webnovel

30 Hari

Ares, Billa, Cinta, Dani dan Erik adalah sekelompok remaja dengan segala karakter dan emosionalnya mengenai dunia percintaan remaja. Mereka terjebak dalam cinta yang salah, egois, penuh dendam, iri, persaingan yang berkedok sahabat. Bermula dari Billa yang ingin kabur dari toxic relationship nya dengan Ares, Billa menjalin hubungan terlarang dengan Dani di belakang Cinta dan Ares, kesalahan mereka fatal, hingga mulai memunculkan karakter mereka yang sebenarnya satu sama lain. Saling menusuk dari belakang, saling menjatuhkan dan saling bertaruh nyawa demi cinta. Adakah yang tulus diantara mereka, apakah semuanya munafik bertopeng sahabat?

Rizki21 · Urban
Not enough ratings
5 Chs

bab 4

Billa baru saja mengantarkan Ares masuk ke dalam kelas, hari ini adalah hari pertama Ares pergi ke sekolah setelah absen selama 3 hari pasca insiden di lapangan.

Kemudian berjalan menuju kelasnya sendiri, di lantai dua. Namun langkahnya terhenti oleh Erik yang sengaja berdiri di ujung anak tangga dan menghalanginya.

"Gue mau ngomong sama Lo?" ucap Erik.

"Ngomong aja Rik... ada apaan sih?" tanya Billa.

"Billa.. Billa... harusnya Lo nggak sesantai itu ngomong sama gue, Lo harus nya takut sama gue." lanjut Erik.

"Apa alasannya gue harus takut sama Lo Rik, selama ini kita berteman baik-baik aja kan... atau... atau insiden yang mengakibatkan cedera fatal di lutut Ares, sengaja Lo yang rencanain?" tebak Billa.

Erik lantas menarik lengan Billa untuk berjalan mengikutinya menjauhi keramaian.

"Iya... Lo bener, dan gue bisa ngelakuin lebih jauh lagi ke Ares kalau Lo nolak permintaan gue." jawab Erik sesampainya mereka di dalam perpustakaan yang sunyi.

"Gila Lo ya... tega banget sih Lo sama Ares, apa salah dia coba, gue harus ngaduin Lo ke BK." kata Billa sambil melepaskan tangannya dari cengkeraman Erik.

"Ya asal Lo mau Ares lebih sakit lagi silakan..." kata Erik

"Erik... apasih mau Lo?" teriak Billa mulai kesal.

"Jangan sakitin Ares lagi... gue mohon dan gue bakalan ngelakuin apa aja yang lo minta." ucap Billa pada akhirnya.

"Nah gitu dong... baru namanya setia sama pasangan, gue lihat sebenarnya Lo masih sayang sama Ares." kata Erik.

"Katakan saja apa yang lo minta dari gue!" potong Billa.

"Gue minta... Lo sama Dani, lanjutin kedekatan kalian, kalau perlu Lo bikin putus si Dani sama Cinta. setelah itu gue bakalan ngelepasin Ares." bisik Erik.

"Gila... Lo Rik... mana mungkin gue ngelakuin itu ke Cinta. Dia sahabat gue dari SMP." tolak Billa.

"Lo jangan sok suci Bill... gue tau Lo sama Dani ngapain aja di belakang Cinta, gimana rasanya berciuman sama cowok sahabat Lo sendiri, gue tau, Lo menikmatinya Bill... Lo jangan munafik deh, video ini aman di tangan gue, asalkan Lo ngelakuin yang gue minta." ucap Erik sambil memutar video di hadapan Billa.

Billa terperangah matanya berkaca-kaca.

"Lo salah paham Rik... gue sama Dani nggak ada apa-apa." ucap Billa gemetaran.

"Udah Lo nggak usah ketakutan kaya gitu, santai aja lagi, video ini aman kok selama Lo nurut sama gue, atau kalo nggak... gimana sakitnya ya, kalau Ares sampai tau bahwa ceweknya berselingkuh dengan saudara tirinya." bisik Erik.

"Erik gue mohon... gue nggak bisa ngelakuin itu..." ucap Billa mengiba.

"Terserah Lo lah... nggak butuh waktu lama buat gue ngirim ini ke kontaknya Ares." kata Erik.

"Okke... baiklah... gue akan coba, busuk banget sih hati Lo Rik, manfaatin gue..." keluh Billa.

"Hahahaha... jadi siang nanti, pulang sekolah, Dani sama Cinta bakalan kencan, gue mau Lo gagalin acara mereka, bikin Dani ngebatalin acaranya, ajak kemana kek, kalau Lo yang minta, dia pasti mau." kata Erik.

"Bikin perlahan Cinta kecewa sama Dani dan mutusin Dani, setelah itu gue bakalan hadir jadi pahlawan buat Cinta." lanjut nya.

"Gila... Lo..." ucap Billa sambil melangkah dari sana.

"Oke good luck sayang, gue tunggu kabar dari Lo." kata Erik.

Billa kesal sekali, dia berjalan sambil mengacak-acak rambutnya menuju kelasnya. Tidak berapa lama dia berpapasan dengan Dani dan Cinta yang tengah berjalan beriringan.

"Hai Bill... udah baca Mading belum ada info pemenang pertandingan kemarin loh... sayang sekali Ares harus keluar dari lapangan ya." kata Cinta sambil mendekat dan menunjuk informasi yang di maksud. Billa turut mendekat ke mading.

"Iya Cin..." kata Billa.

"Nggak papa masih ada pertandingan tahun depan kok." hibur Cinta.

Sementara Cinta asyik membaca Mading, tangan Dani bergerak diam-diam merapikan rambut Billa yang berantakan. Billa hanya bisa mendelik dan menjauhkan tangan Dani darinya. Dani tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya. Mungkin semula Dani mendekati Billa hanya untuk membuat Ares saudara tirinya itu sakit hati, namun jujur di dalam hatinya memang benar ada perasaan khusus buat Billa.

"Gue benar-benar hidup diantara orang-orang gila." batin Billa.

Mereka bertiga melanjutkan perjalanan menuju kelas masing-masing.

"Bill gue masuk duluan ya." pamit Cinta begitu sampai di depan kelasnya.

"Iya Cin... Lo jangan tidur mulu kalo pelajaran." kata Billa.

"Hehhee tau aja lo." sambar Cinta sambil masuk kedalam.

Hanya tersisa Dani yang mengiringi langkahnya menuju kelas.

"Ares gimana?" tanya Dani.

"Ares sudah lumayan membaik." jawab Billa.

"Syukurlah." ucap Dani.

"Dan... siang ini Lo sibuk nggak?" tanya Billa ragu-ragu.

"Eng... nggak tuh, kenapa?" tanya Dani, Billa tau Dani bohong, karena Dani dan Cinta bakalan ngedate siang ini.

"Gue mau minta tolong boleh nggak?" tanya Billa.

"Ya dengan senang hati, mau minta minta tolong apa Bill?" tanya Dani.

"Ehmm karena Ares masih sakit, dan gue nggak berani periksa ke dokter sendirian, gue boleh nggak, minta tolong Lo buat anterin gue periksa ke dokter? soalnya gue sering pusing akhir-akhir ini." kata Billa.

"Oh.. tentu boleh lah, okke nanti pulang sekolah kita ke dokter. Kamu jangan sampai sakit." kata Dani.

"Makasih Dan, ya udah gue ke kelas dulu ya." pamit Billa.

"Okke Bil..." sahut Dani.

"Tikus selalu bodoh untuk mendekati perangkap, kenapa, Lo mulai melting karena ciuman gue kemarin?" kata Dani dalam hati diiringi senyum di sudut bibirnya.

"Tapi .. gue takut jatuh cinta beneran sama Lo Billa." tepis Dani sedetik kemudian.

***

Pulang sekolah Erik sengaja mengikuti Billa, dia ingin memastikan Billa benar-benar menuruti perintahnya atau bakalan mangkir.

Dari jauh dia melihat Billa mengantarkan Ares masuk ke taxi yang sudah mereka hentikan. Billa melambaikan tangannya dengan senyuman manis di bibirnya.

Kemudian kembali menepi di depan gerbang sekolah. Tidak lama kemudian keluarlah Cinta dengan si kembar Kanaya dan Kania.

"Bill pulang bareng yuk?" ajak Cinta.

"Sorry Cinta gue kayanya harus kedokter deh, mau periksa, soalnya beberapa hari ini kurang fit gitu." jawab Billa.

"Oh ya udah gue duluan ya." pamit Cinta.

"Bukannya Lo sama Dani mau keluar?" tanya Billa.

"Nggak jadi Bill... dia mendadak di telpon mamah nya buat nganter orderan catering, sopirnya lagi ngantar papa Dani meeting ke luar kota." jelas Cinta.

"Oh... gitu." jawab Billa singkat.

"Yaudah gue duluan Bill, beneran Lo nggak mau ikut kita, kami mau ke agency liat pengumuman siapa yang lolos jadi model, yahhh semoga kami bertiga lolos yaaaa, doain kami Bill..." ucap Cinta.

"Pastii.. gue yakin kalian bertiga pasti Lolos." ucap Biila.

Setelah mereka bertiga naik taxi dan menjauh, Dani mendekat dengan motor nya kearah Billa lalu menyerahkan sebuah helm. Setelah Billa naik Dani memacu motornya dengan kencang.

"Bagus Billa... Lo bisa jadi nguntungin banget di posisi kaya gini, sebenarnya Lo ngebucinin siapa sih, Ares, atau laki baru Lo si Dani." kata Erik dari kejauhan.