webnovel

7 week with you

james arwah laki laki yang berumur 16 tahun yang mati di bawah tuntutan penjajahan kala itu.sampai akhir nya dirinya merasakan hidup kembali setelah bertemu dengan seorang gadis yang ternyata memiliki penglihatan yang semua orang tidak dapat memiliki nya . Bagaimana kehidupan james setelah bertemu dengan gadis itu??

purpledelightt · Fantasy
Not enough ratings
5 Chs

vroeg

Pagi ini keluarga tuan van Dijk sedang bersiap-siap untuk makan sarapan

pagi bersama ke empat anak nya.sang istri yang sedang menata piring di atas meja dengan makanan yang sangat lezat,mereka di karuniai empat orang anak.

Anak pertama, perempuan cantik ,pintar dan dermawan ia bernama sasha Van Dijk, anak kedua perempuan cantik ,anggun dan suka tertawa bernama anna van Dijk,anak ketiga perempuan cantik namun memiliki sifat dan perilaku seperti laki-laki bernama Olivia Van Dijk dan anak terakhir mereka laki laki tampan,pintar ,sangat dewasa ,dan lucu bernama James Van Dijk.

Menjadi anak laki-laki satu-satunya di keluarga, menjadikan james sangat di sayang oleh ketiga kaka perempuannya.sangat di sayang sampai-sampai waktu james di lahirkan mereka sangat antusias untuk tidur bersama anak laki-laki berambut coklat ini.

"Goedemorgen mama en papa,hari ini makanan nya terlihat lezat sekali seperti nya" ucap anna dengan balutan dress putih.

"Goedemorgen ook mijn kinderen,duduk lah ini resep baru masakan mama kalian" bisik sang papa dengan sedikit terkekeh.

Anggukan Anna dan Olivia pun mendapat senyuman dari tuan dan nyonya Van Dijk. Namun kedua anak nya lagi kemana?.

"Dimana Sasha dan James?" Tanya nyonya Van Dijk.

"Kakak sasha dan james sedang mandi papa " ucap Olivia.

"James baru bangun? biasanya dia paling awal dan baru membangunkan kalian" ucap heran sang mama.

Mereka berdua hanya mengangkat kedua bahunya dengan arti 'tidak tahu deh' .

'tuk tuk tuk'

Suara ketukan sepatu dan sendal yang terdengar di rumah mereka,yang ternyata sang adik dan kaka pertama mereka baru saja datang. James sangat tampan menggunakan baju coklat milik nya dan sepatu hitam dengan rambut coklat rapih dan mata biru yang sangat cantik, sedangkan sang kakak yaitu sasha menggunakan dress putih bermotif bunga bunga dan sebuah bandana di rambut nya menambahkan kesan cantik sang kakak.

"Goedemorgen vader, moeder, Anna en Olivia" ucap sasha seraya duduk di kursi.

"Sudah berkumpul mari kita baca doa sebelum menyantap makanan lezat ini" ucap sang papa.

Mereka menggukan kepalanya.dan mulai mengepalkan tangannya lalu berdoa.

🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Selesai dengan kegiatan makan keluarga,mereka bersantai di ruang keluarga dengan james yang berumur 16 tahun  laki-laki yang sangat pintar dan dewasa.

"Papa apa jika nanti kita mati kita di pertemukan kembali?" Tanya Olivia

Tuan van Dijk tersenyum lalu mengangguk

"Tentu Olivia kita akan bertemu lagi jangan takut" ucap james seraya merapikan rambut nya.

"Olivia semua orang yang hidup akan mati, begitupun dengan yang mati nanti mereka akan hidup lagi namun di tempat yang berbeda"jelas sang mama.

brak!!

"Kalian naik ke loteng cepat!" Teriak sang papa .

Mereka berempat langsung naik ke atas loteng yang cukup gelap dan berdebu untuk berlindung.

"Apa papa tidak papa sasha?" Tanya james ketakutan.

Sasha hanya mengganguk

'dimana anak kalian!'

'berikan anak kalian atau kalian kami bunuh di sini'

'cepat!'

DOR!!!

suara tembakan yang sangat keras terdengar setelah suara para penjajah itu.

Olivia mengintip di belakang kain penutup jendela,dia melihat tubuh sang papa dan mama mereka yang di seret dan berlumuran darah.

"Aku akan keluar" ucap Olivia membuat ketiga saudara nya menatapnya.

"Jangan gila di luar sedang tidak aman!" Marah sasha

"Kau yang gila sasha!lihat!papa dan mama mati karena mu!" Olivia meninggikan suaranya.

"Olivia jangan berisik" ucap anna sambil memeluk james.

James yang masih terkejut dan takut hanya mengingat ucapan Olivia,papa dan mama sudah mati.

"Aku akan keluar!" Ucap Olivia berjalan turun keluar dan di kejar oleh sasha.

Kini hanya tinggal anna dan james di loteng,dengan hati yang tidak tenang dan di landa ketakutan.

"Apa kita akan mati juga anna?" Tanya james.

"Tidak kita akan bersama kita akan hidup tidak perlu takut jangan menjauh dariku oke!" Ucap anna sambil mengusap rambut sang adik.

🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Saat james dan anna turun untuk mengambil beberapa makanan dan minuman untuk mereka di atas loteng. Beberapa penjajah datang secara tiba-tiba dan menodongkan senjata ke arah mereka,anna dan james langsung membeku dan tidak berniat untuk bergerak sedikitpun.

"Kedua kakak kalian sudah bersama kami! sekarang iku dengan kami atau nasib kalian akan seperti orang tua kalian" ucap salah satu penjajah.

James menggeleng,namun anna menganggukan kepalanya membuat james mengerutkan dahinya.

Anna memberi tatapan seolah-olah berkata'semuanya akan aman james'

Namun james tetaplah james jika tidak ya tidak.

Anna di tarik paksa oleh para penjajah secara kasar,sedangkan james masih mematung di sana.

Rasanya ingin membunuh penjajah itu karena sudah kasar dengan kakak perempuannya.

"Cepat!ikut kami atau kami tembak!" Ucap mereka lagi.

James menatap anna yang sedang mengintip dirinya di jendela truk para penjajah,namun sayang james tetepa dengan pendiriannya yaitu tidak.

DOR!!!

Suara tembakan kembali di dengar james,bukan orang lain yang dia lihat namun dirinya sekarang yang merasakan sakitnya peluru panas menacap dia jantung dan bagian perut nya.

tubuh james jatuh namun masih dalam sadar nya ia pikir tembakan cukup membuat dia akan mati namun bagi para penjajah itu tidak,tubuh james masih di terjang oleh pukulan keras dan beberapa benda tumpul yang membuat darah di kepalanya dan di tambah sayatan di leher miliknya menambah kesadarannya kini menghilang dan pergi untuk selamanya.

🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

"mama beneran gak liat sketchbook lia?"

"Gak sayang mama semalem cuma beresin kasur kamu aja gak ke meja belajar kamu"

" Duh terus kemana dong ma, Lia harus gambar sesuatu"

"Cari yang bener dulu sana,nanti kalo emang tidak ketemu kita beli yang baru ya sayang"

"Yaudah ma bye" tutup nya.

Julia, perempuan berumur 17 tahun memiliki hobi melukis di buku khusus yang di sebut  sketchbook.lia anak satu satunya tidak heran kedua orang tuanya sangat memanjakan dirinya.

Gadis itu masih mencari sketchbook miliknya dengan sangat berantakan.kini kamar miliknya bisa katakan sama persis seperti gudang bawah tanah dirumahnya.

"Kemana ya buku nya!" Kesal lia seraya membuka satu persatu kotak tempat penyimpanan miliknya.

Kedua orangtua lia bekerja,jadi dirinya dirumah hanya bersama ketiga asisten rumah tangga nya.

"Non lia ini bukan buku yang non cari?" Tanya bi nina kepada lia yang masih sibuk mencari.

Mata lia kini sangat berbinar kala melihat sketchbook miliknya di genggaman bi nina,lia mengganguk dan tersenyum.

"Iya bener ini bi!makasih bibi lia sayang banget sama bibi hehe" katanya sambil terkekeh pelan.

Bi nina hanya tersenyum,bukan tanpa alasan dirinya sudah menganggap lia seperti anaknya sendiri. Melihat lia tersenyum bahkan tertawa menjadi salah satu hal kesukaannya.

🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Lia mulai duduk di kursi belajarnya dan mulai juga menyiapkan beberapa pensil dan pewarna lainnya.kali ini lia belum ada objek sama sekali untuk bahan melukis nya.

Lia mengetukan pensil di dahinya memikirkan benda apa yang akan ia lukis nanti,dirinya tiba-tiba beranjak dari kursinya dan membuka lemari miliknya.

"Aaaa!!!" Teriak lia.

Lia teriak bukam tanpa alasan,di dalam lemarinya kenapa ada seorang laki-laki disana.sangat aneh bukan?

"Non lia,kenapa?ada apa?" Panik bibi nina di depan pintu

Baru saja lia mau memberitahu yang sedang lia lihat namun anak laki-laki itu justu menyuruh lia untuk diam.

"T-tidak apa apa bibi tadi hanya ada cicak di dekat sana" tunjuk lia ke atas atapnya.

Bi nina hanya tersenyun seraya menggelengkan kepalanya.

Setelah di rasa aman lia masih dengan wajah terkejutnya,siapa dia sebenarnya.

"K-kamu siapa?k-kenapa ada di dalam lemariku" tanya lia dengan hati-hati.

Laki-laki itu keluar dari tempat persembunyiannya,dan duduk di tepi ranjang milik lia.

"Maafkan aku,pasti kamu terkejut bukan?" Tanya laki-laki itu

Lia menggaguk,dan lia melihat laki-laki itu tersenyum.pakaian bewarna coklat dan sepatu hitam menambah kesan tampan pada laki-laki itu,jangan lupakan bola mata birunya dan rambut coklatnya juga.

Tampan.itu yang sekarang kepala lia melihat laki-laki ini,bahkan mata biru nya membuat lia terhipnotis secara tidak langsung.

"Aku james"