webnovel

*The Prison of Obsession*

Didalam dunia yang penuh dengan kegelapan dan tipu daya. Dimana tidak ada lagi kebenaran atau apapun. Kekosongan menghiasi jiwa remaja perempuan hingga kekosongan itu terisi saat menemukan seorang anak kecil manis yang jauh berbeda dari lainnya. Ia terperangkap dalam jalinan Obsesi antara dirinya dan anak manis lelaki itu. Melakukan apapun untuk dirinya..dan ia yang memanfaatkan hal itu tanpa sekalipun merasakan dan membalas apapun. Ia yang begitu kejam dan remaja itu yang begitu terobsesi. . . . Dark +++++, [18+]

Lunamori_Story_26 · Sci-fi
Not enough ratings
36 Chs

28*

.

.

.

.

.

***

"kakak" seru Sebuah suara manis itu. Seorang kakak perempuan bersurai biru tua berekor satu itu menoleh. menampakkan wajahnya yang begitu cantik dan tubuh rampingnya. ia sudah berumur sekitar 15 tahun. ia melihat anak kecil yang merupakan adik nya itu memiliki warna rambut dan kedua mata yang sama. tapi bedanya dia laki laki dan berumur sekitar dua tahun. ia sudah lancar berbicara. kei termasuk anak yang cepat belajar. ia menatap penuh binar kepolosan. kakak nya itu berhenti.

kei menatap dengan wajah manisnya yang lagi lagi memelas. untuk kesekian kalinya saat kakak nya ini ingin pergi. kei sangat manis meksipun ia adalah cowok. dengan rambut pendek sedikit berantakan karena baru bangun tidur. dan bergelombang. kedua mata bulat besar yang tampak mengemaskan serta bibirnya yang mungil. ia memakai baju berlengan pendek berwarna biru dilapisi jaket berlengan besar berwarna hijau sedikit tua...dan celana sedikit panjang kebawah lutut berwarna hitam.

"apa kakak mau pergi lagi?", serunya menatap penuh harap dan memelas ke arah kakaknya di depan nya. kakaknya itu tersenyum dan lagi lagi mengangguk ramah. kei mengigit bibirnya gusar, ketakutan. ia tidak mau kakaknya meninggalkan dirinya sendirian disini dan ....ke tempat itu lagi. kei menarik ujung baju panjang kakaknya.

"jangan ya kak?. tempat itu menakutkan...ada banyak lelaki disana yang mengerikan..kei takut...kei takut kakak kenapa Napa" seru kei. menunduk membayangkan tempat yang sering di datangi kakak saat malam hari. ia akan disana hingga pagi menjelang meninggalkan nya sendirian bersama ayah dan ibu yang selalu bertengkar.

"ya..itu tidak baik kak. ya?" keras kepala kei. ia berkata berkali kali memandang dengan memelas. ia tidak akan menyerah. ia tidak mau kalau kakaknya yang begitu cantik harus kesana.

kakak kei yang berkisaran beberapa tahun itu tersenyum. ia begitu cantik dan ramping. dengan mengunakan tubuhnya ia akan bisa melakukan tujuan awalnya. dan....kei bukanlah tujuannya. ia menunduk mengelus surai adiknya itu. ia sangat manis seperti anak anak pada umumnya. tapi ia harus menghadapi hal seperti ini. broken home dalam tingkatan kdrt. dan hanya dirinya dan kei anak kandungnya yang ada. mereka terperangkap dalam rumah tangga yang hancur se-hancurnya.

"kakak.dengar kata kei. kei sayang sama kakak" rengek kei manja. ia mendekati kakaknya dan berwajah memelas ke arahnya. kedua tangannya gemetar memegang kedua ujung jaket yang biasa ia pakai. kei itu rawan dingin dan penyakit. kulitnya juga sensitif.

"dek..-" suara cantik dan dewasa kakaknya menurun. kei menengadah ke atas dengan wajah memelas. ia tidak mau kalau kakaknya harus berada di tengah tengah para orang dewasa seram itu setiap hari lagi. tatapan Mereka saat menatap kakak benar benar sangat seram. seperti ingin memakan. kei adalah laki laki ia harus bisa melindungi kakak kan?.

***

SREK

***

tiba tiba sentuhan lembut itu berubah jadi cengkarman keras dan kasar. padahal Kakak tidak pernah seperti ini. tangan kakak meremas kasar puncak rambut kei hingga ia kesakitan. kakaknya itu menarik rambutnya tanpa belas kasihan. kei menutup kedua matanya rapat rapat. ia tidak tau kenapa kakak seperti ini. kei di paksa menghadap ke arah kakaknya keatas dari posisi menunduk.

"kak..ak?" kei terbata bata tidak percaya saat melihat wajah kakak yang penuh kekesalan. wajah kakak yang selalu tersenyum begitu cantik. ia menarik rambut kei hingga ia terpaksa berjinjit mengikuti. beberapa helai rambut tipis kei perlahan tercabut dan terjatuh. tapi kakaknya malah mempererat tangan kanannya itu. ia berjongkok. jari kiri nya ia arahkan dan menjentik kuat kuat keningnya. sakit. kei tidak mengerti.

"-apa kau tidak bosan bosannya berkata seperti itu?!. kau tau. kalau ibu selalu depresi dan ayah tidak pernah mencari uang. kakak harus melakukan ini kan?!" serunya menaikkan oktaf suaranya. ia sudah sangat kesal ketika adiknya berpura pura polos dan selalu mengatakan hal yang sama. merengek setiap hari tanpa tau kejadian apa yang sedang menimpa mereka.

"ta..tapi kei...mau membantu kakak" nada suara itu lagi dan tatapan itu. hanya karena masih kecil, jangan kira kalau dia akan luluh dan selalu sabar begitu saja. ia bosan dan mulai membenci adiknya sendiri. ia ingin menjalani kehidupannya sendiri. tanpa adik yang sangat menyebalkan seperti ini. ia tidak lagi memandang kei sebagai adik yang manis dan polos.

tapi cerewet dan menganggu.ia tidak tau bagaimana susahnya hidup ini. hidup sebagai pelacur. adalah satu satunya cara untuk bisa hidup dan mendapatkan banyak uang. dan anak ini hanya Karena masih kecil. ia berpura pura tidak mengerti. padahal ia harus berjuang begitu keras dan melakukan semua ini. dan apa yang dilakukan kei?. hanya tidur dan bersenang senang tanpa adanya sedikit pun penderitaan.

"kau menyebalkan tau?!. apa kau kira aku mau menjual tubuhku seperti ini?!" katanya kesal luar biasa, berteriak sekencang-kencangnya tidak peduli ada yang mendengar. ia sangat marah. kesabarannya habis sudah selama ini. ia kesal karena nasibnya ini.

sudah beberapa tahun sejak ia terpaksa melakukan ini. saat ia berumur 10 tahun. harus bolos sekolah demi mencari uang untuk sekedar bertahan hidup. ia kelaparan dan datang lah kei.. hidup dengan bahagia, dengan wajah polos tanpa adanya masalah. hatinya terbakar rasa amarah dan cemburu dari berbagai sisi. ia cemburu karena nasibnya. cemburu pada kei. kakak perempuan itu terengah-engah karena meluapkan amarah tadi. Pipinya merah padam Sangat kesal. ia sangat benci.

ia kesal. sungguh kesal. kemarahan nya memuncak dan ia tidak tahan lagi. mendengar suara menjengkelkan itu merengek setiap hari. ia mendecih dan mengesekan kedua giginya dengan kesal. sudah cukup. sudah cukup ia berpura pura baik selama ini. hanya karena ia masih kecil dan polos. ia tidak tahan lagi. kenapa harus dia yang harus bertahan?!. ia itu juga bisa kesal?!. anak sialan ini?!. sial?!. dasar anak sialan?!.

kei terdiam saat kakaknya itu kini mencabut rambutnya hingga tangannya terangkat bersama genggaman rambut itu. benar benar mencabut hingga ia bisa merasakan beberapa helaian rambutnya terangkat begitu saja. kei meringis menangis. ia memegang kepalanya yang sangat sakit karena dicabut paksa. belum selesai sampai di situ. kakaknya ingin selalu melakukan ini. tapi hanya dalam bayangan dan sekarang.....ia tidak peduli lagi.

lalu kakaknya itu menarik kasar jaket yang menutupi tubuh sensitif kei. merobeknya dengan kasar bersamaan dengan kulit nya yang ikut tergores kasar. kakaknya tidak peduli. kei meringis kesakitan. ia kaget saat kakak nya memperlakukan nya dengan begitu kasar seperti ini. kakak yang biasanya selalu baik dan selalu bersama kei. kenapa?. kei hanya khawatir dengan kakak. kei gak mau kakak kenapa Napa?. jika...kakak kenapa Napa..kei akan sendirian lagi....kei takut.

kei meringis. kakaknya tambah marah melihat air mata itu. ia menarik dagu kecil kei dengan kasar hingga mereka bertatapan. tatapan penuh kebencian kakaknya. ini lah sifat kakak nya yang sebenarnya. ia benci kei. tapi ia berusaha menyembunyikan nya. menyamarkan nya tapi tidak bisa. ia benci kei. benci karena kei tidak tau apa apa .. hidupnya tenang karena ia masih kecil dan tidak tau apa apa. dan dia?!.

"kei..aku membencimu..." serunya dengan nada kegelapan. kedua matanya menyiratkan kebencian mendalam. genggaman nya begitu kasar dan kuat. seperti bukan kakak saja. ia benci?. sejak ...awal kakak benci kei?. semua itu bohong...kasih sayang kakak..itu...

"kenapa?" seru kei lemas. kakaknya itu melempar tubuh kecil kei ke bawah. kaki kei terkilir dan lututnya mengenai kasar halaman belakang rumah kei yang terbuat dari beton kasar. tubuh kecilnya terguling guling karena dijatuhkan begitu saja....dan berhenti di sebuah bebatuan runcing disana. halaman ini belum sempat di bersihkan. ia bisa merasakan punggungnya menyentuh bebatuan itu dan berhenti paksa sedikit terhentak. ia meringkuk. gemetar. rasa sakit menjalar. ia memeluk kedua kakinya dan menatap ke arah depan.

kakaknya berdiri dengan wajah datar dan penuh kebencian serta amarah. tidak ada lagi tatapan belas Kasihan atau sentuhan kakak yang nyaman. atau itu tidak pernah ada. hanya khayalan kei saja kah?. kemudian ia berbalik tanpa mengatakan apapun. semuanya sudah ia katakan. ia benci kei. kakaknya pergi begitu saja. padahal kei mencintai kakak. kenapa Kakak sebenci itu pada kei?. kei berbuat salah apa?. meningkatkan kei sendirian di sana meringkuk kesakitan dan kesedihan. tidak ada seorangpun bahkan kakak. kei sendirian...kali ...ini...kakak...maaf.."

***

kei memang sempat mengintip kakak saat ia bilang hendak pergi sebentar. dan kakak tiba disana. ia heran kenapa kakak selalu pergi malam malam dan tidak pulang hingga pagi. saat pagi kakak sudah ada di kamar berpura pura tidak ada yang terjadi. orang tua kei tidak ada yang peduli dan mereka sibuk dengan urusan sendu. terutama ibu. kei peduli dengan kakak. karena kakak satu satunya yang peduli dengan kei.

Seseorang mendekat dan memberikan uang ke kakak. banyak sekali. kei sampai kagum. dan kakak tiba tiba di rangkul oleh pria itu menuju suatu kamar. setelah itu kei tidak tau apa apa. kei tidak bisa masuk dan harus ngumpet disana. hingga terdengar bunyi bunyi aneh dan itu adalah suara kakak. beberapa saat kemudian kakak keluar dengan keadaan berantakan dan sedikit terseok Seok. lelaki itu menyentuh pantat kakak dan mulai mendekati kakak dengan mesum dan liar.

kei tidak mau..kei tidak mau. bukankah dipegang seseorang itu tidak bagus?. kei saja tidak mau di pegang pegang di pantat kei.dan lagi tatapan orang itu pada kakak Membuat kei merinding. kei menutup kedua matanya takut dan saat ia membuka mata. kakak sudah ada di depannya. melihat nya dengan tatapan garang. tidak seperti kakak yang biasanya. yang cantik dan dewasa. ia menatap kei menatap tajam sekolah kei telah berbuat kesalahan.

kei meraih tangan kakaknya gemetar. ia takut kakaknya kenapa Napa. menatap dengan kedua binar mata nya khas anak anak. "kakak..kenapa disini?. pulang yuk" seru kei mengumpulkan keinginan. tiba tiba ada seseorang yang muncul di belakangnya. lelaki itu lagi. badan mungil kei gemetaran. ia meremas lembut tangan kakaknya. Kakak nya menatap kebelakang kemudian menepis tangan kei. ia menatap ke arah lelaki itu dengan tersenyum menggoda.

"kenapa hey..kau tidak mau menemani ku hari ini..ada bayarannya loh?" serunya mengoda. ia mengelus perut kakaknya itu. kakaknya memang selalu mengenakkan pakaian yang sedikit terbuka saat pergi malam malam. padahal dingin kan?. kei tidak mau kakaknya sakit...dan ia khawatir. makanya ia memberanikan diri malam malam datang kesini dan lupa mengenai jaket. karena ketika ia kerumah lagi. ayah akan memarahinya dan ibu lagi lagi akan menguncinya di kamar.

"jangan sentuh kakak" geram kei mengeraskan suaranya dan berusaha menyingkirkan tangan besar pria itu. dia berhenti mengoda begitu pun kakak dan berbalik menatapnya. DEG. kei berusaha meraih lagi ujung baju kakaknya menatap nya lagi lagi memelas. ia takut. sungguh ia takut sekarang. pria itu terasa memelototinya dengan ganas. kei menatap ke arah kakak. dan ia terkejut saat kakaknya menatap dengan wajah dingin dan datar. kakak?.

ia menepis tangan mungil kei. dan membalikkan tubuhnya dengan kasar dan malas. "pergi sana anak kecil, pulang lah" katanya ketus. eh?. ini kan kei?. adik kakak?. kenapa kakak?. kei mau menolong kakak. kei tidak akan menyerah. tempat ini mengerikan!.

"tidak kakak!. ini kei. pulang yuk" rengek kei lagi. ia membalikkan tubuhnya tetap bersikukuh. kakaknya mendecih kesal. lelaki itu menatap kei dan kakaknya bergantian heran. ia memeluk tubuh Kakaknya dengan begitu lancang. kei menatap ganas meksipun lagi lagi kei itu masihlah anak kecil. tidak terlalu berpengaruh dan malah tampak main main saja. "Jangan sentuh kakak!".

"hei siapa dia?", tanya pria itu. tentu saja ini kei. adik kakak. tapi sebelum ia sempat menjelaskan kakaknya sudah menyeret ia mendekat dan dengan kasar menendang punggung nya dengan kakinya hingga kei terjatuh di atas tanah yang kotor begitu saja.

"tidak ada... sudah tinggal kan saja anak itu" katanya berbalik merangkul pria itu. kei meringis melihat ke arah kakak nya dengan memelas. rasanya jantung nya berhenti saat melihat tatapan kakaknya yang begitu dingin dan sinis. kei ditinggalkan sendirian disini. dan kakak sama sekali tidak mempedulikan nya. sakit...kakak...marah tadi ya?. itu baru pertama kali ia melihat tatapan kakaknya yang begitu kesal padanya. ini salah kei ya. kei terlalu memaksa?.

***