webnovel

[Terlambat dan pertemuan]

Author's pov

Kriiing!!!....

Sebuah jam weker berwarna biru pastel yang terletak diatas meja kecil disamping ranjang Zara yang berteriak sangat nyaring, mengejutkan Zara dari tidurnya hingga langsung terduduk

"hah dasar rongsokan" ujar Zara mengambil jam itu dengan tangan kanannya

Matanya yang cantik itu membelalak saat setelah melihat jarum alarm pada jam itu sudah menunjukkan pukul 07.30

"apa?!...yang benar saja!!" teriaknya bergegas mandi dan bersiap-siap berangkat ke sekolah

Biasanya ia pergi dengan bis sekolah, karena terlambat terpaksa hari ini ia akan pergi dengan ojek yang ada disekitaran rumahnya

"aku masih ingat memasang jarum alarm di pukul 06.00 ,tapi kenapa jarumnya berpindah?"

Zara berusaha mengingat kenapa ia bisa terlambat pagi ini

"atau mungkin Nicu yang melakukannya?hmmm.." lanjutnya saat berada diperjalanan menuju sekolah

"neng udah sampai"

"iya makasi pak" ucap Zara setelah membayar tumpangan ojek ia naiki barusan

"tuh kan gerbangnya ditutup" ia menatap erat pada gerbang sekolah yang ada didepannya

"mungkin ada cara lain" lanjutnya seraya memikirkan jalan lain memasuki sekolah

Sambil berlari mengitari pagar tembok sekolah, ia merasakan seseorang yang sedari tadi tengah mengikutinya semenjak ia berdiri didepan gerbang sekolah yang telah tertutup itu,

Tapi ia tetap berusaha memanjat pagar tembok yang ada dihadapannya dengan berpijakan pada beberapa tumpukan bata bekas renovasi sekolah

"mungkin ini akan berha-"

"apa yang kau lakukan ini berbahaya!" ucap seorang pria menyela perkataan Zara yang berusaha menggapai puncak pagar itu sambil berjinjit

"kau siapa, jangan ganggu aku, jika kau juga terlambat inilah jalan satu-satunya untuk masuk ke dalam sekolah" tutur Zara yang tidak terlalu memperhatikan pria itu

"ok baiklah akan ku bantu, naiklah ke pundakku"

Ucapnya sedikit membungkuk sambil berpegangan pada dinding tembok

"apa kau yakin?" tanya Zara ragu

"iya, bukankah tadi kau bilang ini satu-satunya cara untuk masuk ke dalam sekolah?"

"i..iya sih"

"buruan naik nanti ketahuan pak satpam" ucap pria itu sambil menarik kaki kanan Zara dan meletakannya di pundak kanannya

"aw..! Pelan-pelan dong ntar kalo jatuh gimana?"

"udah tenang aja"

Setelah sampai disisi lain dibalik pagar itu, Zara merapikan baju dan roknya yang tampak berantakan setelah memanjat pagar tembok yang cukup tinggi itu, begitu pula dengan pria yang membantu Zara memanjat tadi

"hai..."

Ucapnya dengan tiba-tiba menyodorkan tangan kanannya bermaksud untuk berkenalan

"...?"

Zara yang melihat uluran tangan yang ada dihadapannya perlahan mengalihkan pandanganya ke arah wajah pria itu

Tinggi sekali

Batinnya

"hmm, hai juga" balas Zara dengan senyum lebar hingga menyipitkan mata besarnya yang cantik itu

"kenalin aku Lucas, siswa baru di sekolah ini"

"ouh jadi kamu siswa baru" balas Zara dengan sedikit mendongakkan kepalanya ke arah Lucas

"buruan masuk ntar makin telat" ucap Zara sambil menarik tangan Lucas, berlari menuju kelas

Saat melewati kantor waka kesiswaan Lucas mendadak berhenti

"ada apa?" tanya Zara tiba-tiba

"aku harus kesana sebentar, aku belum tau dimana kelas ku" jawabnya perlahan memasuki kantor itu

"kalau gitu katakan kelas 12 Ips.1 pada pak waka kesiswaan itu"

Zara melanjutkan langkahny dengan terburu-buru dan segera masuk kedalam kelas saat melihat tidak ada guru didalam kelas

Saat hampir mendekati mejanya, Zara tiba-tiba saja terjatuh karena tersandung kaki salah seorang teman yang duduk tepat didepan mejanya itu

Brukh..

"ups! Sorry,  gue sengaja" ucapnya sambil bertepuk tangan dengan teman didepanya

Zara yang terjatuh hanya bisa diam dan mengelus lututnya yang memar akibat hantaman kuat saat terjatuh

Zara langsung berdiri dan duduk di bangkunya

Beberapa saat tampak seorang guru memasuki kelas di ikuti oleh seorang pria tinggi lengkap dengan seragam sekolah,

semua gadis yang sekelas dengan Zara terbelalak kaget melihat wajah Lucas yang tampan

"akhirnya dia masuk ke kelas ini" Zara sudah mengira jika Lucas akan masuk ke kelasnya

Setelah mengucapkan salam perkenalan, ibu guru munyuruhnya untuk duduk di bangku kosong tepat disamping Zara

"hai Zara" sapa Lucas dengan senyum kecil dibibirnya

"hai Lucas" balas Zara sedikit melambaikan tanya kearahnya

Hal itu membuat semua pasang mata yang sedari tadi menatap kearah Lucas beralih padanya dengan tatapan tajam sekaligus iri

_____

_____jam istirahat_____

Ketika bel berbunyi, tampak Nicu yang berdiri disudut kelas sejak pagi hingga saat ini perlahan mendekati Zara yang sedang sibuk dengan buku-bukunya

Namun niatnya menghampiri Zara untuk meminta maaf atas kelakuannya malam itu dengan memindahkan jarum alarm hingga membuat Zara terlambat ke sekolah, ia urungkan saat mendapati seorang pria sudah lebih dulu menyapa Zara

"Zara!" Lucas memanggil Zara pelan

"ya"

Akh...sial

Ucap Nicu dalam hati

"Zara, makansiang bareng yuk" ajak Lucas dengan cepat sebelum Zara pergi keluar kelas

"a..iya"

Lucas menarik Zara keluar kelas, belum sempat sampai dipintu kelas Zara hampir saja terjatuh

Dengan cepat Lucas menangkap tubuh Zara sebelum menyentuh lantai

"Zara...apa kau baik-baik saja?" tanya Lucas dengan wajah khawatir

"sss...aww lutut ku" rintih Zara memegangi lututnya yang membengkak merah

"oh astaga kenapa bisa begini?!"

Ujar Lucas saat melihat lutut Zara memerah dan bengkak

"Zara!! apa kau kenapa? Lututmu kenapa?" ucap Nicu berlari untuk mendekati Zara lalu meniup pelan lututnya yang memar

Nicu memang ada di dekat Zara tapi tak banyak yang dapat ia lakukan, jika ia ingin menggendong Zara maka ia harus bersiap ketahuan oleh semua orang yang ada di sekolah itu termasuk Lucas

Walaupun hanya mereka bertiga yang ada di kelas tapi Lucas hanya merasa mereka berdua sajalah yang hanya ada disana

Ya...dia tidak bisa melihat Nicu yang tengah meniup lutut Zara

"Zara..ayo naik ke punggungku"

Pinta Lucas pada Zara agar dapat membawanya ke ruang UKS

"Nicu ayo bantu aku berdiri" bisik Zara kearah Nicu, dan itu berhasil membuat Nicu menjadi kesal

"Nicu!"

"iya"

Nicu menjawabnya kesal, dia seperti dibakar api cemburu saat melihat Zara digendong orang lain, bukannya dirinya sendiri

Kenapa dia harus menggendong Zara seperti itu dihadapanku, setidaknya dia bisa memapah Zara dengan pelan menuju UKS

Ujar Nicu sangat kesal Pada Lucas

Tbc...