah dikalahkan, lalu semuanya telah dihabisi oleh Rena.

"Hebat, dia mengayunkan pedangnya dengan halus", Lalu mereka melanjutkan perjalanannya.

Tidak lama setelahnya, " wahh cantik sekali, Claris kita akan Istirahat dulu di sini". "baiklah kaki ku juga sudah sampai batasnya". Claris lalu mencari ikan di danau untuk makan siang.

Beberapa saat kemudian. " Rena awas!" sebuah anak panah mengarah ke mereka. "Siapa yang melakukannya?" lalu puluhan anak panah mengarah ke mereka, beberapa di antaranya di tangkis dengan pedang. "Akhh, sialan".

" kau tidak apa-apa?"

"ya jangan khawatir"

Salah satu dari anak panah menancap di kaki Claris.

"Claris aku akan menggendong mu, kita harus lari dulu"

Rena menggunakan kekuatan iblis nya untuk menambah kecepatan nya. Mereka berlari hingga keluar hutan, di luar sana terdapat puluhan elf yang mengepung mereka.

"Apa-apaan ini"

"Kita benar-benar tidak beruntung"

"Sekarang kita ikuti saja apa mau mereka, nanti kalau ada celah kita akan kabur"

Para elf langsung menangkap mereka lalu membawa mereka ke sebuah desa yang ada di bawah pohon besar.

"Elf nya banyak sekali"

"Jangan banyak omong!!"

"Oy, apa salah kami sampai ditangkap begini?"

"Kalian adalah penyusup waktu itu!, tidak bisa dimaafkan membunuh tuan putri. Kalian harus di bunuh!!"

"Kami saja baru sampai di hutan ini tadi pagi, kami tidak mengetahui apapun"

"Sudah lah Rena mereka tidak akan mendengarkan mu, elf itu keras kepala dan tidak mau menerima fakta."

"Apa katamu?!" Claris ditendang oleh salah satu elf,

"Claris?, kamu tidak apa-apa?"

"Ya jangan khawatir"

"Kalian manusia rendahan ikut kami"

"Siapa yang rendahan"

"Sudahlah, sekarang kakiku sudah sembuh kita bisa kabur kapan saja"

"Eh kapan kamu menyembuhkannya?"

"Sejak elf itu membawa kita ke sini, aku menyerap mana mereka untuk mengobati luka ku"

"Oh, hebat ternyata ada cara seperti itu"

"Apa yang kalian bicarakan?, masuk ke sana!"

Rena dan Claris lalu dikurung di dalam sebuah penjara, penjara itu dijaga ketat oleh para elf.

"Tidak ada celah untuk kabur"

"Aku mempunyai sebuah rencana, tapi kemungkinan akan ada banyak korban"

"Lebih baik jangan, sebisa mungkin hindari pertarungan"

"Baik kalau begitu"

Keesokan harinya, penjara itu masih di jaga dengan sangat ketat, lalu salah satu elf menghampiri mereka.

"Perkenalkan namaku Hiona, aku adalah putri kedua"

"Aa, y-ya namaku Claris. Gila cantik banget, aku ingin menikah dengan nya"

"Namaku Rena, tentu saja kamu kesini bukan hanya untuk perkenalan. Apa tujuanmu?"

"Ehh, hebat juga kalau sadar"

"Hanya dengan itu dia telah memuji ku, Anak-anak saja tau"

"Nyonya Hiona apa yang membuatmu datang menemui kami?"

"Kalian bukan mereka kan?, ya karena aura kalian sangatlah lemah. Orang seperti kalian tidak mungkin bisa membunuh kakakku"

"Ada benarnya aku memang masih lemah, jadi apa boleh kami pergi?"

"Tidak secepat itu, wanita itu dia bukan manusia kan?"

"Eh, menuduh orang lain tanpa bukti adalah kejahatan"

"Kenapa kamu marah, padahal dia memang bukan manusia"

"Ya, aku memang bukan manusia, aku ini iblis lebih tepatnya, iblis penyerang no 87 Rena Walenstain"

"No 87?, hahahaha lemah banget"

"Orang ini makin di ajak bicara makin bikin kesal"

Tidak lama kemudian terdengar suara ledakan,

"Maaf mengganggu. Nona Hiona, mereka datang lagi"

"Apa katamu?. Siapkan semua pasukan, serbu mereka, mereka tidak ada apa-apanya kalau di wilayah kita"

"Permisi Nona elf, lebih baik kamu pergi untuk melihat situasinya. Kemungkinan mereka bisa mengalahkan pasukan kesayangan mu itu"

"Diam kamu dasar pirang sialan"

Lalu Hiona pergi untuk melihat apa yang terjadi, disana terlihat sekelompok orang yang membawa senjata sihir menyerang hutan.

"Tidak mungkin, apa ini"

"Halo Nona elf"

"Hhh, bagaimana kamu bisa keluar?"

"Sejak awal menghancurkan penjara itu adalah hal yang mudah, tapi kami tidak ingin mencari msalah dengan elf"

"Apa katamu"

"Wah, parah banget. Bagaimana Rena apa kita pergi?"

"Hmm, kalau kita pergi Nona elf ini akan kesepian lalu mati dibunuh mereka. Hahaha"

"Sialan kau gadis pirang"

"Jadi Hiona apa yang akan kamu lakukan, semua pasukan mu sudah dihabisi, dan para elf lainnya sudah di kurung oleh mereka"

"Apa katamu. Ahhhhh sialan siapa sebenarnya mereka?"

"Nona elf, apa mau ikut dengan kami?"

"Untuk apa? Aku ikut dengan orang licik seperti kalian"

"Kamu sudah tidak punya apa-apa lagi sekarang, cepat atau lambat kamu juga akan mati dibunuh mereka."

"Kamu kenal mereka?"

"Tidak, mereka memburu elf untuk dijual. Mereka adalah sekelompok bandit yang sering pergi ke berbagai tempat, elf dihargai sangat mahal oleh karena itu mereka sering memburu elf."

"Jahatnya, tapi untuk apa mereka menjual elf?"

"Mereka menjual nya ke para bangsawan untuk menjadi pemuas nafsu"

"Mmm, aku ikut dengan kalian. Sepertinya aku tidak bisa menyelamatkan mereka sekarang"

"Ya baiklah, sekarang anggota kita bertambah satu"

"Tapi apa elf ini bisa di percaya?"

"Jika dia berkhianat bunuh saja atau kita jual"

"Ehhh, tidak aku tidak mau. Aku berjanji untuk tidak berkhianat"

"Ohh kamu berjanji, jadi tadi kamu memang memiliki niat untuk itu"

"Tentu saja tidak"

"Hohh, benarkah?"

"Sudahlah Rena, sekarang kesempatan kita untuk kabur"

Lalu mereka pergi meninggalkan desa elf yang sudah hancur itu.