webnovel

(the dark knight)

perjalanan seorang pemuda untuk mengguncang sebuah kota. adu fisik adu balap menjadi jalan untuk menuju tahta tertinggi (fast and farius fersi Jawa)

Mohamad_A_M · Action
Not enough ratings
50 Chs

#42 pengkhianat.

vino memukul ku, walau tidak keras.

Aku terjatuh dengan posisi wajah ku melihat keatas dan mata ku memandangi langit.

Kemudian ada sebuah tangan yang mengangkat ku.

Dia Ando.

"Kau memberi kami rumah."

"Kau memberi kami sebuah keluarga."

"Dan kau mengajarkan kami sebuah tekad."

Dia pun juga ikut menenggak sebotol wisky.

"Saat di elang merah kami hanya di beri printah dan setelah itu mendapatkan Unang."

"Sebenarnya kebanyakan anggota Elang merah adalah anak-anak yatim piatu."

"Manusia tak bertujuan dan manusia yang tak punya harapan."

"Awalnya kami di ajak agar punya yang namanya rumah."

"Namun, kata rumah tidak tepat untuk padepokan itu."

"Kami hanya mengerti berlatih dan berlatih."

"Tanpa ada nya tujuan hidup."

"Kami tak mengerti ikatan persahabatan."

"Kami juga tak pernah tahu hangatnya kebersamaan."

"Tapi kau datang menghancurkan nya."

"kemudian kau memberi kami sejuta harapan dan angan."

"Kau juga menunjukan indahnya persahabatan dan bahkan lebih pantas di sebut keluarga."

"Jadi dek.!"

"Bangkitlah untuk kami para saudaramu."

Ucapan motifasi dari Ando sedikit melegakan ku.

Ak bangun dan menenggak botol wisky

"Kuharap kedatangan mu tak ada yang tau."

Ucap ku kepada ando.

"Tidak bos."

"Sebenarnya ak curiga kepada vino."

Heheheh

"Aku kira dia ketemuan dengan gadis. Wewe malah ketemuan sama walang keket. "

Wkwkw

Ujar Ando

Ku tepuk kepalanya dan ku ucapkan "trimakasih teman"

berkat Ando aku sedikit melepas rasa takut ku.

Aku "Aku hanya ingin tau tentang sepak terjang elang merah dulu."

Ando "maksutmu?"

"jangan motong omongan orang bego."

Ucap vino sambil menjitak kepala Ando

Aku "sudah - sudah"

"Saat kau menyerang kami dulu."

"Kenapa kalian bisa tau di mana sektor dengan penjagaan yang longgar."

"Kemudian ketika kalian menyerang rumah bang Tigor!!."

"Apa kalian tahu bang Tigor tidak ada dirumahnya ketika itu."

Vino "anjinggggg."

Vino pun tiba-tiba marah.

Aku "kenapa kamu Vin?"

Ando "kami berdua tak pernah memikirkan hal itu."

Vino "percaya gak percaya....."

"Ada pengkhianat di kelompok kita."

"Kau hanya menghancurkan klompok elang merah."

"Tanpa tahu siapa yang menggerakkan nya."

Ando "ketika itu kami dapat printah dari seseorang."

"Harusnya vino lah yang paling tahu siapa orang itu."

Vino "yang pernah bertatapan langsung dengan mereka adalah semi."

Aku "ketika itu aku membuntuti semi."

"Dia berbicara dengan Nugroho dan Edi."

Vino "hanya mereka berdua?"

Aku "ia hanya ada Nugroho dan Edi di dalam ruangan tersebut."

"mata - mata kami bisa dipercaya."

Vino "ketika itu kami bahkan tahu berapa orang yang menjaga wilayah yang akan kami serang."

"Kami mendapat opsi beberapa wilayah beserta jumlah orang nya."

"Dan ketika kejadian di rumah bang Tigor, kami juga di beri tahu kapan bang Tigor akan keluar rumah bersama dengan tangan kanan nya."

"Kalau penyampai informasinya ku kira Nugroho atau Edi sendiri."

"yang jadi pertanyaan adalah....."

"siapa yang memberi info kepada Edi dan Nugroho?"

Aku "dia juga tahu dimana kami test Drive ketika balapan minggu lalu."

"Apa kamu pernah dihubungi lagi ketika elang merah sudah bubar.?"

Vino "tidak"

Aku "dia juga tahu elang merah bubar."

Ando "bubarnya Elang merah sangat rahasia."

"Hanya petinggi klompok dan warga sekitar yang tahu."

Aku "ak koma ketika itu."

"Bisa kamu ceritakan kejadian setelah Elang Merah kalah."

Vino "setelah kami kalah dari kalian. Pak Toha dan beberapa petinggi jogja comunity menemui ku."

"Itu kalau tidak salah 3 hari setelah kejadian."

"Beliau memberi pilihan kepada kami."

"Setelah kami memilih, beliau juga pesan agar info bubarnya Elang Merah tidak menyebar."

Tiba - tiba sebuah ide muncul di kepala ku.

Ak memotong omongan dari vino.

Aku "maaf Vin ku potong bicaramu."

"besok carilah informasi siapa saja yang menjadi korban penyerangan mu."

"Setelah tahu. minta maaflah kepada mereka dan tanyakan siapa yang menghubungi nya terakhir dan bertanya berapa jumlah orang yang ada di TKP ?"

"agar si pengkianat tidak curiga dengan aksimu."

Ando " kemudian cocokan dengan data yang vino peroleh."

"Jika kesamaan datanya sama persis."

Vino dan aku menjawab dengan kalimat yang sama.

Dialah pengkhianat itu.

Aku "aku akan mencari tahu siapa yang sering menanyakan tentang keadaan dan jumlah orang yang ada di wilayah yang tak kalian serang."

Lalu sebuah pesan masuk.

Di hp ku dan vino

bersambung.....