Kaya Dengan 1.500.000 dan Miskin Dengan 3.000.000

Kisah ini nyata meskipun sudah banyak orang yang pernah mengalaminya. Seorang lelaki berinisial D berasal dari pelosok desa. Dia mempunyai seorang istri yang cantik, karismatik, dan soleha. Cerita ini di awali dengan sebuah pernikahannya yang pada waktu itu sangat berat untuk di jalani, karena setelah pernikahan itu terjadi dia (laki-laki) sudah tidak bekerja lagi seperti sebelum pernikahan. Tentunya hal ini menjadi beban bagi siapa yg pernah mengalami (pengangguran setelah menikah). satu bulan setelah menikah akhirnya dia D diterima bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak pada sektor parawisata. awal karirnya di perusahaan tersebut hanya seorang accounting yang bergaji jauh dibawah UMR. dia D hanya mempunyai gaji 1.500.000 per bulan. Secara riil, angka/gaji tersebut tidak cukup untuk membiayai seorang istri dan membantu ke dua orang tuanya serta mertuanya dia (D). Di tambah lagi pada saat itu istri D mengandung, banyak biaya yang harus di keluarkan oleh D selain biaya hidup sehari-hari seperti makan. Istri D juga hanya seorang ibu rumah tangga, D yang mempunyai prinsip hidup bahwa seorang istri tidak layak bekerja selagi seorang suami sehat dan tidak cacat. Dari prinsip itulah D membangun sebuah kesabaran dalam hidup, dalam sebuah pekerjaan, dan dalam bahtera rumah tangganya. D memang bukan manusia yang sempurna, dia seperti seorang laki-laki lain yang juga kadang mengeluh, tidak sabar, takut dan khawatir tentang apa yang terjadi dalam kesehariannya. Tapi dia D tetap dalam prinsipnya sehingga ketika ada hal yang tidak menyenangakan maka dia D akan kembali kepada prinsip hidupnya. Lalu, bagaimana seorang D kaya dengan gaji yang hanya 1.500.000? padahal secara riil angka/gaji sebasar itu tidak mungkin cukup untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, tapi seorang D yang hanya bekerja di perusahaan swasta sektor parawisata dengan posisi sebagai accounting bergaji 1.500.000 ternyata bisa kaya bahkan bisa dikatakan sangat kaya pada saat itu.

Lupakan sejenak tentang angka 1.500.000.

Pada waktu itu, istri D usia kandungannya yang semakin menua dan hampir melahirkan, hingga akhirnya D mempunyai seorang putra yang sehat dan lucu. Beberapa hari kemudian D mendapatkan promosi jabatan menjadi seorang manajer dari tempat D bekerja. bisa diartikan bahwa kenaikan jabatannya adalah rizki anaknya yang baru lahir.