1 Arc 1 : Awakened [Prolog]

Mengurusi kematian, menghukum mereka yang berbuat kesalahan melebihi langit, dan mengirim mereka ke alam neraka. Itu adalah tugasku sehari-hari sebagai penguasa alam kematian ini.

Di alam ini, aku tidak mempunyai siapapun. Disini hanya ada aku serta jiwa-jiwa dari makhluk hidup yang telah mati. Kesepian, yah itu ibarat makanan sehari-hariku. Tidak ada yang istimewa bagiku untuk saat ini.

"Huh,"

"Sepertinya aku harus pergi tidur, alam ini terlalu bising buatku." cetusku

Alam kematian adalah alam dimana para makhluk hidup dihukum akan dosa-dosanya. Setelah dihukum, mereka akan dikirimkan ke alam neraka.

Namun, jika dosa-dosanya kecil, dia akan mereinkarnasikan mereka ke dunia lagi sebagai wujud yang baru.

"Ahh, seperti biasanya, awan disini sangat nyaman untuk dijadikan tempat istirahat." ujarku seraya menutup mata untuk tidur.

Awan-awan disetiap alam itu berbeda, jika di alam kematian, awan ini sangat empuk dan mempunyai bulu kapas yang sangat tebal.

Di setiap sela istirahatnya, ia selalu memikirkan, ''apakah tidak ada yang percaya terhadap keberadaan diriku ?''.

Ya, dia selalu begitu, karena, selama ini Arlin Delarosa hanya dianggap sebagai makhluk mitos oleh eksistensi di semua semesta ini, bahkan para penghuni alam neraka sekalipun.

Karena mereka percaya, bahwa tidak ada yang bisa mengatur kematian selain diri mereka sendiri.

Tapi, buku tentang kisah para makhluk mitos yang diciptakan dan ditulis oleh ras manusia, membuat beberapa orang percaya dan tidak percaya akan kehadiran makhluk-makhluk tersebut.

Dia masih percaya bahwa ada eksistensi yang menganggap dirinya ada, walau mereka tidak pernah memohon permintaan atas namanya.

"Wahai Penguasa Kematian, Arlin Delarosa," sebuah suara tiba-tiba terdengar menggema di alam kematian.

"Ehh ?,"

"Suara apa ini ?" gumamku sambil membuka mata dan bangun dari tidurku.

Aneh, baru pertama ini aku mendengar sebuah suara dari makhluk hidup. Ahh, itu mungkin perasaanku karena terlalu banyak tidur.

"aku memohon kepada anda, tolonglah aku,"

"Ehh ? Apa aku tidak salah dengar ?" ujarku.

"hanya anda, hanya anda yang dapat menyelamatkanku,"

Suara tersebut sangatlah pelan dan lembut, disertai sesegukan yang mungkin terjadi karena tangisannya.

"kumohon, wahai Penguasa Kematian, datanglah,"

"datanglah, dan bantu aku."

Suara yang menggema tersebut tiba-tiba menghilang dari alam kematian, itu merupakan tanda bahwa ada seseorang atau makhluk hidup yang berdoa meminta pertolongan atas nama Penguasa Kematian, Arlin Delarosa.

"Cih, ternyata ini bukan perasaan atau imajinasiku. Suara ini benar-benar nyata. Tapi, makhluk macam apa yang sangat percaya dengan keberadaan penguasa sepertiku ?." tanyaku dengan wajah keheranan.

"Ahh, daripada memikirkan kepercayaan atau imajinasiku, lebih baik aku bergegas untuk menemui datangnya suara itu." tegasku sambil menyiapkan baju yang akan aku pakai.

Rasa penasaran dan rasa senang bercampur di diriku, penasaran karena siapa orang itu dan apa permintaanya hingga ia seperti dalam keadaan menangis dan sekaligus merasa senang karena ada yang sangat percaya dengan diriku dan meminta permohonan kepadaku.

Aku hanya menyiapkan pakaian yang biasa kupakai di alam ini. Karena, aku tidak mempunyai pakaian apapun kecuali satu set pakaian penguasa ini.

"Yosh, semuanya sudah siap menurutku. Tapi, perjalananku sepertinya tidak semudah itu." tegasku sambil melihat alam neraka didepanku.

Perjalanan panjang untuk seseorang yang membutuhkan dia serta kesempatan untuk mengakui dirinya adalah penguasa kematian pun dimulai.

avataravatar