Comments of chapter undefined of Night King : Kebangkitan Sang Kucing Hitam

Intro dulu, Lin Tian. Yang lari cepat di bawah tadi bukan kuda, tapi sembrani. Eh, salah, ya? Hehehe, maksudku, mungkin yang kamu lihat itu kuda besi berkaki bundar.

Yailah, we all know how strong Lin Tian. Kesiyan orang-orang yang harus nyeret dia ke ruang pemeriksaan. Nge-es teh panas dulu, silakan. Buat hilangin peluh dan dahaga.

Ya ampun, Lin Tian, masa sampai diikat begitu? Tenang aja, mereka nggak bakal bikin kamu mati dua kali, kok. Tabib atau apalah terserah kamu nyebutnya, anggap aja dia prospek dari penyelamat di masa lalu.

Astatang, aku ngakak so hard. Hei, Lin Tian! Emangnya apaan yang bakal makan kamu, Mas? Apa ada T-rex di RS? Kurasa enggak, ya. Pintu kali yang mau makan kamu. Ahaha, stop, udah nggak kuat sama kelakuan kamu. 3G, Ganteng-Ganteng Gesrek.

Iyalah, kalau aku jadi Lin Tian pun bakal lebih suka dunia yang lama. Ya, walau masih banyak peperangan ngeri, tapi, 'kan, lumayan kalau bisa terbang. Sat set, tiba-tiba muncul di depan muka, 'kan, seru. Daripada apa-apa pakai BBM, mehong.

Kalau Lin Tian yang ngamuk gitu, pasti dokter, perawat, satpam, sampai kang masak di RS yang turun tangan. Ngerepotin banyak orang, ya, padahal cuma mau medical check up.

Sumpah, siapa pun tolong kasih tahu ketidaktahuan Lin Tian. Aku ngakak-ngakak miris lihat dia dengan dunia barunya. Woilah, bisa bahaya kalau besok dia ketemu mobil terus malah dipecut kaya horse. Ngakak lagi, nggak, nih?

Nah, aku mikir keras, lho, ini. Sampai sekarang belum nemu jalan keluar, kira-kira apa yang udah terjadi sebelum Lin Tian pingsan dan bertransmigrasi? Ada yang mau bisikin jawabannya, nggak?

Duh ileh, Lin Tian, drama banget, sih! Itu alat medis mana bisa makan pendekar kek lo? Peluru aja nyingkir jauh, apalagi yang laen? Ngerepotin dokter aja, nih, laki satu.

Eh, buset. Setengah jam habis cuma buat bujukin si doi medical check up? Gile, dah, itu tarik tambang apa gimana di depan pintu?

Heih, shutt! Kalian jangan ada yang nuduh Lin Tian pura-pura, ya! Dia nggak salah, apalagi sandiwara. Ingatan dia emang lagi sakit, dan cuma peralatan tingkat tinggi yang bisa detect masalahnya. Panggil tabib, jusseyo! 😭

Amsyong, dah, sampai diiket kaya kangkung serebuan aja. Abisnya Lin Tian trantum juga, sih, makanya nakes pada ketar-ketir kalau tiba-tiba kena amuk lagi. Bisa trauma dan resign berjamaah nanti gegara Lin Tian.

Lha iya. Kalau Lin Tian jiwanya nyasar di situ, terus si pedang sakti nancap di mana? Yang bawa, ngaku! Dicariin Lin Tian itu, lho.

Euh, sabodo lah itu alat apaan, tapi yang jelas dia nggak bakal ngap dirimu, Lin Tian. Dia nggak lapar, jadi nggak makan orang. Ehe, canda, lapar. Peace.

Senang, sih, Lin Tian nggak di-diagnose gesrek ingatan, tapi sedih juga karena dia tetap nggak bisa remember his family. Ya, hopefully kelainan itu nggak bikin hubungan dia sama other's Lin merenggang, ya, Bro?

Heran, ya, Bro. Lin Tian dikepung musuh bejibun aja santuy, bisa selamat malahan. Lah ini, lihat peralatan medis aja dia kebelet kabur. Gimana, sih, Maszeeh?

Fyuh, hampir aja Lin Xiao dikeroyok readers tercintrong. Kalau aja dia kepleset kulit pisang di jalan, alamat yang ada mereka udah nggak usah mampir ke rumah sakit. Ihh, ngeri. Nggak usah dibayangin. Cuma, ya, kalau misal beneran Lin Tian tinggal nama aja di pertempuran itu, kira2 dia bakal nemplok di tubuh siapa lagi, ya?

Untung scene pas pemeriksaan fisiknya nggak dijlentrehin sama Author. Nggak kebayang gimana ributnya Lin Tian sama alat2 medis di sana. Takutnya dia malah tendang2, atau nggak malah pasang kuda-kuda sebelum diperiksa.

Kasihan Lin Tian. Masa tiap kali mencoba pakai ingatannya, dia bakal kesakitan gitu? Pendekar tampan, yang kuat, ya? I'll always love you till ikan teri beranak ikan hiu.