webnovel

A guy

Fantasy
Ongoing · 391 Views
  • 1 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT

What is A guy

Read A guy novel written by the author Xyrelle_Rivera on WebNovel, This serial novel genre is Fantasy stories, ✓ Newest updated ✓ All rights reserved

Synopsis

he fell in love with his secretary and he abandoned her because he choose the girl that he met in the bar

You May Also Like

Star Shopping in Blue

The annual gala hosted in the Watson estate had been known for years. The big event is attended by the fourteen most sophisticated and powerful families all around the globe. The Watson, Mctyler, Kellior, Morgan, Lewis, Marygoldstein, Waldridge, Astor, Barclay, Ellis, Astley, Soleil, Wilson, and Mareign. The fourteen families are composed of powerful politicians and business tycoons. The fourteen elites are known to support different types of business in their localities and even abroad. They funded any form of business that would flourish in the world market. The undeniable friendship of the fourteen elites, from the founders down to the newest line of heirs had always been unbreakable. Trust settled its roots between the families, tying them into a tight knot. Several fixed marriages had been arranged from generation to generation, becoming a tradition at the annual gala. Its purpose is to expand their riches by pairing up young heirs and heiresses, ensuring that the wealth within the families circulates around the hands of well-trained business handlers. Mr Watson, the wealthiest man among the elites, finally selects the right man in his sight to marry his twenty-year-old daughter, Gabriella July Watson. No matter how July tries to persuade her father that she refuses to marry her old childhood acquaintance, she still finds herself considering the fate that her father chose for her. July strongly thinks her star shopping was over, the moment her father chose the man for her, but little did she know, it was only the beginning, and at some point, she will have to start all over again. As she begins her journey, exploring life outside her father's estate, she'll discover that there's more to her dreams and a lot to know about people. As she spoils herself with the freedom her father had allowed her, she reflects on the injustice of life and seeks a soul just like hers - always looking for someone who is a mirror. Someone that would always see things the way she does, and there was it, right in front of her, but will two broken souls be able to heal and bring peace in one another? Or would be just a complete disaster, dragging everyone near them into a depth of unmatched fuckery of life? **** Note: Music plays a huge part of in this book, songs and artists will be mentioned in the following chapters. Enjoy reading!

sermo_animo22 · Urban
Not enough ratings
12 Chs

Life Switch "ON"

Aku bisa merasakan dengan jelas lidah api yang terus menerus menjilati setiap jengkal tubuhku. Panas, perih, menyakitkan. Hingga bahkan untuk berteriak pun aku sudah tidak sanggup. Kenapa aku masih sadar sampai sekarang. Dari yang pernah aku baca, ketika ajal sudah dekat kau akan mulai melihat kilas balik seluruh hidup mu. Sepertinya kilas balik itu sudah dimulai. Aku menatap tangan ku, tapi anehnya terlihat seperti tangan mungil yang hanya dimiliki oleh bayi, didepanku ada kedua orangtua ku. Mereka terlihat sangat bahagia. Tiba-tiba adegan berganti. Aku melihat orang lain yang sama sekali belum pernah kutemui dimanapun. Seorang gadis yang mungkin seumuran denganku, hanya saja dia sangat cantik, terlalu cantik hingga rasanya menyakitkan. Setidaknya bagiku. Dia tengah berdiri di depan tebing dengan pandangan kosong menatap lautan. Rambutnya yang panjang berwarna perunggu bergerak liar tertiup angin kencang. Sama seperti tadi tiba-tiba semua penglihatan ini berganti dengan adegan baru. Hanya saja kali ini aku bukan hanya sekedar melihat, tapi aku ikut merasakan semuanya. Aku tidak bisa bernapas, semuanya gelap gulita. Api yang tadinya melalap ku dengan rakus menghilang entah kemana, rasa panas menyakitkan yang menyayat tubuhku berganti tusukan tajam. Ribuan, tidak, aku tidak bisa mengira-ngira, rasanya tubuhku seperti ditusuk tanpa henti dari berbagai arah. Apakah aku sudah mati? bukankah seharusnya kematian itu damai? kenapa aku masih terus disiksa seperti ini? apa aku sekarang berada di neraka? Ya. Itulah satu-satunya jawaban yang masuk akal dari semua ini. Aku mengerjapkan mata, terlihat sesuatu, seperti bergerak ke arahku. bayangan hitam kelam. Kau bisa bayangkan segelap apa warnanya hingga bahkan aku bisa melihat jelas bentuk nya di tengah-tengah kegelapan ini. Seperti kain hitam yang merayap ke arahku. Ketika bayangan itu semakin dekat aku merasakan hentakan yang teramat menyakitkan dari dalam dadaku. Seperti ada yang menarik paksa jantungku tepat dari dalam tubuhku sendiri. Sakit. Aku sudah tidak bisa bertahan lagi, jika seperti ini siksaan yang harus aku jalani selamanya di Neraka, aku tidak mau mati. Tidak sekarang. Tolong, kumohon tolong aku. Tolong berikan aku satu kesempatan lagi untuk hidup kembali. Aku mohon tolong selamatkan aku, siapapun. Tuhan. Dewa. Siapapun. Aku terbangun. Tiba-tiba. Dadaku sesak, jangankan bicara, aku mati-matian megap-megap berusaha menarik masuk tiap Oksigen yang bisa kuhirup. Tapi kedua mataku bisa melihat dengan jelas. Langit malam tanpa bintang, bulan tidak terlihat di manapun. Perlahan awan yang lebih gelap dari langit pun bergulung-gulung diatas ku. Tidak bisa lebih lama menatap langit karena tiba-tiba saja aku merasakan tangan seseorang di wajahku. Aku menoleh kearah orang tersebut, pasti dia yang menolongku. Yang pertama aku lihat adalah wajah tampan seorang pria asing yang menatapku dengan penuh rasa syukur. "Jossie, syukurlah." Dia menangis, sesenggukan. Tangannya dengan lembut membelai wajahku, menyingkirkan rambut yang menghalangi pandangan. "Syukurlah. Ya Tuhan! Kau sadar, syukurlah." Kemudian langkah kaki berlari mendekat ke arah kami. Beberapa langkah kaki. Oke, seseorang sudah menghubungi 911 kan? aku butuh perawatan medis.Tubuhku terasa sakit luar dalam. Ketika mulai mendekati tempat kami berada langkah-langkah tersebut perlahan melambat. Aku terganggu dengan sinar senter yang tiba-tiba diarahkan ke wajahku. "Ketemu! Mereka disini! Hubungi ambulans sekarang!" Seorang pria dengan mantel kulit panjang mulai memberi perintah kepada orang lain disebelahnya. Mungkin polisi, pikirku. "Jossie, kau terluka parah? Kau bisa mendengarku kan?" Pria yang kulihat pertama kali tadi kembali menarik perhatianku. Siapa? Jossie? Tapi dia berbicara pada ku. Aku mungkin linglung tapi jelas-jelas dia tidak sedang berbicara dengan orang lain. "Jossie?" Hah? siapa Jossie? itu bukan namaku.

Ann_Louis13 · Urban
Not enough ratings
1 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews

SUPPORT

empty img

coming soon

More about this book

Report