1 Prolog - Love Hate Relationship

Ucapkan selamat tinggal untuk cerita dipaksa menikah ataupun cerita CEO di Webnovel!

Jika kebanyakan novel mengisahkan tentang seorang wanita yang jatuh cinta kepada Om-om tampan. Beda halnya dengan Sean. Sean sendiri lebih menyukai wanita yang usianya terpaut beberapa tahun di atasnya. Karena menurut Sean wanita seperti itu lebih matang dan menantang.

"Tante... Tante mau nggak nikah sama aku?" ucap Sean to the point melamar wanita berusia dua puluh empat tahun yang disukainya sejak dulu.

Wanita tersebut menutup mulutnya tidak percaya. Bukan karena tersentuh akan lamaran romantis ala Sean melainkan karena dia tidak percaya jika kelakuan Sean semakin hari akan semakin gila saja!

"Bocah ingusan kayak kamu mau ngajakin aku nikah? Mau dikasih makan apa anak kita nanti, hah?!" kata wanita tersebut sambil berdecak sebal.

Memangnya siapa yang tidak sebal jika dilamar oleh berondong yang baru semester tiga!

Anak ini memang benar-benar minta dihajar!

Riki—sahabat karib Sean yang saat ini berada di sampingnya pun juga setuju kalau Sean sudah tidak waras.

Yang benar saja, Man! Saat ini yang dilamar oleh sahabatnya adalah seorang Tante-Tante!

Sebenarnya April tidak tua-tua amat, sih. Dia baru berusia dua puluh empat tahun. Tapi yang membuat Riki keherananadalah kenapa juga sahabatnya bisa tergila-gila dengan April? Seperti tidak ada wanita lain saja di dunia ini.

Sebut saja Fanni, anak jurusan FIB di kampus mereka yang seksinya bukan main. Atau kalau tidak ya pilih saja si imut Yuri dari jurusan management yang wajahnya mirip gadis Jepang. Yuri memiliki gigi kelinci, kulitnya seputih porselen, dia tidak terlalu tinggi namun sangat cocok untuk dipeluk, rambutnya hitam lurus sepinggang. Yuri benar-benar kawai.

Tapi kenapa pula pilihan Sean malah jatuh kepada Tante-Tante seperti itu?! Heran, deh!

"Bro. Lu yakin naksir sama Tante-Tante kayak dia?" bisik Riki pelan sambil menyikut lengan Sean, takut jika Tante-Tante di depan mereka mendengar ucapannya.

"Iya, dong. Tante-Tante itu lebih mantap di ranjaaa... aduuuhhh!" Sean berteriak kencang sambil memegangi tangan April yang tiba-tiba menjambak rambutnya dengan keras.

Tantenya ini memang ganas sekali!

Tapi Sean sudah telanjur cinta mati, hehe.

"Jangan ngaco, ya, kamu. Kuliahmu aja belum kelar pakai genit ngelamar cewek segala! Sana pergi! Capek aku ngeladenin bocah ingusan kayak kamu! Udahlah aku mau pulang aja!" sembur April kesal. Sean benar-benar kelewatan tengilnya.

Sean memegang dadanya sok dramatis. Bahkan sampai berakting mengusap air mata buayanya yang tidak menetes sama sekali.

"Tenang, Tante. Sean bakalan rajin belajar. Terus habis kuliah nanti Sean bakalan kerja di perusahaannya Kokonya Sean dan jadi CEO hot kayak di novel-novel romantis, Tante."

"Arghhh!!!" April meremas rambutnya frustrasi. Putus sudah urat kesabarannya. Daripada dia terkena stroke di usia muda, lebih baik dia pergi saja dari sini.

Sean hanya menyengir sambil menatap punggung April yang semakin lama bergerak semakin menjauh. Bocah itu mengusap rambutnya ke belakang. Senyumnya masih awet ia sunggingkan.

"Tunggu sebentar lagi, ya, Tante. Tunggu sampai Sean lulus kuliah nanti maka Sean janji bakalan ngelamar Tante dengan lebih serius lagi. Bukan main-main kayak gini," kata Sean dalam hati.

Dan, kisah manis mereka pun dimulai....

***

avataravatar
Next chapter