webnovel

'Seven G' with a girl

Ada yang tahu siapa itu 'Seven G'? Jika kalian bersekolah di Andytama high school, tidak mungkin kalian tidak mengenal 'Seven G'. Ituloh, geng ke-tujuh anak manusia yang huruf awal nama mereka semua adalah G. Dan tentu saja wajah mereka semua kadar ketampanannya diatas rata-rata. And fyi, 'Seven G' merupakan teman-teman semasa kecil gue. Tempat tinggal kami juga sekomplek. Jadi ga heran kalo kami tuh dekat banget macam saudara. Gue jadi merasa ada yang jagain. So, let's get started! Ini kisah gue dan 'Seven G' yang tersohor itu.

Rennnz_C · Realistic
Not enough ratings
1 Chs

《ONE》 About SEVEN G and RAIN

Teriakan-teriakan menggema dari seantero sekolah. Atau lebih tepatnya teriakan dari gadis-gadis karena kehadiran sang pangeran-pangeran mereka.

Pagi hari Andytama High Shcool memang selalu seperti ini sejak satu tahun yang lalu. Tepatnya sejak 'Seven G' masuk ke dalam sekolah ini.

Siapa itu 'Seven G'?

Mari kita mulai perkenalannya.

Dari mobil sport merah menyala di bangku belakang. Yang baru saja keluar dari mobil dengan menyugar rambutnya terlebih dahulu. Dia adalah Gazwan Dhanurendra. Playboy Andytama high shcool yang mantannya dimana-mana. Punya senyum menggoda yang ciri khas -kekuatan utamanya dalam memikat- juga gombalan maut tak berujungnya. Dia memiliki tinggi rata-rata dengan warna kulit Asia dan rambut coklat gelap.

Dari pintu lainnya di mobil yang sama. Keluar juga seorang cowok dengan muka jahilnya yang memang selalu ia tampilkan. Dengan julukan 'Kang rusuh' ia sebenarnya bernama Gerald Edelardo. Ciri fisiknya hanyalah warna kulit Asia dengan rambut hitam kepirangan yang berantakan. Hati-hati dengan Gerald, sebab ia suka tonjok sana tonjok sini entah dengan siapapun itu jika membuatnya kesal.

Yang baru keluar dari bangku samping pengemudi, cowok berkulit pucat dengan rambut hitam rapinya. Jangan salah lihat, walau rambutnya rapi, atributnya paling lengkap diantara anggota lainnya, dan paling pintar juga, cowok bernama lengkap Gibran Byantara Damian ini suka merusuh bersama Gerald dan Gazwan. Menjadi siswa terpintar sesekolahan tak membuat ia menjadi siswa alim, melainkan semakin bandel dan terus bandel. Walau begitu otaknnya terus bekerja, terbukti dari keningnya yang suka mengeryit.

Lalu si pengemudi mobil merah sekaligus pemilik mobil mahal tersebut, Gabriel Danish Rafassya, si cowok gengsian dengan muka songongnya yang menyebalkan. Tapi tetap di cintai siswi-siswi karena ketampanannya. Ngomong-ngomong soal si cowok gengsian, ia paling gila akan kebersihan lho. Buktinya ada ketika ia melihat kelas maupun sekolahnya kotor. Bukan! Bukan ia yang membersihkan, tetapi ia langsung melapor pada kepala sekolah agar semua siswa-siswi tertib dalam menjaga kebersihan.

Lalu beralih ke mobil hitam metalik di sampingnya. Mobil itu berisikan seorang cowok dengan muka manis yang murah senyum di bangku belakang. Baby face adalah julukan bagi seorang Ghava Rakhshan Kavinda. Si cowok paling mungil dengan kulit putih bersih dan rambut coklat terangnya. Ia bukannya suka tersenyum, tapi biarpun ia tidak tersenyum, wajahnya tetap terlihat begitu. Postur tubuhnya agak mirip dengan cewek.

Di samping Ghava duduk ada cowok bule tulen yang paling tinggi diantara anggota lainnya. Rambutnya pirang khas orang eropa, kulitnya putih, matanya biru shappire, dan porang paling kalem juga paling tenang diantara mereka. Karena ia paling tua, sifatnya seperti seorang kakak yang bijaksana. Namanya Giovanni Ardiaz. Sosoknya setenang air dan dewasa.

Anggota 'Seven G' yang terakhir. Yang baru saja keluar dari pintu pengemudi. Cowok terdingin dan bermata tajam yang seakan-akan tak dapat di sentuh. Kulitnya putih paling berotot, rambutnya hitam legam, mata black pearl yang indah, dan alis yang menukik tajam. Bernama lengkap Galen Zideon Ganendra, ia merupakan anggota yang mempunyai penggemar paling banyak diantara anggota lainnya. Kenapa? Jawabannya adalah karena Galen merupakan cowok tertampan bagi siswi-siswi Andytama high shcool dan sosoknya yang dingin misterius juga menimbulkan rasa penasaran akut. Itulah mengapa ia terpilih sebagai 'The Most Wanted Boy in the World.' Julukan yang cukup berlebihan.

Baiklah, kini 'Seven G' melangkah maju untuk ke kelas mereka di lantai atas. Namun sebelum itu, ternyata Galen sudah membukakan pintu untuk seorang gadis di sampingnya tadi. Yang sekarang gadis itu telah ada di tengah-tengah 'Seven G' yang tersohor.

Seantero sekolah menghela napas panjang. Rasa iri, cemburu, marah, dan sedih bercampur menjadi satu. Siapakah siswi yang ada di tengah-tengah 'Seven G' itu?

Dia Adhira Varsha Bagasditya, cucu pemilik sekolah yang baru saja pindah dua bulan lalu. Kedatangannya membuat gempar Andytama high Shcool. Karena ia datang persis seperti pagi ini. Bersama 'Seven G' yang memperlakukan ia bagai seorang Ratu.

Adhira di jaga, di perhatikan, di sayang, atau bahkan di cintai oleh idola mereka. Fans mana yang tidak sakit hati jika mendengar ataupun melihat hal tersebut? Walau begitu, ikhlas adalah jalan satu-satunya yang dapat di lakukan. Benar bukan?

Back to story.

'Seven G' plus Adhira berjalan dengan tawa ringan mereka dari hasil kelakuan Gazwan. Cowok itu karena terlalu fokus mencari mangsa sampai-sampai menabrak tiang koridor hingga ia mengaduh sakit. Sontak saja itu menjadi bahan tawaan yang melihat.

"Cantik An cewek baru lo. Tiang sekolah." Ledek Gerald membuat yang lain semakin tertawa. Hanya Gio yang tawanya terkontrol dan Galen yang dari tadi tidak tertawa sama sekali.

"Mana ada tiang sekolah jadi cewek gue. Bentukannya lurus doang kaya begitu. Ngadi-ngadi lu, ger!" Tolak Gazwan.

"Begitu-begitu juga lo cipok, An. Ga usah ngelak." Tambah Adhira sambil tertawa.

Gibran mulai mengernyit. "Tapi, Rain. Dengan Gazwan yang lagi celingak-celinguk mirip maling takut ketahuan, ga mungkin mereka bisa ciuman. Itu bukan ciuman, tapi cuma salam pipi doang." Terangnya pada Adhira.

Kenapa Gibran memanggil Adhira 'Rain'? Karena nama tengah Adhira adalah Varsha. Nama Varsha sendiri mempunyai arti hujan dalam bahasa Sansekerta.

"Baik pak profesor, saya mengerti akan penjelasan anda." Jawab Adhira dengan senyum paksaan seraya mengangkat tangan hormat pada Gibran.

"Lah, gue bener kan ya. Emang begitu menurut perkiraan gue."

"Hooh, ran. Lo mah bener selalu." ucap Gabriel ikut-ikutan berceletuk.

"HEH SEMUA! MAU CIUMAN KEK, SALAM PIPI KEK, GUE GA NGELAKUIN ITU SEMUA. MANA LAGI AMA TIANG!! OTAK KALIAN PADA KEMANA SIH!??" Teriak Gazwan berang. Kenapa coba meributkan hal tidak penting seperti ini?

"Yel, ludah Gazwan jatoh di seragam lo nih!" Ujar Gerald membuat Gabriel panik.

Langsung saja ia mengeluarkan tissue basah dan mengelapnya secepat mungkin di seluruh seragamnya sambil mengumpati Gazwan.

"Gazwan sialan! Ludah lo kemana-mana bangs*d!! Awas aja lo, An. Gue bales nanti dengan cara gosok-gosok gigi lo ampe kinclong."

"Ga ada yang bener temen gue. Nasib-nasib." Adhira mengelus dadanya sabar.

"Udah takdir, sha." Si manis Ghava tersenyum setelah bersuara. Manis sekali.

Gerald tertawa kencang karena berhasil membohongi Gabriel, Ghava tetap tersenyum, Gabriel tetap menggosok-gosok, Gibran tetap mengernyit karena berpikir, Gazwan bodo amat an dan tengah mencari mangsa, Gio yang hanya diam saja hanya tersenyum maklum, sedangkan sang cowok es tetap Stay cool dengan wajah datarnya.

"TBC"