webnovel

bab 2

"Aduuuh pantatku, Lo kalau jalan pakek mata dong sakit nih," seru agnia masih dengan posisi duduk dilantai.

" Bisa-bisa nya lu yang nabrak kok elo yang marah," sarkas Devan melirik sekilas agnia yang masih stay terduduk dilantai lalu melanjutkan jalannya disusul sahabat - sahabat Devan.

" Wooy berhenti lo, awas ya Lo gue bales Lo," teriak agnia

" Astaga agnia," jerit dania sedikit terkejut.

" Kenapa sih Lo bukan bantuin kek malah teriak- teriak ? Kayak lihat hantu aja," seru agnia sedikit kesal dengan dua sahabatnya.

" Lo tau gak sih tadi itu siapa?" tanya dania heran kepada agnia.

" Enggak,emang siapa sih kok elo samapai seheboh itu?" Tannya agnia kepada Dania dengan wajah polos.

" Aduhh Lo itu kemana aja sampai gak tau Devan," sahut cantika.

" Oh jadi nama orang ngeselin tadi Devan, emang siapa sih dia sampai kalian berdua seheboh ini? " Tanya agnia sama Dania dan cantika.

" Aduh agnia, devan itu mos wanted dan kapten basket putra," seru Dania dengan nada hebohnya.

" bodo amat dia itu mau siapa mau most wanted kek, mau kapten basket kek, mau anak kepala sekolah kek pokoknya gue mau bales perbuatan dia, enak aja nabrak gue enggak minta maaf apalagi bantuin, malah ngatain gue gila juga, ngeselin itu orang. Kalian juga bantuin gue kek malah cuma liatain doang dari tadi," seru agnia kepada dua sahabatnya yang dari tadi enggak bantuin dia tapi malah bahas Devan .

" Heheh ya maaf dong gitu aja marah - marah ,kirainkan masih betah duduk di lantai" terang Dania dan cantika sambil membantu agnia berdiri.

" Bodoamat lah nyebelin banget sih hari ini, " balas agnia sambil berjalan meninggal kan Dania dan cantiak.

" Woi tungguin dong, kok kita malah ditinggal," teria Dania dan Cantika sambil berlari mengejar agnia.

Setelah itu mereka langsung berganti baju basket dan menuju lapangan indoor. Saat mereka memasuki memasuki lapangan indoor temen sekelas mereka sudah berbaris dan pak Hendra sedang mengasih arahan.

" Hey kalian bertiga dari mana aja, yang lain udah dari tadi baris kalian baru datang?" Tanya pak Hendra kepada agnia,Dania dan Cantika yang baru aja masuk ke lapangan indoor.

" Hehehe maaf pak tadi ada masalah sedikit," terang agnia sambil dengan gaya pecicilannya.

" Alasan aja kalian bertiga itu, kamu juga agnia kamu itu sebagai kapten basket itu harusnya memberi contoh yang baik bukan malah kaya gini," ujar pak Hendra kepada agnia dan kedua sahabtnya.

" Ya kan kita udah minta maaf pak, kita terlambat juga enggak disengaja kok pak,"terang Dania panjang lebar kepada pak Hendra.

" Ya udah besok lagi jangan diulangi lagi, sekarang kalian langsung bergabung sama temen - temen kalian dan untuk penjelasan yang sudah bapak sampaikan tadi, nanti kalian bisa tanya sama temen temen kalain ," kata pak Hendra kepada agnia dan kedua sahabatnya.

Setelah itu semua tim basket langsung keluar dari lapangan indoor untuk memulai latihan di lapangan outdoor.

Sesampainya di lapangan outdoor semua anak langsung membentuk barisan 2 bersaf.

" Udah lengkap semua atau belum anak-anak ?untuk Devana coba temennya dicek dulu udah lengkap atau belum," ucap pak Hendra.

" Siap semuanya sudah berkumpul disini pak" jawab Devan setelah mengecek semua temen-temen nya.

" Oke anak - anak seperti yang sudah saya sampaikan tadi untuk persiapan turnamen olahraga bola basket yang akan diadakan 1 bulan lagi dan akan diadakan di sekolahan tercinta kita ini. Maka dari itu kita harus mulai latihan lagi untuk mengikuti turnamen tersebut, untuk itu kita awali kegiatan pada sore hari ini dengan berdoa terlebehi, berdoa dipersilahkan ..... Berdoa selesai, setelah ini kalian pemanasan lari lapangan ini lima kali," jelas pak Hendra kepada tim basket.

" Kurangi dong pak, tiga kali aja ya pak ?" Ucap Rita salah satu temen satu tim agnia.

"Kamu kira bapak lagi jualan, yang seenakknya kamu tawar menawar, toh pemanasan ini juga demi kalian kan biar tidak cidera," tegas pak Hendra kepada temen satu tim basket Agni.

" Tiga putaran aja ya pak ? Ini luas banget lo pak lapangannya, emang bapak tega nanti kalau kita ada yang pingsan," ujar ika ikut mendukung opini Rita.

" Stop disini itu yang jadi guru kalian siapa kok kalian yang atur - atur gak ada tawar-menawar sekarang kalian langsung kerjakan tugas kalian untuk lari lapangan lima kali," tegas pak hedra yang sudah geram kepada murid nya.

"Gak usah banyak omong kenapa sih kalian itu, tinggal lakuin aja kok susah banget sih," cetus Rio temen satu tim devan yang sudah pusing mendengar kicauan kicauan anak cewek.

" Huuuuuu," seru anak anak cewek kepada rio , mulailah banyak suara keributan.

"Gak usah banyak omong lu," ucap devan yang dari tadi udah malas dengan keributan temen - temennya sambil mulai berlari mengelilingi lapangan.

Semua langsung diam menyusul berlari dibelakang Devan mengelilingi lapangan outdoor setelah mendengar suara sinis devan.kecuali agnia dan kedua sahabatnya yang masik stay berdiri dilapangan sambil menggibah ria.

" Apa apa sih anak ngeselin itu, sok berkuasa banget" cetus agnia kepada dua sahabatnya.

" Mendingan kita langsung ikut lari aja, dari pada nanti kena semprot devan lagi," sahut Dania.

" Iya yuk takut juga gue kalau Devan udah ngeluarin suara sinisnya," potong cantika yang tumben enggak lagi enggak lemot.

Setelah itu agnia dan kedua sabatnya langsung menyusul temen - temennya yang udah berlari mengelilingi lapanga. Saat sudaha melewati putaran ketiga tiba tiba agnia jatuh pingsan.

"Bruk," agnia jatuh pingsan ditengah lapangan. Tetapi tidak jatuh kelantai karena ditangkap sama devan.

" Agnia Lo kenapa?," ucap cantika dengan sikap yang terlalu polosnya.

" Lo gila apa gimana sih can, orang agnia aja pingsan kok elo malah tanya ya enggak mungkin di jawablah," seru Dania kepada cantika yang lemotnya udah mulai kambuh.

"Ya maaf gue kan sepontan panik karena agnia tiba tiba jatuh pingsan," terang cantik dan jangan lupakan dengan wajah polosnya.

" Haaa agnia tadi kemana ? Kok enggak ada," ucap agnia kebingungan karena enggak melihat bau - bau keberadaan agnia.

" Apa mungkin agnia udah sadar terus pergi ninggalin kita berdua" sahud Cantika dengan sifat lemotnya yang tidak ketinggalan.

" Plish ya can sekali ini aja bisa enggak sih lemotnya jangan ikut dulu, kamu hilangin dulu kenapa sih" seru dania sedikit gemas dengan cantiaka.

" Dari pada kita ribut terus dari tadi lebih baik kita cari agnia aja," ajak agnia kepada cantika karena udah malah ribut sama cantika.

Saat tadi Dania dan Cantika debat agnia ternya sudah dibawa pergi sama devan, agnia dibawa ke uks,