#22 manusia super

Wanda "ku tunggu besok jam 10.00 di panti asuhan Al iklas"

Wanda tiba-tiba mengakhiri percakapan ini.

Wanda pun pergi. Kami yang mendapat info ada 3 nama dalam masalah ini. Edi, Nugroho, dan tentunya bos besar di kota ini yaitu Anwar syaadi.

Karna malam sudah hampir habis, kami memutuskan bubar.

Ke esokan harinya aku, brendy, dan Adam menuju ke panti. Topan tak ikut karena ada jadwal kencan.

"TRIMAKASIH sudah datang" ujar wanda

Brendy "kenapa kau menyuruh DK datang kesini"

Wanda "terus kenapa kau ikut, kalau tau aku hanya menyuruh DK."

"Hehehe"

"Mampus lu bulus kali" ujar Adam dengan senyum ejekan nya.

Wanda "bukanya kamu juga. Knp kamu ikut??"

"HAHAHAHAHHAHA"

"mampus lu dasar kecebong selokan"

Balas brendi dengan tertawa terbahak- bahak

Aku "udah!!!"

"Kita langsung ke topik masalah"

"Musuh yang kalian hadapi bukan sembarang musuh."

Kata Wanda dengan expresi yang serius

Adam "apa maksut perkataan mu itu??"

Wanda "mungkin kalian ahli dalam bela diri."

"Tapi itu kalian dapat karena latihan tiap sore atau pagi bukan sebuah rutinitas."

Adam "maksutnya?"

"Bisa di perjelas!"

Wanda langsung berdiri.

" Mereka klompok kusus."

"Apa pekerjaan mu sehari-hari?"

Brendy "aku mahasiswa"

Wanda "mungkin kamu jago dalam bela diri?"

"Tapi hakiki nya kamu berlatih kalau sempat ,atau kalau pulang kuliah."

"Benar bukan???"

"Karna hakiki nya kamu adalah mahasiswa. Belajar adalah prioritas utama mu"

Adam dan brendy

"Benar"

Wanda "mereka berbeda dengan kalian."

"Mereka setiap hari di latih. Dari bangun tidur dan aka istirahat pada siang hari jam 11 sampai 1 siang dan jam 5 sore sampe jam 6. Latihan itu berlangsung setiap hari sampe jam 11 malam."

"Dan kelulusan di tentukan oleh guru mereka."

"Ada yang berlatih sampai 8 tahun, tetapi juga ada yg hanya 2 tahun."

"Semua tergantung gurunya"

Brendy "maksutmu mereka ingin membuat manusia setara dengan kopasus ( unit pasukan kusus di militer )"

Wanda "bukan hanya seperti. Tetapi melebihi."

"Mereka bagaikan senjata berwujud manusia"

"Mereka terdidik untuk menghajar dan membunuh"

"Dan mereka di bekali dengan jimat ( alat dari para normal )"

"Jadi bukan hanya fisik, spiritual pun menjadi pondasi kekuatannya."

"ada rumor yang beredar tentang manusia yang tertembak tapi tak berdarah"

"Ketika itu Ada 4 oknum polisi bersenjata api"

"Mereka berhadan hanya dengan 2 orang"

"Namun mereka kalah, Mereka  Tewas melawan 2 orang dari klompok tersebut."

Wanda menghentikan ceritanya dan meneteskan air matanya

"Salah satu oknum polisi tersebut adalah ayah ku"

Aku "apa nama klompok tersebut"

Wanda "EM atau elang merah"

sambil mengusap air matanya

"Pasukan kusus yang menyewakan pembunuh bayaran dan bodyguard"

"Dari kabar yang ku dapat ada sekitar 60 orang dalam klompok tersebut"

Aku "dimana lokasi markasnya"

Wanda "di lereng Merapi"

"Di situ tempat padepokan EM"

Adam "apa motif mereka?"

"Kenapa klompok kami jadi tarjetnya?"

"Apa untung nya bagi mereka menyerang kami?"

Wanda "satu-satu kalau melontarkan pertanyaan!"

"Mereka di bayar oleh Edi dan Nugroho."

"sadar akan kehebatan klompok kalian. Jika harus bentrok secara langsung maka kekalahan lah yang akan mereka dapat."

"Dari jumlah armada tempur dan luas wilayah mereka kalah telak dengan kalian."

"Maka dari itu mereka memilih menyerang halus dan terencana dari pada dor to dor melawan kalian."

"dengan cara membuat panik aliasi kalian."

"jasa EM yang melakukannya"

"Kenapa kami di incar oleh Nugroho dan Edi?" Ujar brendy

Wanda "kalian sudah mengganggu kegiatan mereka. dengan banyak nya para pecandu yang memilih membeli obat terlarang itu di daerah kalian daripada di daerah nya."

"Itu membuat omset mereka turun jauh."

"Kalian menjual nya dengan harga yang murah. Sedangkan mereka mahal."

"Belum lagi berdirinya club' malam yang kalian bentuk di wilayah kalian."

" Lambat laun wilayah mereka akan sepi. Karna wilayah kalian yang di penuhi oleh mahasiswa"

Ujar wanda

Aku "tunggu sebentar!!!"

Ak menyela ucapan Wanda

"Apa aku bisa percaya dengan mu?"

"Dan Apa alasan mu membeberkan info yang sangat penting ini?"

Wanda "aku akui. Kau sejalan dengan prinsip ku."

"Di dalam organisasi ku juga banyak yang mendukung mereka."

"Aliran dana yang kuat membuat mental oknum-oknum tertentu memilih jalan yang tidak pada posisinya"

"Uang mencuci otak mereka agar melupakan tugasnya"

"Maka dari itu aku lebih memilih bekerja sendiri dengan smua resikonnya."

see u...