Ksatria bertopeng terlalu merasa di atas angin, padahal Lin Tian udah bersiap kirim badai buat jatuhin kesombongannya. Sekali tiup, fyuhh! Auto nyungsep.
Pendekar suci sama pendekar kelas satu, kalian tahu apa bedanya? Bedanya, Lin Tian itu ibarat guru, sementara kalian masih belajar satu tambah satu di kolong bangku.
Ksatria bertopeng sudah salah besar. Jiahaha, dikira Lin Tian mempan apa dikepung orang segitu? Alah, paling entar yang disuruh ngepung malah ngelesot nggak karuan.
Aku yang baca aja mangap-mangap, apalagi Lin Hua yang nonton secara live pertarungan Lin Tian, eksklusif dengan mata kepala sendiri. Huft, semoga Lin Tian utuh, nggak cuil seuprit pun.
Iya, harapan gue satu server sama Lin Hua. Nggak peduli mau si Ksatria Bertopeng meninggal atau apa, intinya Tian sama Hua harus keluar dari sana secepatnya. Once again, harus selamat.
Aku aja nggak terima, apalagi Lin Tian. Enak banget itu mulut mangap. Aslinya si Ksatria Bertopeng jauh lebih buruk daripada sampah. Nggak apa-apa, Lin Tian. Lebih cepat kamu antar mereka menemui ajal, lebih baik.
Ksatria bertopeng aja disikat sama Lin Tian, gimana antek-anteknya? But, perjuangan Lin Tian nggak mungkin stop sampai di situ aja. Sekarang tinggal nunggu musuh utama muncul. Dan ... jengjengjeng, badut.
Emang dasarnya udah kebal, ya. Habis setorin nyawa orang ke Tuhan, lagaknya Lin Tian kaya habis bantu sembelih hewan kurban. Santuy, lah. Yang dibunuh juga nggak guna kalau hidup, cuma nambah beban sama dosa aja.