Comments of chapter undefined of Night King : Kebangkitan Sang Kucing Hitam

Well, aing sekarang bertanya-tanya. Kira-kira Lin Xiao titisan siapa, ya? Eum, jadi keinget sama Xiao Han. Ish, semoga bukan dia.

Kan, bimbang lagi. Mereka itu terlalu kompak untuk diberi sentuhan love line, tapi aku sendiri juga nggak yakin kalau Hua sama Tian lama-lama nggak jatuh cinta. Pusing! Dah, aku pasrah sama takdir Author aja.

Keluarga yang harmonis. Tanpa emak, tapi bisa punya anak. Sehat terus, Om Lin Pan, semoga kekayaanmu nggak pernah nipis walau ngurus tiga bocah nano-nano milky. Teruntuk Lin Tian, berbahagialah. Yakin, mereka keluarga yang ditakdirkan untuk kesendirianmu selama ini.

Lin Xiao udah kaya kuyang aja, tetiba muncul, nyamber-nyamber pula. Untung ganteng, hehehe. Sama, aku juga sayang sama kalian. Luv, bahagia sampai akhir, ya.

Lha iya, aku juga sepemikiran sama Lin Xiao. Bisa jadi mereka dipertemukan di masa sekarang ini setelah melalui sesuatu di masa lalu. Trio Lin, akur-akur, ya. Damai itu indah. Kalau nggak indah, gelud aja, udah.

Masa tua Lin Pan nanti pasti bahagia. Punya tiga anak yang bisa diandalkan, rame-rame kocak kadang menyebalkan. Hemm, pasti gurih ituu. Hopefuly, Lin Tian ada di dunia itu selamanya.

Yes, right. Potret sibling yang right emang like that, like Trio Lin. Semua berkat Om Lin Pan. Maybe kalau nggak ketemu sosok dermawan itu, trio Lin nggak bakal dapat kasih sayang dan keberuntungan kek sekarang ini. Neomu neomu gamsahabnida, Lin Pan Ahjussi.

Tuh, 'kan, teleponannya sampai lama banget. Kalau lupa biar aku ingatin. Om Lin Pan, nanti investormu keburu cabut, lho. Hayo, matiin dulu teleponnya. Sama itu biar Lin Tian cepet dibawa halan-halan sama sodara2 tercintah.

Lin Pan itu kaya aku pas pelajaran. Dibilangin apa, jawab aja hooh. Giliran ditanya ulang, ngomongnya belum dijelasin. Ahaha, pantesan guru suka ngamok-ngamok, orang Lin Hua aja sampai mode galak kek gitu.

Keluarga Lin masih butuh tukang gepuk tambahan, nggak? Nggak jago-jago banget, sih, tapi gue bisa diandelin walau cuma modal lari cepet dan suara cetar. Jadi tukang lap lantai juga gaapa, deh, asal masuk KK Mr. Lin Pan. Harmonis banget keluarga mereka, Borr.

Wei, sia weh! Aing baca part ini kebetulan playlist lagi muter lagunya Mas Subak yang Child. Tahu, nggak? Gatau, yaudah. Intinya, pas Lin Xiao spill soal masa lalu, seolah aku ikut ngerasain how deep Lin Tian's hurt heart. Please, habis ini semoga dia dikasih banyak-banyak smile sama Kak Thor.

Can you show me where is place to find a family like them? Triple Lin is a sibling with their own way to show about love. I know this is impossible. So, I'll always read this story to make sure that Lin's family keep far away from any trouble, especially from Hwang Xi Han. Dude, my eyes on you!

Ahaha, Lin Tian kelamaan ngelamunnya sampai gasadar kalau telepon udah di kick sama Lin Pan. Mau pakai jasa telepati aja, Kakak? Eh, nggak usah, ya. Mending kalian buruan jalan-jalan mumpung formasi trio udah lengkap.

Iya, perasaan baru kemarin Trio Lin main kejar-kejaran di RS. Eh, sekarang udah rangkulan, adem ayem dilihatnya kalau akur begitu. Mau ribut lagi, nggak? Biar rame dikit, pita suara Lin Hua biar kepake juga.

I just thought that they're my sibling. Ouch, maybe our home will be the most noise and get some angry from neighbours. And back again, we all give love each other.

Tuh, dengar! Kalian sodara, duhai human sebangsa sedistrik tercintah. Dah, Lin Tian, Lin Hua, sama Lin Xiao emang paling bener kakak adek-an aja, gosah main garis asmara.

Untung kalau tengkar masih dalam mode aman. Paling mentok si Lin Hua teriak-teriak. Jadi, masih bisa dilerai jarak jauh. Coba kalau marahnya Lin Hua sampai nyakar-nyakar, alamat Lin Pan langsung gass pulang rumah.

Lin Hua harusnya jadi ratu, ya, nggak, sih? Dia ciwi sendiri di antara couo Lin yang lain. Emang, cewek itu istimewa, tapi Lin Hua udah lebih dari istimewa. Disuruh gelud oke, jadi princess juga iye aje.

Why are you cranky, Boy? Ahaha, itu lirik lagu milik girlband negaranya Bapak Moon Jae In. Eh, presidennya udah ganti apa belum, sih? Sabodo, lah, ya. Yang jelas tiap kali Lin Pan sebut Lin Tian pakai 'Boy', ingatanku langsung play lagu itu. Wei, main putus2 aja teleponnya. Makanya, Lin Tian, jangan nglangak mulu, Boy.