1 Prolog

Tenggelamlah, terbenam tanpa terbit kembali

Sayangku, sendirian membuat mu merasa dirimu semu.

Ada kehampaan yang menggulung, membuat wajahmu sendu.

Intensi kian redup, jiwa mu kian menyurut...

Sama seperti bintang mati.

Menyusut lalu lenyap dari kosmos...

Imaji dan Mimpi terbelenggu, kemana lagi akan mengutarakan pilu?

Lalu, duduk lah diam di rengkuhan kegelapan,

Matilah dalam dingin sebuah kesepian.

●❯────────────────❮●

Gelap, sunyi, dingin.

Sesosok gadis terkulai lemah, meringkuk di pojokan dengan gemetar. Giginya bergemelatuk, membuat orang dapat dengan jelas merasakan emosinya saat ini.

Bingung, menyesal, takut, sedih...putus asa.

Sehelai baju kaos dan celana jeans yang terkoyak di mana-mana semakin membuat keadaan nya kian nelangsa.

"Hei...?"

Bisikan yang terdengar sayup-sayup membuat matanya yang kosong sedikit bergetar. Gadis itu masih kaku, bahkan saat sepotong kain hangat terbalut di tubuhnya. Kemudian pandangannya kabur, sesaat setelah ia merasakan tubuhnya melayang.

◤◢◣◥◤◢◣◥◤◢◣◥◤◢◣◥◤◢◣◥

avataravatar
Next chapter