Comments of chapter undefined of Night King : Kebangkitan Sang Kucing Hitam

Masuk ka mana, Akang Kasep? Aya-aya wae lah, ngelawak 😭 Lin Xiao, udah, ya. Ngakaknya disimpan dulu, Lin Tian butuh tutorial memasuki mobil itu, lho.

Untung aja Lin Hua bisa diajak kompromi meski juga planga-plongo mikirin film apaan. Nah, si Lin Xiao, udah tahu Lin Tian gugup, malah makin ditambah bingung. Tuh anak bontot emang paling tahu cara bikin orang lain susah.

Ya, gimana atuh, Lin Xiao, orang Lin Tian tahunya kereta kencana. Coba ajakin naik dokar atau delman, takutnya nanti dia mabok perjalanan kalau digotong naik roda. Eh, ini aku ada antimo, Lin Tian mau?

Ashh, padahal gue ngarep Lin Tian dicecar pertanyaan sama dua sodara Lin tersebut. Habisnya dia polos banget, kalau bohong jatuhnya kaya bocil ngehaluin dapat duit dari pesawat terbang, alias kelewatan.

Salut sama Lin Hua 🤧 Coba kalau dia nggak berpikiran luas, mana ada Lin Tian selamat dari situasi awkward kek tadi? Menurutku, dia itu tegas dan pengertian, sih. Emang satu keluarga nano-nano banget. Galak, polos, pecicilan. Ya, kita semua tahu lah siapa-siapa dengan jukukan di atas.

Yosh, kita semua tahu siapa wanita yang ada di pikiran Lin Xiao sekaligus ada dalam harapan Lin Hua. Ekhem, tapi pasti pikiran Lin Tian ngarahnya ke wanita berbeda, ya? Belum aja, nanti juga lama-lama Mas Tian tengok wanita yang dipikirin adik-adiknya.

Jujurly, gue pengen ngomong ke Lin Xiao kalau dugaan dia itu nggak salah. Wkwk lucu kali, ya, lihat Lin Tian polos pipinya merah kulit babi kaya dihakimi masa gegara mikir jawabannya. Masa lalu emang se-meresahkan itu.

Orang sekeren Lin Tian aja masih ngerasain gimana posisi jadi beban. Lah, apakabar sama saya, nih? Tapi, ya, asal Mas Tian bahagia, dia bisa makan 4 enak 5 kenyang, beban hidupku melipir entah ke mana. Wkwk.

Aiya iya, maybe sebelum Lin Tian lompat ke laut, Lin Hua udah seret lehernya kaya kambing mau disembelih. Nope, lebih dari itu. I think that Lin Hua would be never let him dating with another girl, hhh

Gini, ya, Brada and Sista. Lin Tian itu masih adaptasi, Hua sama Xiao juga nggak ngerti kalau sodaranya lagi tukar shift. Tapi gue pikir-pikir, Lin Hua bakal sidak Lin Tian dalam waktu dekat, sih. Secara dia paling ngeuh banget sama keanehan Lin Tian.

Lin Tian habis nonton apaan, sih? Jangan bilang kalau sinetron azab! Eh, bukan, sang penyintas, kali ya? 😭 Sabi banget dia nyatut nama Lin Hua buat bohong. Untung aja si doi diem2 meresapi bae, yak.

Menurut gue, ya, Lin Tian itu udah kelas suhu, makanya dia dikasih kesempatan datang ke dunia itu. Hebat, lah, dia bisa bertahan meski asaptasinya agak lamban. Gue percaya kalau kedatangannya ke dunia lain itu punya maksud penting. Just see it.

Nggak tahu lagi, deh, trio Lin mau jalan-jalan aja riweuh bangeudd. Bahas masa lalu, lah, film, putus pacar, sampai laut aja diasinin. Eh, Lin Tian mau kukasih parang dan golok buat begal nanti di jalan? Haha, asal kamu masuk dulu, ya. Betewe, masuk ka mana iyeu?

Eum, kehidupan ke dua setelah mati? Lin Tian masih hidup, 'kan, cuma isi sama cangkangnya aja yang agak gesrek. Harusnya Tian jangan takut2 amat, lah. Entar kalau Lin Xiao mencurigai doi yang gampang nerveous-an, kek mana coba?

I can't talk about him anymore. Lin Tian's mind is so terribly hard to dive. In this condition, should I come into their and tell everything? I know, it's so crazy, but it's better than Lin Tian judging by his family.

FYI, itulah proses yang kerap terjadi dalam circle makhluk bernama manusia. Niatnya bercanda, eh, gataunya yang dibercandain emang relate sama kenyataan. Kalau di posisi Lin Tian juga gue bingung harus kek gimana. Selawak apa pun Lin Xiao, jatuhnya bukan ngakak, malah bikin gugup.