webnovel

Ep 33

Liora bergiliran melatih pedang di pohon, dua sahabatnya sedang melatih konsentrasi. Kita lihat apakah mereka berhasil atau tidak?.

***

Akhirnya, hari yang ditunggu tunggu yaitu ujian melatih skill dan kemampuan mereka telah tiba. Para peserta memasuki lapangan arena pertandingan yang dibuat khusus untuk akademi selama masa ujian.

Sedikit informasi, lapangan arena tersebut dilarang keras untuk beradu skill saat tidak sedang ujian. Bagi yang melanggar, akan dikenakan sanksi.

Tak terkecuali Liora dan ketiga sahabatnya, mereka mulai memasuki arena dengan semangat luar biasa.

"Aku tidak sabar melihat siapa lawan mainku." Ucap Almirah.

"Yah.. setidaknya kita sudah berlatih keras." Liora mengimbuhkan.

"Ayo cari tempat duduk." Ucap Natasha.

Setelah itu mereka mencari kursi penonton untuk melihat siapa yang pertama kali dipanggil.

***

"Ya, para peserta serta penonton yang kami hormati. Kita akan memanggil peserta dengan urutan pertama. Kalian bisa tebak tidak? Baiklah tidak perlu lama lama kita panggil peserta pertama kita Valent Pierre Smith melawan Dakora Alexander. Silahkan maju ke arena pertandingan."

Setelah itu Valent maju ke arena pertandingan, dia menoleh ke arah kursi penonton. Melihat Liora yang sedang duduk menonton, mata mereka bertatapan. Liora tersenyum dan memberi aba aba lewat kode mulut.

Se ma ngat. Itu kata yang Liora ucapkan. Valent yang melihat itu hanya tersenyum miring, sungguh hatinya tenang jika melihat Liora tersenyum.

***

Kemudian sebelum memulai pertandingan, Valent terlebih dulu bersalaman dan menunduk sebagai rasa saling menghormati. Lalu pertandingan pun dimulai.

"Oh jadi kau yang namanya Valent. Wah lihat itu, kudengar kau anak selir ya?"

"Tidak usah berlama lama, tunjukkan saja kemampuan mu itu."

"Yah.. anak selir seperti mu bisa apa? Walaupun kau lahir dengan ayah yang memiliki kekuatan hebat, tapi anak selir seperti mu tidak mungkin mewarisinya."

Setelah itu, Dakora menghentakan kaki dan keluar asap yang menyertainya. Valent berusaha untuk fokus. Karena jika Valent tidak fokus, maka dirinyalah yang akan babak belur di ronde pertama.

Asap asap itu memutari arena pertandingan, Valent agak susah melihat ke sekeliling. Tapi Valent tidak boleh asal serang secara sembrono.

***

Baru saja Valent ingin fokus dan memejamkan mata, tiba tiba saja

Bruagkh... Valent terpental karena mendapati pukulan yang dikelilingi oleh asap milik Dakora.

"Ukh..." Valent meringis kesakitan.

"Hahaha... Sudah kubilang kan, anak selir seperti mu mana bisa mengalahkan ku."

"Sombong sekali, ini baru permulaan."

Valent bersusah payah bangkit dan menahan sakit di tubuhnya. Dia kembali melihat Liora. Liora sedang melihatnya dengan tatapan datar.

"Hei, kau sedang melihat siapa? Lawanmu disini Lo." Ucap Dakora.

Valent menoleh dan menatap tajam Dakora. Setelah menatap tajam, Valent menghilang. Ya Valent menghilang, semua peserta dan penonton dibuat kaget terutama Dakora.

Bukk... Dukk....

Valent melayangkan tinju di muka Dakora dan kakinya. Entah muncul darimana. Tapi yang jelas Valent juga memukul Dakora.

"Satu sama." Ucap Valent.