webnovel

Ulat Berkepala Gundul

(Muharam: 30

"Sayang jika kaleng-kaleng bekas ini hanya dibuang," ujar Ayah. "Hm, sebaiknya dibuat pot tanaman saja." Lihat, kaleng-kaleng itu sudah jadi pot yang indah. Setiap hari Ayah merawat tanaman di pot, menyirami dan memberi pupuk.

Tapi, pada suatu hari, Ayah sangat terkejut karena tanaman di pot rusak semua. "Mengapa bisa rusak seperti ini. Daun dan bunganya diputus. Pasti ulatnya sangat besar," pikir Ayah.

Benar, ulatnya sangat besar. Berkepala gundul dan bisa tertawa. "Dedek, mengapa kamu merusak tanaman di pot?"

"Karena kaleng-kaleng itu milikku," jawab Dedek. Benar, kaleng-kaleng itu bekas wadah susu yang selalu diminum Dedek. Tidak apa-apa. Ayah punya akal agar pot dan tanaman tidak diganggu ulat gundul. Pot tanaman diikat pada pohon sehingga si ulat gundul tidak bisa meraihnya. (*)

I tagged this book, come and support me with a thumbs up!

setiawansasongkocreators' thoughts