Eum, apa Lin Tian punya kemampuan anti peluru juga? Nggak ketembus peluru, tapi kenapa dia bisa tumbang begitu? Jangan-jangan ... Gas, baca next chapter!
Sial! Lin Xiao udah kaya coboy aja. Kalau di Negara Wakanda, yang main2 pistol di jalan kek gitu pasti langsung viral dan diringkus petugas berbaju choco.
Lailah, Lin Hua, apa salahmya kalau khawatir, sampai-sampai kamu se-malu itu? Oiya, Hua, 'kan, cewek. Pasti kaum ciwi lebih pilih perang uhud daripada ngomong, "Aku khawatir." Dahla, itu si Lin Tian kenapa, ya?
Ikut tegang mikirin keadaan Lin Tian. Mungkin kalau aku di sana, cuma menang teriak. Ya, paling enggak bisa minggirin orang-orang dengan modal tenggorokan. Hope you'll be okay, Tian.
Pengennya, sih, kaya judulnya, but kayanya Lin Tian nggak bisa disebut baik-baik aja, ya? Okelah, buru diperiksa kondisinya meski diangkut pakai mobil hasil palak.
Iya, emang Lin Tian nggak terluka, tapi kayanya dia terserang sesuatu yang tak terlihat. Eum, maksud aku, luka dalam kaya yang dibilang Lin Hua tadi. Iyakah?
Oke, anggap aja Lin Tian emang lagi capek, soalnya habis bertarung dengan tenaga sebanyak itu. Iya, semoga dia nggak kenapa-kenapa. Kalau sampai ada apa-apa, sumpahin Ksatria bertopeng tersesat di alam baka.
Emang dasar. Kalau nggak digertak dulu, nggak mau minggir. Mestinya Lin Xiao pakai sirine biar lebih cepet. Ah iya, mobil aja hasil begal, gimana mau pakai sirine?
Asem, Lin Hua bikin ngewel aja. Pantesan Lin Xiao sampai ngakak-ngakak begitu. Sukur, dah, kena amuk Lin Hua. Cewek kalau gengsi ujung2nya ngamuk. Cewek kalau capek pasti jadi makin ganas. Cewek gengsi lagi kecapekan, auto kelar hidup lo.
Lin Xiao ambil jalur lurus aja, yuk! Kamu, 'kan, bisa buka pintu tanpa kunci. Bakat alamimu itu sayang kalau nggak dikembangkan. Mending buka gerai juru kunci. Hahaha.
Bayangin aja kalau Lin Tian beneran end di sana. Jiahaha, aku bakal nungguin dia transmigrasi ke tubuh lain. Hemm, kira-kira apa yang cocok, ya? Wkwk, nyasar di tubuh ciwi, kayanya seru juga.
Lin Xiao halal untuk digaplok, nggak, sih? Polos banget ngata-ngatain sodara LinLin bodoh. Maklukin, lah, Lin tian sama Lin Hua pasti masih jetlag habis nganter nyawa orang ke limousin Om Goblin.
Peluru aja segan mau nembus badan Lin Tian, gimana yang lain? Lihat betapa khawatirnya Hua sama Xiao, pasti Tian sangat berarti buat mereka. Duh, gasabar pengen kenal mereka lebih lanjut.
Ah, Lin Hua pasti nyesel udah tinju-tinju Lin Tian. Tenang, Jiêjiê, Lin Tian akan baik-baik saja. Hati-hati jalannya, mending obati dulu kakimu itu, Lin Hua Jiêjiê.
Lin Hua jangan nangis terus. Tenang aja, Lin Tian pasti akan lekas membaik. Sementara itu, Lin Xiao jangan kasih kendor gas-nya. Terabas aja, seruduk langsung yang halangi jalanmu.